Trump Tegaskan Dukungan Kepada Pangeran Saudi di Tengah Skandal Kematian Khashoggi
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan terus berada di pihak Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman meskipun menurut CIA, pemimpin Saudi itu telah memerintahkan pembunuhan terhadap wartawan Jamal Khashoggi.
Trump pun berkeras untuk mempertahankan hubungan dengan Arab Saudi meskipun ada desakan dari senator AS agar Trump mengutuk penguasa de facto kerajaan tersebut karena kasus ini.
Meski tidak membenarkan atau menyangkal Pangeran Muhammad terlibat dengan pembunuhan itu, namun Trump memang telah menunjukkan dukungannya secara jelas untuk Pangeran Muhammad sejak berita pembunuhan Khashoggi merebak lebih dari dua bulan lalu.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Bagaimana Trump mendukung Israel? 'Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel,' kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat embargo minyak terjadi? Embargo minyak dilakukan oleh Pemimpin Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pada negara-negara pendukung Israel.
"Dia memimpin Arab Saudi. Dan negara itu telah menjadi sekutu yang sangat baik (bagi AS)," tegas Trump dalam sebuah wawancara di Ruang Oval, Istana Kepresidenan AS, dikutip dari Asia One, Kamis (13/12).
Ketika ditanya apakah dirinya akan tetap berada di pihak Pangeran Saudi dalam kasus ini, Trump menjawab, "Untuk saat ini, tentu saja."
Beredar kabar bahwa beberapa anggota kerajaan Saudi saat ini sedang berupaya untuk mencegah Pangeran Muhammad menjadi raja menggantikan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Namun Trump mengaku belum mendengar informasi tersebut.
"Saya belum mendengar itu. Sejujurnya saya tidak bisa berkomentar apapun karena saya belum mendengarnya sama sekali. Bahkan jika benar, saya dengar dia sangat berkuasa," ungkap Trump.
Keputusan Trump untuk tetap berdiri di depan Pangeran Muhammad dan mendukungnya mendapat kecaman keras dari sesama anggota Partai Republik di Senat. Para anggota Senat menilai keputusan Trump tersebut tidak berdasar, terlebih setelah mereka mendapat penjelasan dari Direktur CIA Gina Haspel tentang keterlibatan Pangeran Muhammad dalam pembunuhan Khashoggi.
"Dia sudah pasti buta jika tidak sampai bisa melihat bahwa pembunuhan itu memang ada di bawah perintah dan telah diatur oleh Muhammad bin Salman," kata senator Londsey Graham pekan lalu.
Seperti diketahui, Khashoggi merupakan wartawan Saudi untuk surat kabar AS Washington Post yang dibunuh di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Kematian Khashoggi meninggalkan teka teki yang hingga kini belum terpecahkan.
Pemerintah Turki yakin bahwa pembunuhan Khashoggi diperintahkan langsung oleh penguasa Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman, karena Khashoggi kerap menyuarakan kritik terhadap rezim kerajaan. Pembunuhan itu dilakukan agar membungkam suara Khashoggi terkait pemerintahannya.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina
Baca SelengkapnyaPemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaIsu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.
Baca SelengkapnyaSaudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaSosok Raja Yordania yang disebut sebagai pengkhianat usai tembaki drone Iran yang serang israel.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.
Baca Selengkapnya