Warga muslim galang dana korban penusukan di AS
Merdeka.com - Dua pria tewas dan satu terluka usai menolong dua wanita yang diserang seorang pria di kereta di Portland, Amerika Serikat. Si penyerang tersebut meneriakkan ucapan anti-Muslim pada dua wanita tersebut.
Melihat dua perempuan itu diserang secara verbal, tiga pria langsung melindungi mereka. Namun tak disangka, Jeremy Christian menusuk tiga orang tersebut berakibat dua di antaranya tewas. Insiden ini terjadi pada Minggu (28/5) pagi waktu setempat.
Komunitas Muslim Amerika Serikat menggalang dana untuk para korban dan keluarga penusukan di kereta itu. Dalam waktu beberapa jam, jumlah sumbangan yang diterima mencapai USD 200 ribu (setara Rp 2,6 miliar).
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Kapan kejadian penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
Dilansir dari laman Independent, Minggu (28/5), kampanye penggalangan dana ini dipimpin komunitas Muslim Educational Trust and Celebrate Mercy, sebuah nirlaba bertujuan melawan informasi salah tentang Islam.
"Kami ingin menanggapi kebencian dengan cinta, kejahatan dengan kebaikan, seperti yang diajarkan iman kami dan kami mengirim pesan belas kasih kuat melalui tindakan," demikian motto mereka.
"Nabi Muhammad SAW dengan damai sejahtera berkata: 'Kasihanilah mereka yang ada di bumi dan Yang di Surga akan mengasihimu'," imbuh mereka.
Sementara itu, pelaku penusukan, Christian, pada April lalu terlihat memberi penghormatan Nazi pada sebuah demonstrasi bebas. Dia juga mengunggah komentar rasis di media sosial.
Pria 35 tahun itu diharapkan akan menjalani sidang pengadilan pekan ini.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dudung menambahkan, ia tidak keberatan jika ada lembaga lain yang meminta peradilan koneksitas. Ia justru mendorong hal tersebut.
Baca SelengkapnyaJemput bola dilakukan LPSK dengan mendatangi keluarga korban di Aceh.
Baca SelengkapnyaTiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian ini.
Baca SelengkapnyaKeluarga mendapatkan kabar Imam dianiaya dan dimasukkan ke dalam mobil oleh pelaku diduga Paspampres.
Baca SelengkapnyaKepala Pengadilan Militer akan menetapkan majelis hakimnya untuk menyidangkan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaSidang perdana perkara ini akan dipimpin oleh Hakim Ketua Kolonel Chk Rudy Dwi Prakamto.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan sebanyak tiga anggota TNI sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaMengacu pada pasal-pasal yang didakwakan, Praka RM, Praka HS dan Praka J terancam hukuman mati.
Baca SelengkapnyaAmesty Internasional desak kasus tersebut diserahkan ke peradilan umum.
Baca SelengkapnyaDemi melindungi dan memberikan rasa aman bagi warganya, Bobby berulang kali meminta pihak kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan berujung kematian yang melibatkan tiga prajurit TNI terjadi di Tangerang Selatan belum lama ini.
Baca Selengkapnya