Mengenal Teknik Teppanyaki, Seni Memasak Khas Jepang yang Unik dan Mengunggah Selera
Teknik memasak teppanyaki asal jepang yang mendunia.
Kuliner khas Jepang memiliki daya tarik yang kuat, tidak hanya karena rasa autentik tetapi juga karena teknik masakannya yang khas dan unik. Salah satu teknik yang telah mendunia adalah teppanyaki. Apa sebenarnya teppanyaki itu, dan bagaimana teknik ini berkembang menjadi salah satu ikon kuliner Jepang? Mari kita menelusuri sejarah, perkembangan, serta cara memasak dengan teknik ini yang menarik perhatian dari seluruh dunia.
Sejarah dan Asal Usul Teppanyaki
Teppanyaki adalah teknik memasak yang berasal dari Jepang, dengan akar kata dalam bahasa Jepang "teppan" yang berarti pelat besi, dan "yaki" yang berarti memanggang atau menggoreng. Dengan demikian, teppanyaki secara harfiah merujuk pada teknik memasak di atas pelat besi panas.
-
Dari mana resep-resep Masakan Jepang ini? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (25/8), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Bagaimana cara membuat Takoyaki? Adonan takoyaki biasanya terbuat dari campuran tepung terigu, dashi (kaldu ikan), telur, dan bawang hijau. Setelah digoreng dalam cetakan khusus, takoyaki disajikan dengan saus takoyaki, mayones, rumput laut kering, dan serbuk ikan bonito.
-
Bagaimana membuat takoyaki? Adonan terbuat dari tepung terigu, kaldu ikan, telur, dan bumbu-bumbu lainnya dicetak dalam cetakan tersebut dan kemudian diisi dengan potongan octopus. Adonan kemudian dibalik menggunakan tusuk sate agar bola tersebut terbentuk dengan sempurna.
-
Bagaimana cara membuat takoyaki? Langkah pertama, campurkan semua bahan berikut ke dalam mangkuk dan aduk hingga merata:● 200 gram tepung terigu.● 60 gram tepung Kentucky.● 1 sendok makan maizena.● 2 butir telur.● ½ sendok teh baking powder.● Penyedap rasa secukupnya.● 600 ml air.Setelah itu, simpan adonan di lemari es selama empat puluh menit.
-
Apa saja yang membuat Masakan Jepang populer? Masakan Jepang kini semakin banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasa yang lezat ditambah dengan tampilan yang menarik menjadi daya tarik tersendiri.
Hidangan yang sering dimasak dengan metode ini termasuk daging sapi, ayam, seafood, serta sayuran, dan mie. Kombinasi antara bahan yang segar dengan teknik memasak di atas permukaan besi panas menghasilkan cita rasa yang kuat dan aroma yang khas.
Sejarah teppanyaki dimulai sekitar tahun 1900-an, ketika gaya memasak di atas panggangan kecil menjadi kebiasaan bagi beberapa keluarga di Jepang. Namun, baru pada tahun 1945, konsep teppanyaki sebagai hiburan kuliner mulai dikenalkan secara komersial di restoran Misono di Kobe, Jepang.
Di restoran ini, teppanyaki ditampilkan sebagai sebuah atraksi di mana koki menyiapkan hidangan di atas pelat besi besar, langsung di depan para tamu. Hal ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman makan yang menghibur dan berbeda dari hidangan Jepang tradisional lainnya yang disajikan langsung.
Meskipun berakar dari budaya Jepang, teppanyaki justru mendapat popularitas besar di kalangan pengunjung asing. Banyak turis yang tertarik pada pertunjukan keterampilan koki yang memotong, membalik, dan mengatur makanan di atas panggangan dengan gaya yang terampil dan penuh atraksi. Dalam waktu singkat, teppanyaki berkembang dari sekadar teknik memasak menjadi seni pertunjukan yang menarik, yang diakui baik di Jepang maupun di luar negeri.
Cara Memasak dengan Teknik Teppanyaki
Memasak dengan teknik teppanyaki tidak hanya sekadar menyiapkan makanan, tetapi juga menjadi sebuah hiburan visual yang disaksikan langsung oleh para tamu. Proses ini biasanya dimulai dengan tamu yang duduk di meja besar dengan panggangan teppan di tengahnya. Di meja tersebut, koki akan berdiri di depan tamu dan mulai melakukan pertunjukan yang memadukan keterampilan dan seni memasak.
Proses memasak teppanyaki dimulai dengan aksi menarik dari koki yang memanaskan pelat besi dan mempersiapkan perkakas seperti pisau, garpu, serta spatula. Koki melakukan berbagai trik seperti melempar, membalik, hingga mengetuk perkakas mereka satu sama lain untuk menciptakan irama yang menambah keseruan.
Setelah itu, koki memotong bahan makanan dengan cepat dan rapi, sambil menjaga interaksi dengan para tamu. Beberapa koki bahkan menambahkan sedikit flair, seperti mengatur api besar yang menyalakan panggangan, menciptakan efek visual yang menambah daya tarik pengalaman makan.
Keunikan teppanyaki juga terletak pada fleksibilitas dalam penyajian. Para tamu dapat berbincang langsung dengan koki dan menyampaikan preferensi mereka. Mulai dari tingkat kematangan daging, pilihan jenis bumbu, hingga jumlah minyak yang digunakan, semua dapat disesuaikan dengan selera. Hal ini membuat setiap hidangan teppanyaki dapat terasa personal dan unik.
Bahan Makanan yang Bisa Diolah dengan Teknik Teppanyaki
Berikut adalah bahan makanan yang umum diolah menggunakan teknik teppanyaki:
- Daging Sapi: Menurut Japan Today, teknik teppanyaki awalnya diperkenalkan untuk menyajikan steak daging sapi. Di restoran Maison Tatsuya Pakubuwono, koki teppanyaki bernama Rahman mengungkapkan bahwa bagian sirloin dan tenderloin menjadi pilihan utama dalam penyajian daging sapi teppanyaki. Syarat utama dalam menyajikan daging teppanyaki tanpa marinasi adalah daging teppanyaki harus segar sebelum dikemas dan dikirim ke Indonesia.
- Daging Ayam: Daging ayam harus dipotong dan dibersihkan terlebih dahulu sebelum dimasak di atas pelat besi panas. Menurut Rojalih, ayam membutuhkan waktu memasak yang lebih lama dibandingkan bahan lain, terutama untuk memastikan daging matang sempurna dan terhindar dari bakteri.
- Seafood: Berbeda dari daging ayam, makanan laut atau seafood memerlukan waktu memasak yang lebih singkat dalam teppanyaki. Contohnya cumi-cumi, jika dimasak terlalu lama, teksturnya akan menjadi keras dan kenyal seperti karet. Begitu juga dengan udang, yang akan terasa lebih manis jika dimasak dengan durasi singkat.
- Sayuran: Teknik teppanyaki juga populer untuk mengolah berbagai jenis sayuran, seperti kentang, tauge, brokoli, asparagus, dan labu. Rahman menyarankan beberapa sayuran seperti brokoli dan kentang perlu direbus setengah matang sebelum diolah di atas teppan, sehingga waktu memasaknya menjadi lebih singkat.
- Tofu: Tofu atau tahu Jepang juga menjadi bahan populer dalam teppanyaki. Biasanya, tofu dipotong dan dimasak bersama sayuran, memberikan sentuhan lembut dalam sajian teppanyaki yang kaya akan rasa dan tekstur.
Teppanyaki adalah salah satu contoh dari kekayaan kuliner Jepang yang mampu beradaptasi dan berkembang mengikuti perkembangan zaman. Kombinasi antara seni, hiburan, dan teknik memasak membuat teppanyaki tidak hanya disukai oleh masyarakat Jepang tetapi juga menjadi fenomena global. Bagi para penikmat kuliner, teppanyaki menawarkan lebih dari sekadar makanan lezat; ini adalah pengalaman makan yang melibatkan semua indra dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.