Dari Pagi Hingga Malam, Tips Mengelola Stres Sehari-hari untuk Ibu yang Bekerja
Tuntutan pekerjaan dan dinamika keluarga membuat perempuan yang bekerja rentan mengalami stres.
Dian Sartika Sari, seorang Psikolog dari Rumah Konsul Indonesia, memberikan wawasan penting tentang cara mengatasi stres bagi ibu yang bekerja, agar stres tidak berubah menjadi distress yang merugikan. Dalam talkshow "Release Stress with Art" yang diselenggarakan di UGM pada 20 Desember 2024, ia menyarankan agar ibu yang bekerja membagi alokasi waktu mereka menjadi 60 persen untuk aktivitas produktif dan 40 persen untuk beristirahat.
Istirahat ini, menurut Dian, tidak hanya berupa tidur, tetapi juga bisa melibatkan aktivitas menyenangkan seperti olahraga, meditasi, atau menekuni hobi, yang membantu mengubah stres menjadi eustress atau stres positif yang mendorong perkembangan pribadi. Dian juga menyoroti tantangan yang dihadapi ibu bekerja, terutama dalam membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga serta menjalankan kedua peran secara seimbang. Meskipun ibu bekerja seringkali mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan ibu rumah tangga, penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kualitas hidup mereka cenderung lebih baik.
-
Bagaimana mengatasi stres akibat kerja? Zulvia menyarankan agar mereka yang merasa tertekan akibat pekerjaan mencoba melakukan sedikit perubahan di lingkungan kerja untuk merasa lebih nyaman. Jika itu tidak efektif, disarankan untuk mengambil cuti untuk menyegarkan pikiran agar siap kembali bekerja dengan semangat baru.
-
Bagaimana cara mengatasi stres kerja? Mengatasi stres kerja adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik, serta meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Berikut adalah 10 cara efektif untuk mengatasi stres kerja:1. Atur Prioritas dan Buat Daftar TugasIdentifikasi tugas-tugas yang paling penting dan segera selesaikan yang mendesak terlebih dahulu. Dengan membuat daftar yang terorganisir, Anda bisa memecah pekerjaan besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dikelola. 2. Terapkan Teknik RelaksasiLuangkan waktu setiap hari untuk melakukan latihan pernapasan dalam atau meditasi selama 5-10 menit. Ini dapat membantu menenangkan pikiran, meredakan ketegangan fisik, dan memberikan Anda waktu untuk merenung sejenak dari kesibukan pekerjaan.3. Ambil Istirahat RegulerJangan ragu untuk menjadwalkan waktu istirahat di antara sesi kerja, seperti istirahat singkat setiap 1-2 jam untuk berdiri, bergerak, atau melakukan peregangan. Istirahat ini membantu menyegarkan pikiran dan tubuh, serta mencegah kelelahan yang dapat memperburuk stres. 4. Jaga Kesehatan FisikPastikan Anda mendapatkan cukup tidur, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang dapat membantu melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.5. Atur Batasan Kerja dan Kehidupan PribadiHindari membawa pekerjaan ke rumah atau mengecek email kantor di luar jam kerja. Ciptakan waktu untuk aktivitas pribadi dan bersosialisasi dengan keluarga atau teman untuk menjaga keseimbangan hidup dan pekerjaan. 6. Berbicara dengan Atasan atau Rekan KerjaJangan ragu untuk meminta umpan balik, mengajukan pertanyaan, atau meminta bantuan jika diperlukan. Diskusikan solusi atau penyesuaian yang bisa membuat pekerjaan Anda lebih mudah diatur.7. Pelajari Teknik Manajemen WaktuGunakan teknik seperti Pomodoro Technique, di mana Anda bekerja selama 25 menit diikuti dengan 5 menit istirahat. Atau coba Time Blocking, di mana Anda mengalokasikan waktu tertentu untuk tugas-tugas spesifik. 8. Ciptakan Lingkungan Kerja yang NyamanLingkungan kerja yang nyaman dapat membantu mengurangi stres. Pastikan meja kerja Anda teratur, ergonomis, dan bebas dari gangguan. Tambahkan elemen yang menenangkan seperti tanaman hijau atau musik lembut.9. Lakukan Aktivitas yang MenyenangkanCobalah untuk menyisihkan waktu untuk hobi, seperti membaca, berkebun, atau berolahraga. Aktivitas yang menyenangkan dapat memberikan Anda kesempatan untuk bersantai dan mengalihkan perhatian dari stres kerja. 10. Pertimbangkan Konseling atau Dukungan ProfesionalJika stres kerja Anda terasa tidak terkendali, mencari bantuan dari seorang profesional bisa sangat bermanfaat. Terapis atau konselor dapat membantu Anda mengeksplorasi penyebab stres, mengembangkan strategi koping yang efektif, dan memberikan dukungan emosional.
-
Bagaimana cara menghilangkan stres di tempat kerja? Untuk mengurangi dampak buruk stres, para ahli menyarankan beberapa teknik relaksasi yang bisa segera diterapkan. Latihan pernapasan dalam dan latihan mindfulness seperti panca indera atau makan dengan penuh kesadaran dapat membantu mengurangi stres. Yoga dan meditasi juga efektif, terutama jika dilakukan secara teratur. Bagi sebagian orang, menggunakan mainan penghilang stres seperti bola smiley yang bisa diremas juga bermanfaat untuk meredakan ketegangan.
-
Bagaimana cara mengatasi stres? Entah itu dengan meditasi, olahraga, atau sekadar mengambil waktu sejenak untuk beristirahat, Anda tahu cara untuk menjaga pikiran tetap positif dan meredakan kecemasan.
-
Bagaimana cara mengelola stres? Mengurangi stres melalui praktik meditasi dan kegiatan relaksasi lainnya sangat penting untuk mendukung keseimbangan hormon yang berperan dalam proses ovulasi. Keseimbangan hormon yang baik akan berkontribusi pada kesuburan yang optimal.
-
Bagaimana mengatasi stres? Menurut Barnett, penting juga untuk mengadopsi praktik pencegahan stres seperti berolahraga secara teratur, menjaga pola makan sehat, cukup istirahat, dan tidak terlalu keras pada diri sendiri.
Ibu bekerja memiliki kesempatan untuk mengaktualisasi diri, berinteraksi dengan teman baru, dan mendapatkan dukungan sosial, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik, baik untuk ibu itu sendiri maupun keluarga. Dian menekankan bahwa kebahagiaan ibu sangat memengaruhi kesehatan mental keluarga secara keseluruhan, dan penting bagi setiap ibu untuk menjaga keseimbangan hidup serta memberikan perhatian pada diri sendiri, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Senin(6/1/2025).
1. Mengatur Waktu dengan Bijak
Salah satu kunci utama dalam mengelola stres adalah manajemen waktu yang efektif. Ibu yang bekerja perlu memastikan bahwa mereka memiliki waktu untuk pekerjaan, keluarga, serta diri sendiri. Dian Sartika Sari, seorang psikolog, merekomendasikan pembagian waktu 60% untuk aktivitas produktif dan 40% untuk beristirahat.
Pembagian waktu yang jelas dapat membantu ibu merasa lebih terorganisir dan mengurangi kecemasan terkait banyaknya tugas yang harus diselesaikan. Di sisi lain, memberikan waktu untuk diri sendiri misalnya dengan berolahraga, beristirahat, atau menekuni hobi juga penting agar ibu merasa segar dan lebih siap menghadapi tantangan sehari-hari.
2. Mengoptimalkan Dukungan Sosial
Ibu yang bekerja tidak perlu menghadapi semua tantangan sendirian. Dukungan sosial dari keluarga, teman, atau kolega sangat penting dalam mengurangi stres.
Dian menekankan bahwa ibu bekerja yang memiliki jaringan sosial yang kuat cenderung lebih mampu mengelola stres dan mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Ini bisa berupa meminta bantuan dari pasangan untuk berbagi tugas rumah tangga, berbicara dengan teman-teman yang memahami tantangan yang dihadapi, atau mencari dukungan profesional jika merasa stres mulai berlebihan. Dengan dukungan yang tepat, ibu bekerja dapat merasa lebih dihargai dan tidak terlalu terbebani.
3. Menerapkan Teknik Relaksasi dan Mindfulness
Untuk mengatasi stres yang berkelanjutan, ibu bekerja bisa memanfaatkan berbagai teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau bahkan aktivitas kreatif seperti melukis.
Teknik-teknik ini tidak hanya membantu meredakan kecemasan, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran diri dan kemampuan untuk tetap fokus pada saat ini.
Menurut Dian Sartika Sari, kegiatan seperti melukis bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kreativitas dan membangun koneksi dengan diri sendiri, yang pada gilirannya dapat mengurangi stres.
Mengatur waktu untuk meluangkan diri melakukan aktivitas yang menyenangkan ini bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk menjaga keseimbangan emosi.
4. Menjaga Keseimbangan dan Kebahagiaan Keluarga
Akhirnya, penting untuk diingat bahwa kebahagiaan ibu sangat memengaruhi kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Ibu yang merasa bahagia dan tidak terbebani cenderung dapat memberikan perhatian yang lebih positif kepada anak-anak dan pasangan mereka.
Kebahagiaan ini bisa dicapai melalui pencapaian pribadi, pemenuhan peran di tempat kerja, dan juga waktu berkualitas dengan keluarga. Dian menekankan bahwa meskipun waktu bersama anak terbatas, kualitas waktu yang diberikan jauh lebih penting daripada kuantitasnya.
Oleh karena itu, ibu harus mencari cara untuk tetap merasa bahagia, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi, karena kebahagiaan ibu berperan besar dalam menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan positif.