Kenalkan Taiki, Pengusaha Tempe di Jepang yang Pernah Kuliah di Indonesia
Dia berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia selama setahun.
Dia berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia selama setahun.
Kenalkan Taiki, Pengusaha Tempe di Jepang yang Pernah Kuliah di Indonesia
Kenalkan Taiki, Pengusaha Tempe di Jepang yang Pernah Kuliah di Indonesia
Seorang pria bernama Taiki Miyazaki sukses menjadi pembuat tempe di Jepang. Hasil tempe yang dibuat dijual ke restoran milik keluarga yang menjadikan tempe sebagai salah satu menunya. Melansir dari BBC, pada 2015, Taiki masih berstatus sebagai pelajar dari Universitas Kokushikan, Tokyo. Dia berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia selama setahun.
-
Siapa orang Batak terkaya di era penjajahan Jepang? Pria kelahiran 16 Oktober 1916, Balige, Sumatera Utara ini merupakan pria batak paling kaya di era penjajahan Jepang.
-
Siapa pemuda sukses usaha tauge premium? Seorang pemuda asal Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berbagi kisah inspiratifnya. Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk membantu orang tua berjualan tauge premium.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Bagaimana orang terkaya di Indonesia mendapat kekayaan? Michael Hartono menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaires.
Selama di Yogyakarta pria berumur 27 tahun ini mengenal makanan dengan olahan kedelai itu.
Bahkan hampir setiap hari mengkonsumsi tempe.
Sepulangnya dari Indonesia, Taiki tergabung dengan sebuah kelompok lokal dan tergerak untuk melestarikan pangan tradisional. Kebetulan fokus organisasi ini untuk menangani masalah sosial dan lingkungan di daerahnya.
Pangan lokal yang dimaksudnya adalah kedelai tsukui. Jenis pangan ini ternyata tidak terlalu populer lantaran kalah reputasi dengan kedelai impor.
Sebagai penggemar tempe, Taiki pun memiliki ide membuat tempe menggunakam kedelai tsukui. Di situlah dia kembali lagi ke Indonesia untuk mempelajari cara membuat tempe.
Memang perjalanan seorang penggiat tak pernah mulus. Pada 2018, Taiki mulai memproduksi tempe di Jepang. Namun hal yang tak mengenakan pun terjadi. Jepang sebagai negara 4 musim membuat proses pembuatan tempe semakin sulit. Tak berhenti dari situ, dia mulai berpikir cara agar tempe yang dibuat berhasil. Taiki pun akhirnya membuat tempat khusus pembuatan tempe dengan mengatur suhu dan kelembapan di ruangan itu. Letak ruangan itu ada di belakang restoran.Restoran milik keluarga Taiki ini menawarkan menu makanan berbahan dasar kedelai. Antara lain tempe kari dan tempe goreng. Tempe buatan Taiki pun tidak hanya bisa dinikmati di restoran. Dia juga menjual tempe ke pasar-pasar tradisional dalam kemasan berukuran kecil.
Alasan terbesar Taiki menjadi pengusaha tempe karena dia mencintai makanan berbahan dasar kedelai dan ingin melestarikan kedelai lokal asal Jepang saja. Tak hanya itu, dia juga ingin membantu para lansia di daerahnya.
"Di Jepang kan banyak orang berusia lanjut dan mereka kurang kuat ototnya, jadi mereka kurang bisa beraktifitas dengan baik.," kata Taiki.
"Lalu bagaimana caranya supaya sehat, harus banyak makan protein. Tempe itu kan kedelai fermentasi ya, jadi gampang dicerna oleh tubuh," kata Taiki.