Jadi Oleh-Oleh Favorit Khas Bali, Begini Perjalanan Bisnis Lokal Pie Susu Dhian
Merdeka.com - Bali tak hanya menawarkan berbagai keindahan alam dan keragaman budaya yang unik, tetapi sebagai salah satu destinasi liburan favorit wisatawan, Bali juga menyuguhkan beragam pilihan kuliner dan camilan. Bukan hanya nikmat disantap tetapi juga dijadikan oleh-oleh.
Bicara oleh-oleh, ternyata budaya masyarakat yang berlibur ke Bali belakangan lekat dengan oleh-oleh berupa pie susu, yang juga merupakan produk andalan bisnis lokal Pie Susu Dhian. Perpaduan rasa manis dan kerenyahan biskuit yang menjadi dasar pie tersebut berhasil mengantarkan Pie Susu Dhian sebagai salah satu bisnis oleh-oleh otentik yang sukses di Bali.
Kerennya lagi, Pie Susu Dhian juga sukses menjadi top merchant ShopeePay yang turut berpartisipasi dalam program ShopeePay Semangat UMKM Lokal di Denpasar pada 12-18 Desember 2021 lalu. Lantas, bagaimana Pie Susu Dhian memulai usahanya? Berikut perjalanan lengkap usahanya.
-
Apa saja kreasi pie susu? Masyarakat mungkin sudah tidak asing dari dengan pie susu. Salah satu oleh-oleh khas Bali ini tengah naik daun beberapa tahun belakangan. Pie susu sendiri terbuat dari kue pastry yang diisi dengan custard telur dan susu kental manis. Seiring berjalannya waktu, pie susu kini sudah memiliki beragam kreasi. Bahkan, masyarakat luas bisa membuat sendiri dengan resep pie susu yang banyak beredar.
-
Bagaimana cara dia memulai usaha roti? “Iseng-iseng cari resep roti di YouTube dan akhirnya setelah enam bulan uji coba barulah menemukan resep paten dan jualan roti,“ katanya lagi.
-
Apa usaha roti Dian? Berkat ketekunan keduanya, usaha roti pulen rumahan itu dapat menghasilkan untung hingga puluhan juta rupiah per bulan.
-
Bagaimana cara membuat kulit pie susu? Campur semua Bahan Kulit hingga rata. Tutup dengan plastik wrap. Masukkan 5 menit ke dalam freezer. Cetak di cetakan pie. Lalu tusuk dasarnya dengan garpu. Panggang sebentar sekitar 15 menit.
-
Mengapa Ibu Dhita memulai usaha makanan? Alasannya sederhana, Dhita suka makanan berbahan ikan laut.
-
Bagaimana Dina memulai usaha? Dina benar-benar mulai dari nol, dia mempelajari resep dari internet dan YouTube. Dengan modal Rp300 ribu, Dina memproduksi roti Maryam di kos-kosannya.
Berdiri Pada 2010 Demi Membuka Lapangan Kerja
©Sumber: Pie Susu DhianPie Susu Dhian didirikan pada tahun 2010 oleh Komang Sukadasna. Menariknya, ia memulai bisnis dengan tujuan sederhana, yaitu membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat di sekitar tempat ia tinggal. Komang Sukadasna tak menyangka bahwa pie susu buatannya akan digemari oleh masyarakat dan mendorong pertumbuhan bisnisnya secara pesat.
“Awalnya saya tidak menyangka bahwa bisnis saya bisa berkembang hingga seperti sekarang. Astungkara, kini bisnis saya telah membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang, dan tujuan awal saya mendirikan bisnis ini telah tercapai. Seluruh karyawan Pie Susu Dhian senantiasa bekerja keras untuk dapat memproduksi produk-produk kami, dan kami berharap untuk dapat terus menyediakan produk yang disukai oleh masyarakat, termasuk wisatawan,” ungkap Komang Sukadasna.
Sanggup Menjual 10 Ribu Pie Susu Per Hari
©Sumber: Pie Susu DhianKini, bisnis milik Komang Sukadasna bisa menjual hingga 10 ribu pie susu per harinya, dan mempekerjakan sekitar 200 karyawan. Volume penjualan yang besar itu meliputi berbagai inovasi varian rasa yang dihadirkan, termasuk rasa cokelat, keju, blueberry, coklat keju, stroberi, dan yang paling digemari masyarakat yaitu rasa original.
Strategi Jualan Offline dan Online Lewat Marketplace
Masyarakat yang ingin mencoba kelezatan Pie Susu Dhian bisa mengunjungi sepuluh outlet Pie Susu Dhian yang berada di Denpasar, dengan harga terjangkau.
Salah satu strategi lain yang dilakukan oleh Pie Susu Dhian untuk mendorong penjualannya adalah menjual produknya di berbagai toko oleh-oleh, swalayan, dan dan juga marketplace online. Pada tahun 2021, Pie Susu Dhian juga mengadopsi layanan pembayaran digital ShopeePay untuk menghadirkan kenyamanan, keamanan, dan keuntungan bagi para pelanggannya.
Sempat Alami Penurunan Omzet Akibat Pandemi
©Sumber: Pie Susu DhianSama bisnis lainnya, usaha Pie Susu Dhian juga sempat mengalami penurunan omzet akibat adanya pandemi. Menurut I Gede Sudiarta selaku Manajer Operasional Pie Susu Dhian sejak pandemi melanda, omzet Pie Susu Dhian menurun sekitar 70% karena pasarnya adalah sektor oleh-oleh pariwisata.
Meski begitu, omzet Pie Susu Dhian sudah kembali membaik. Salah satunya karena Pie Susu Dhian mengadopsi layanan pembayaran digital ShopeePay yang menawarkan berbagai promo cashback sehingga menarik pembeli untuk mendapatkan keuntungan.
“Selain itu, pelanggan kami pun mendapatkan rasa aman yang lebih karena dapat bertransaksi secara nirkontak atau contactless. Dari sisi bisnis, kami sangat terbantu karena tidak perlu lagi menyiapkan uang kembalian yang terlalu banyak di outlet kami, dan juga terhindar dari resiko menerima uang palsu,” ungkap I Gede Sudiarta.
Pie Susu Dhian sendiri turut berpartisipasi dalam program ShopeePay Semangat UMKM Lokal di Kota Denpasar dan sekitarnya dari 12-18 Desember 2021 lalu. Lewat program tersebut masyarakat Denpasar dan sekitarnya pun mendapatkan kesempatan untuk menikmati produk-produk dari berbagai bisnis UMKM seperti Pie Susu Dhian secara lebih hemat dengan menggunakan promo Cashback 60%.
Promo tersebut hadir di berbagai merchant di 14 sentra UMKM favorit di Denpasar dan sekitarnya, yaitu Pujasera Wisata Kuliner, Pujasera Nakula, GarasiFood, Jebak Bali Kuliner, Legian Food Court, Mahendra Kuliner Center, Food Court Republik, MUM Food Market, SAI Food Court, Senggol Nusantara, Silicon Food Park, Syang Pujasera, Pasar Anyar Glogor Carik, dan Tiara Dewata.
Adapun informasi pembelian produk-produk Pie Susu Dhian bisa didapatkan melalui nomor WhatsApp 089651654648 atau akun Instagram @piesusu_dhian. Dapatkan produknya dan nikmati penawaran menariknya saat berbelanja oleh-oleh Pie Susu Dhian menggunakan ShopeePay. (mdk/wri)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melayani pemesanan untuk berbagai acara, donat andalan Lini Bakery ini memiliki tekstur empuk yang bertahan hingga dua hari.
Baca SelengkapnyaDengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini punya semangat tinggi untuk belajar dan berjejaring
Baca SelengkapnyaTak disangka, olahan durian ini ternyata banyak peminatnya.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan Toni, dia menekankan pentingnya kerja keras, keikhlasan, dan kecerdasan dalam berbisnis.
Baca SelengkapnyaJika kualitas produk yang dijual disenangi masyarakat global, ekspansi membangun bisnis di luar negeri bukan hanya cita-cita.
Baca SelengkapnyaMulanya, Deni memproduksi roti bersama dengan Istrinya. Roti yang diproduksi secara manual dijual keliling oleh Deni.
Baca SelengkapnyaDedi bercerita bahwa awal mula usahanya berjualan baju secara online pada 2016, namun harus tutup.
Baca SelengkapnyaProduk dari klaster ini memiliki tiga varian utama, yakni keripik pisang sale, keripik ubi talas, dan keripik singkong.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha perempuan, Mulyani membagikan kisah perjuangannya membangun usaha kue Dea Bakery.
Baca SelengkapnyaDialah Kristiawan, warga Jalan Polowijen II, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, pioner yang mencetuskan ide olahan kripik ‘So Kressh’.
Baca SelengkapnyaSelain dijual di Indonesia, ternyata produk Kelorida sudah laku terjual sampai Australia bahkan Dubai.
Baca Selengkapnya