Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tolak tawaran Meksiko, 7.000 imigran Amerika Tengah pilih jalan cari suaka ke AS

Tolak tawaran Meksiko, 7.000 imigran Amerika Tengah pilih jalan cari suaka ke AS foto ilustrasi. ©2016 REUTERS/Pascal Rossignol

Merdeka.com - Pemerintah Meksiko menawarkan sekitar 7.000 ribu imigran Amerika Tengah mengajukan permohonan status pengungsi dan tinggal di dua negara bagian paling selatan negara itu. Namun, mereka dikabarkan menolak tawaran dan memilih melanjutkan berjalan kaki ribuan kilometer menuju Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari NBC News pada Minggu (28/10), Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengumumkan inisiatif bernama "Estas en Tu Casa ("This is Your Home" dalam bahasa Spanyol)", yang menawarkan perlindungan, perawatan medis, sekolah, dan lapangan pekerjaan bagi imigran Amerika Tengah di negara bagian Chiapas dan Oaxaca.

Ditambahkan oleh Pena Nieto bahwa permohonan imigran dapat diproses menjadi status pengungsi berdokumen. Saat ini, otoritas terkait di Meksiko mengatakan telah ada lebih dari 1.700 aplikasi pengajuan yang masuk, dan pihaknya berjanji mengurus dengan secepatnya.

Namun, perjalanan para imigran berjuluk Karavan tersebut --karena pergi dengan berjalan kaki dan menumpang truk-- terus berlanjut, menyusul penolakan sebagian besar rombongan tentang imbauan keamanan perjalanan menuju perbatasan AS yang ketat.

"Terima kasih!" teriak mereka memilih untuk menolak tawaran dari Meksiko, saat beristirahat di kota Arriaga.

Masih tersisa sekitar 1.000 mil (setara 1.601 kilometer) dari persimpangan perbatasan AS terdekat di McAllen, negara bagian Texas.

Perjalanan itu bisa dua kali lebih lama jika Karavan imigran berjalan menuju perbatasan Tijuana-San Diego, seperti yang dilakukan rombongan lainnya pada awal tahun ini. Hanya sekitar 200 orang dari kelompok tersebut yang berhasil mencapai perbatasan.

Sejauh ini, munculnya fenomena rombongan imigran dari Amerika Tengah terus terjadi selama bertahun-tahun "tanpa disadari penuh" oleh pemerintah AS. kali ini, mereka mendapat sorotan luas akibat penentanagn sengit dari Presiden Donald Trump.

Pada Jumat 26 Oktober, Pentagon menyetujui permintaan untuk menambah jumlah pasukan di perbatasan selatan, kemungkinan beberapa ratus prajurit, untuk membantu Patroli Perbatasan AS.

Menteri Pertahanan Jim Mattis menandatangani permintaan bantuan dari Kementerian Keamanan Dalam Negeri, dan memberi wewenang kepada staf militer untuk menyusun rincian seperti ukuran, komposisi serta perkiraan biaya penempatan, lapor seorang pejabat AS yang meminta tidak disebut nama.

Sementara itu, pemerintah Meksiko telah mengizinkan para imigran untuk kembali berjalan kaki, tetapi tidak memberi mereka makanan, tempat berlindung atau kamar mandi, kecuali jika mereka mau menerima tawaran "You Are Here".

Polisi setempat juga mengusir penumpang yang pergi menggunakan bus, dengan memberlakukan kebijakan asuransi jalan yang tidak jelas untuk membuatnya lebih sulit melakukan perjalanan menuju perbatasan AS.

Pihak berwenang juga menindak kelompok-kelompok kecil yang berusaha menyusul rombongan Karavan utama. Sekitar 300 orang warga negara Honduras dan Guatemala ditahan saat melintasi perbatasan selatan Meksiko secara ilegal.

Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya

Diketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.

Baca Selengkapnya
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh

Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.

Baca Selengkapnya
7.243 Pendatang Baru Terdata Masuk Jakarta Setelah Lebaran
7.243 Pendatang Baru Terdata Masuk Jakarta Setelah Lebaran

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat 7.243 warga pendatang baru yang masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman

Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Israel Rayu Mesir Agar Terima Pengungsi Gaza dengan Imbalan Ini
Terungkap, Israel Rayu Mesir Agar Terima Pengungsi Gaza dengan Imbalan Ini

Terungkap, Israel Rayu Mesir Agar Terima Pengungsi Gaza dengan Imbalan Ini

Baca Selengkapnya
Kemenag Kesulitan Deteksi 20 Warga Makassar Dipulangkan dari Arab Saudi
Kemenag Kesulitan Deteksi 20 Warga Makassar Dipulangkan dari Arab Saudi

Kemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Hindari Serangan Darat Israel, Warga Palestina Beramai-ramai Jalan Kaki Puluhan Kilometer Tinggalkan Gaza
FOTO: Hindari Serangan Darat Israel, Warga Palestina Beramai-ramai Jalan Kaki Puluhan Kilometer Tinggalkan Gaza

Berdasarkan dari data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mencatat sudah lebih dari 400.000 orang meinggalkan Gaza.

Baca Selengkapnya
Kasus PMI Tak Digaji Paling Banyak Terjadi di Malaysia dan Arab Saudi
Kasus PMI Tak Digaji Paling Banyak Terjadi di Malaysia dan Arab Saudi

Kemenlu tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah WNI yang tidak digaji.

Baca Selengkapnya
Kekurangan Tentara, Israel Eksploitasi Pencari Suaka dari Afrika Untuk Berperang ke Gaza
Kekurangan Tentara, Israel Eksploitasi Pencari Suaka dari Afrika Untuk Berperang ke Gaza

Para pencari suaka dijanjikan status penduduk permanen jika mau berperang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia

Mahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca Selengkapnya