Geng Pentholans: Pelopor Kuliah Pakai Celana Jeans di UI dan Disebut Koboi Wedhok
Merdeka.com - Sekitar tahun 1969. Sekelompok mahasiswi Fakultas Sastra UI (sekarang FIB) mendobrak kebiasaan di lingkungan kampus. Mereka dikenal dengan nama tenar Geng Pentholans.
Mereka mempelopori kuliah menggunakan celana jeans. Celana jeans populer di negara-negara barat gara-gara dipakai para musisi rock and roll. Muncul stigma mengenai celana jeans yang dianggap sebagai ikon pemberontak.
"Geng Pentholans ya berisik, cakep-cakep meski cerewet, dan bikin kuping pengang kalau sudah ngomel. Kelompok mahasiswi jaket kuning angkatan 1969 yang mempelopori kuliah pakai jeans di kampus Universitas Indonesia," ungkap salah satu kawan yang ditulis dalam buku Dear Ida: pribadi sederhana yang luar biasa.
-
Siapa yang menentang Sukarno? Orang yang paling mengecam tindakan Sukarno ini adalah Ali Sastroamidjojo.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Apa yang Sukarno beli di Amerika? Presiden Sukarno ingat, salah satu istrinya sda yang minta dibelikan Bra atau BH.
-
Apa yang menarik Sukarno dari Palangkaraya? Alasan Palangkaraya Mengutip buku Soekarno dan Rencana Desain Ibu Kota RI di Palangkaraya karya Wijanarka, disebutkan bahwa Sukarno sangat mengagumi Piazza del Popolo di Roma, Italia, mal di Washington DC, dan master plan kota Berlin. Ternyata, master plan struktur Kota Palangkaraya memiliki kesamaan dengan ketiga model tersebut.
-
Mengapa Sukarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok? Para pemuda memutuskan untuk membawa SUkarno agar tidak dipengaruhi Jepang.
Dobrakan Geng Pentholans FS UI ini seolah sebagai bentuk protes anti kebarat-baratan yang digembar-gemborkan Presiden Sukarno. Sukarno membatasi segala hal yang berhubungan dengan dunia barat.
Sukarno menentang budaya barat seperti cara pakaian, hingga musik. Budaya barat dianggap merusak remaja atau anak muda.
"Beliau sudah paham mengenai kenakalan remaja yang terjadi di negara-negara Barat," tulis Ayu dalam Jurnal Sejarah Berjudul Larangan Soekarno Terhadap Musik Barat Tahun 1959—1967.
Pantas saja pada tahun 1960-an, mahasiswa pada umumnya bergaya minimalis dengan kemeja rapi rambut klimis. Atau dress bermotif. Karena tidak mau dianggap sebagai golongan pemberontak.
Setelah Sukarno lengser, mahasiswa dan remaja saat itu mencari kebebasannya. Salah satunya seperti yang dilakukan Geng Phentolans. Memakai celana jeans ke kampus.
Siapa Geng Pentholans?
Fakultas Sastra UI terkenal karena banyak perempuan yang diidamkan mahasiswa fakultas lain. Contohnya saat acara Mapram (Masa Prabakti Mahasiswa). Banyak mahasiswa yang datang hanya untuk menantikan penampilan cewek-cewek Sastra UI.
"Apabila ikut trip keluar kota atau tampil di acara mapram UI… Wah itu musimnya cewek-cewek FS UI diincar cowok-cowok UI nonsastra," ungkap salah satu kawan yang ditulis dalam buku Dear Ida.
Cewek-cewek FS UI yang dimaksud salah satunya adalah Geng Pentholans. Geng yang necis pada zamannya di tahun 1969. Geng Pentholans beranggotakan Nessy Rambitan, Grace Tiwon, Ketin Christine, Sally Salsiah Manoppo, Yanti, Rachmah Batarfie, dan Ida. Semuanya mahasiswa Sastra Inggris, kecuali Sally yang jurusannya Antropologi.
Kelakuan Geng Phentholans Bikin Geleng-Geleng
Tingkah Geng Pentholans juga pernah membuat Harsja W. Bachtiar yang mewakili petinggi FS UI geleng-geleng kepala. Entah kagum atau tak habis pikir dengan anak didiknya yang punya bakat nekat. Pasalnya saat acara di UGM, mereka Geng Pentholans ini turun tangan jadi wakil FS UI.
Dengan setelan ala 60an, mereka bergoyang di atas panggung drum minyak kosong, diiringi lagu obladi-oblada. Mahasiswa UGM menyebut mereka 'koboi wedhok'.
Kehadiran Geng Pentholans juga pernah membuat sibuk Komandan Menwa UI, lantaran mereka datang ke Senayan menggunakan seragam hijau-hijau lengkap dengan sepatu boots tentara.
Rombongan mereka diduga termasuk yang bikin huru-hara, karena pada saat demo atau perjalanan bongkar pasang senjata api, tanpa tau siapa yang harus disalahkan, peluru meluncur ke udara. Untungnya tak ada korban.
Reporter Magang: Ita Rosyanti (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sukarno dan peci tidak pernah terpisahkan. Ia mengenakan peci sebagai simbol kebangsaaan
Baca SelengkapnyaDi masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno merumuskan politik luar negeri yang cenderung anti barat dan memihak kepada negara-negara Komunis.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSetiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung diduga melontarkan hinaan ke Presiden Joko Widodo. Ia pun dilaporkan ke pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaBEM FISIP Unair sempat dibekukan pihak Dekanat imbas karangan bunga bernada satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPembekuan BEM FISIP Unair itu disebut-sebut karena Bagong Suyanto menganggap narasi dan foto pada karangan buka tersebut tidak beretika.
Baca Selengkapnya'Join Us. We Fight for a clean government' yang artinya 'Ikut kami. Kami berjuang untuk pemerintahan yang bersih.'
Baca SelengkapnyaPrabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.
Baca SelengkapnyaPotret lawas orang-orang Belanda berbondong-bondong naik kapal laut saat diusir dari Indonesia beredar di media sosial.
Baca Selengkapnya