Pengawal Tegang, ini Reaksi Soeharto Saat Tahu Ikan Gorengnya Disikat Paspampres
Merdeka.com - Banyak kisah menarik antara penguasa Orde Baru ini bersama para pengawalnya. Salah satunya soal ikan goreng yang dihabiskan pengawal.
'Insiden' Ikan Goreng ini Diceritakan Jenderal (Purn) Kunarto. Waktu itu perwira Polri ini menjadi ajudan Presiden Soeharto. Dalam sebuah acara, presiden dan ibu negara menghadiri acara di Padang, Sumatera Barat.
Dalam jamuan makan malam, ada menu ikan bilih. Semacam ikan kecil yang hanya bisa diperoleh di Danau Singkarak.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Apa yang dilakukan Hadi Tjahjanto terhadap prajurit marinir? 'Marinir? Coba saya cek marinir beneran apa enggak,' kata Hadi Tjahjanto.
Soeharto ternyata sangat menyukai ikan goreng tersebut. Wader atau ikan kecil yang digoreng memang makanan kesukaan Soeharto.
Kunarto segera membungkus Ikan Bilih itu untuk dibawa ke Jakarta. Ikan yang sudah dibungkus diserahkannya kepada seorang pengawal. Kunarto tahu Pak Harto biasa ngemil wader goreng di sore hari.
Mana Ikan Wader?
Benar saja saat di Cendana, Pak Harto mencari Kunarto. Pertanyaannya Singkat: “Wader Yang Kemarin Mana?”
"Aneh," pikir Kunarto. Ikan itu sudah diserahkannya pada pengawal, tapi kenapa malah tidak disajikan.
Kunarto pun segera mencari pengawal presiden itu. Demikian kisah unik ini ditulis Jenderal (Purn) Kunarto dalam buku Pak Harto The Untold Stories.
Kunarto menanyai pengawal itu. Awalnya dia diam saja. Akhirnya setelah didesak, Paspampres tersebut mengaku sudah memakan habis ikan yang kemarin dibungkus. Waduh, Kunarto kebingungan. Bagaimana ini?
"Saya pun membawanya ke depan Pak Harto, agar dia bilang sendiri," kata perwira menengah Polri itu.
Apa Reaksi Soeharto?
Dengan tegang keduanya menghadap Soeharto. Namun melihat mereka tegang, Soeharto malah tersenyum geli.
"Enak yo wadernya?" canda Pak Harto.
"Iya Pak, enak sekali," jawab pengawal itu malu-malu.
Mendengar jawaban itu, Ibu Tien malah ikut bercanda.
"Yang dimakan ikan wadernya presiden, ya pasti enak tho?" kata Bu Tien jenaka.
Suasana tegang berubah menjadi penuh tawa. Kunarto dan pengawal itu lega Pak Harto dan Bu Tien tak marah.
Sebagai mantan ajudan presiden, karir Kunarto di kepolisian pun terbilang moncer. Jenderal Kunarto menjadi Kapolri tahun 1991-1993. Pengalaman menjadi ajudan Soeharto sangat berkesan untuknya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak kisah menarik Soeharto dan para pengawalnya. Hal ini dikisahkan Jenderal (Purn) Kunarto.
Baca SelengkapnyaDi tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca SelengkapnyaSampai sapu dibanting karena kesal lihat kelakuan pengawal Istana.
Baca SelengkapnyaBenda itu melingkar di pinggang Soeharto. Tak pernah lepas selama peperangan.
Baca SelengkapnyaHidup Soekarno semakin parah usai dilengserkan dari kursi presiden.
Baca SelengkapnyaApakah ada lobi-lobi partai seperti sekarang? Atau dipilih sendiri? ini kata Soeharto.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaIni kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?
Baca Selengkapnya