Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prajurit Andjing NICA Ditembak Mati Kawan Sendiri Karena Bebaskan Ayah Komandan TNI

Prajurit Andjing NICA Ditembak Mati Kawan Sendiri Karena Bebaskan Ayah Komandan TNI Andjing NICA. ©2023 koleksi arsip Belanda

Merdeka.com - Seorang sersan KNIL yang dianggap pengkhianat, dieksekusi lewat suatu pengadilan kilat. Kerap menyelamatkan banyak orang Indonesia dari kekejaman pasukan sendiri.

Oleh: Hendi Jo

Di buku Het Andjing NICA Batalijon (KNIL) in Nederlands-Indie, 1945-1950, karya SA Lapre, tersebutlah seorang sersan bernama Slamet. Lelaki Jawa itu diungkapkan sebagai salah satu dari lima puluh sembilan prajurit Batalyon Infanteri V Andjing NICA yang gugur selama operasi militer di wilayah Jawa Tengah.

Usai dilaksanakannya aksi Operasi Gagak pada 19 Desember 1948 (Agresi Militer II Belanda), Andjing NICA ditempatkan di wilayah Karesidenan Kedu. Salah satu kawasan yang harus dibersihkan oleh mereka dari unsur-unsur pejuang Republik Indonesia adalah Temanggung.

Di tanah kelahiran Panglima Divisi III Kolonel Bambang Sugeng itu, Andjing NICA merajalela. Menurut Bambang Purnomo, nyaris setiap hari Andjing NICA berkeliling untuk mencari mangsa.

Jika sudah menangkap orang-orang yang dicurigai sebagai gerilyawan atau mata-mata Republik, maka para prajurit KNIL itu membawa para tawanannya ke Jembatan Kali Progo.

"Di sana mereka dieksekusi dengan kejam, lalu mayatnya ditendang ke Kali Progo," ungkap salah satu adik kandung dari Kolonel Bambang Sugeng tersebut.

Sersan Slamet Selamatkan Pak Slamet

Pada suatu hari seorang lelaki tua ditangkap Andjing NICA. Dia dicurigai telah memberi makan kepada sejumlah gerilyawan republik. Orang tua itu lantas dibawa ke Jembatan Kali Progo.

Dengan tangan terikat dia digeletakkan begitu saja di jalan aspal, dibiarkan tersiksa sorotan cahaya matahari yang panas.

"Prajurit-prajurit Andjing NICA itu memerintahkan kepada setiap orang yang melewati jembatan itu untuk meludahinya, bahkan memukuli dan menendangnya," ungkap eks gerilyawan republik di Temanggung itu.

Kejadian itu kemudian diketahui oleh Sersan Slamet. Dia lantas bergegas menuju Jembatan Kali Progo. Setelah ngobrol lama dengan kawan-kawannya itu, dia menawarkan diri untuk menghabisi nyawa pria itu yang kebetulan juga bernama Slamet.

Kawan-kawannya semula hanya tertawa saja dan menganggap Sersan Slamet sedang bercanda. Namun melihat keseriusannya, mereka akhirnya mengabulkan permintaan itu, sebelum kemudian meninggalkan jembatan tersebut.

Begitu prajurit-prajurit Andjing NICA tersebut hilang dari pandangan, Sersan Slamet cepat mengangkat tubuh Slamet tua. Setelah membuka tali-tali yang membelenggu tangan lelaki sepuh itu, Sersan Slamet cepat-cepat menyuruhnya untuk pergi dari dari jembatan tersebut.

Dicap Pengkhianat & Dieksekusi

Aksi humanis Sersan Slamet itu diam-diam disaksikan oleh beberapa penduduk. Maka sejak itu, tersebarlah berita jika Sersan Slamet sebenarnya adalah orang Republik yang ditanam di pasukan Andjing NICA. 

Terlebih banyak penduduk lain bersaksi jika aksi membebaskan para tawanan yang nyaris dihabisi tentara Belanda, ternyata sering dilakukan oleh sang sersan tersebut.

Tentu saja berita itu sampai juga ke telinga intel militer Belanda. Suatu hari, kawan-kawannya mengajak Sersan Slamet untuk berpatroli ke wilayah Kaloran. Begitu tiba di suatu hutan yang sepi, Sersan Slamet 'diadili' secara kilat dan langsung ditembak mati.

Lantas siapa sebenarnya orang tua yang pernah diselamatkan nyawanya oleh Sersan Slamet? Dia tak lain ayah dari Kolonel Bambang Sugeng, yang pernah dikenal Sersan Slamet.

Terkesan Dengan TNI

Ceritanya, saat terjadi cease fire (gencatan senjata) usai dilangsungkannya Perjanjian Renville pada awal 1948, Kolonel Bambang Sugeng melakukan perundingan dengan seorang perwira tinggi Belanda. Saat itulah Bambang melihat seorang Jawa yang menjadi ajudan komandan Belanda tersebut.

"Saudara saya lalu memanggilnya. Setelah berkenalan dan memberikan sebatang rokok, mereka lantas ngobrol secara akrab," ujar Bambang Purnomo.

Rupanya Sersan Slamet sangat berkesan dengan pertemuan itu. Dia tak menyangka jika ada seorang perwira republik yang tetap berlaku ramah padanya, meskipun bisa dikatakan dia merupakan "pengkhianat" di mata orang-orang sebangsa-nya saat itu.

"Mungkin itu salah satu yang menyebabkan Sersan Slamet pada akhirnya bersimpati kepada perjuangan kita," ungkap Bambang Purnomo.

Kendati diberitakan dihabisi oleh kawan sendiri, nama Slamet nyatanya masih dimasukan sebagai warga Andjing NICA. 

Berbeda dengan cerita aslinya, di buku kebanggan pasukan elite KNIL tersebut, Slamet disebutkan gugur saat menjalankan tugas. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua
Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua

Mayjen Kunto Arief dibuat terharu mendengar cerita dari ayah mendiang Serda TNI Rizal, tentara AD yang gugur tertembak KKB.

Baca Selengkapnya
Pecah Tangis Serda Adan Saat Minta Keringanan Hukuman Depan Hakim Usai Dituntut Penjara Seumur Hidup
Pecah Tangis Serda Adan Saat Minta Keringanan Hukuman Depan Hakim Usai Dituntut Penjara Seumur Hidup

Terdakwa tampak menangis tersedu-sedu dengan tangan bergetar di hadapan hakim.

Baca Selengkapnya
Ibnu Hadjar, Mantan Prajurit TNI yang Balik Badan Jadi Pembelot
Ibnu Hadjar, Mantan Prajurit TNI yang Balik Badan Jadi Pembelot

Ibnu Hadjar merupakan mantan Letnan Dua TNI yang berujung menjadi pemberontak pemerintah dalam pasukan DI/TII.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota KKB Pembunuh Danramil TNI Ternyata Saling Kenal, Sering Dikasih Sembako
VIDEO: Anggota KKB Pembunuh Danramil TNI Ternyata Saling Kenal, Sering Dikasih Sembako

Diketahui, korban dan pelaku ternyata saling kenal, bahkan Anan kerap diberikan sembako.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Maut KKB Papua Tewaskan Satu Prajurit TNI saat Ibadah Natal
VIDEO: Kronologi Maut KKB Papua Tewaskan Satu Prajurit TNI saat Ibadah Natal

Hendrianto gugur usai ditembak di Distrik Maybrat, Papua Barat Daya.

Baca Selengkapnya
Empat Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Nduga Dapat Kenaikan Pangkat dan Santunan Rp500 Juta
Empat Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Nduga Dapat Kenaikan Pangkat dan Santunan Rp500 Juta

Jenazah anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad itu sudah dievakuasi ke kampung halaman masing-masing.

Baca Selengkapnya
Sudah Bunuh Casis TNI AL, Serda Adan Sempat Kuras Uang Keluarga Iwan Sutrisman Rp200 Juta Lebih
Sudah Bunuh Casis TNI AL, Serda Adan Sempat Kuras Uang Keluarga Iwan Sutrisman Rp200 Juta Lebih

Dalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.

Baca Selengkapnya
Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi

Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.

Baca Selengkapnya
Terlilit Utang Ratusan Juta Ulah Serda Adan, Keluarga Iwan Sutrisman Berharap Bantuan Pemerintah
Terlilit Utang Ratusan Juta Ulah Serda Adan, Keluarga Iwan Sutrisman Berharap Bantuan Pemerintah

Sejak 2022 hingga Maret 2024, Serda Adan telah meminta uang kepada keluarga korban sebanyak Rp221 jutaa

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Anggota KKB Anan Nawipa Bunuh Danramil Lettu Oktovianus dengan Keji
Terungkap Alasan Anggota KKB Anan Nawipa Bunuh Danramil Lettu Oktovianus dengan Keji

Anan Nawipa adalah Pemegang HP Milik almarhum Danramil.

Baca Selengkapnya
Sosok Sertu Ismunandar, Prajurit Marinir yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua
Sosok Sertu Ismunandar, Prajurit Marinir yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua

Sosok Sertu Marinir Ismunandar yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua

Baca Selengkapnya