Wakili RI Beli Jet Tempur di Cekoslovakia, Perwira TNI Malah Ditanya Umur
Merdeka.com - Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) membangun kekuatannya besar-besaran untuk menghadapi Belanda di Irian Barat. Mereka mengirimkan delegasi untuk membeli persenjataan dari Blok Timur.
Indonesia mengincar jet tempur versi latih MiG-15 dari Cekoslovakia. Pesawat ini terbukti jadi lawan tangguh F-86 milik negara-negara NATO dalam perang Korea.
Atase udara RI di Kairo saat itu Mayor Boediardjo ditugaskan mengadakan pembelian senjata dengan Cekoslovakia dan Polandia tahun 1958.
-
Bagaimana Mayor Boediardjo melobi Cekoslovakia? Mayor Boediardjo saat itu harus menghadapi para jenderal Blok Timur yang sudah senior. Sementara dia masih perwira menengah.
-
Kenapa Perundingan Wonosobo terjadi? Pada masa-masa menjelang momen di mana Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia di tahun 1949, tentara militer Belanda berbondong-bondong menarik diri dari wilayah yang didudukinya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Mengapa Albertus Soegijapranata melakukan diplomasi dengan Vatikan? Langkah diplomasi ini dilakukan agar ada negara lain, khususnya di Eropa bisa mengakui kedaulatan nusantara.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
Misi itu dikatakan sukses. Indonesia juga mendapat pesawat pengebom IL-28, helikopter Mi-4. Pada tahun 1959, RI mendapat jet tempur seri terbaru MiG-17 yang merupakan pengembangan dari MiG-15.
Di balik misi yang sukses, dalam perundingan rupanya ada hal unik. Boediardjo mengaku dianggap kurang bonafide oleh delegasi Cekoslovakia.
"Sampai-sampai mereka dalam kesempatan tidak formal menanyakan umur saya," kata Boediardjo.
Hal ini dikisahkan dalam biografinya: Siapa Sudi Saya Dongengi yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan tahun 1996.
Mayor Hadapi Jenderal
Dalam perundingan, Boediardjo harus menghadapi para perwira AU Cekoslovakia yang berpangkat jenderal atau marsekal. Usia mereka rata-rata sudah di atas 50 tahun.
Sedangkan saat itu usia Boediardjo masih sekitar 37 tahun, pangkatnya pun baru mayor udara. Jauh sekali dari para lawan berundingnya.
Baru beberapa waktu kemudian pangkatnya dinaikkan jadi Letnan Kolonel. Pak Boed mengira mungkin karena pengalamannya harus menghadapi jenderal.
Menurut Boediardjo, Kairo sengaja dijadikan jembatan oleh pemerintah Indonesia untuk melobi negara-negara Blok Timur. Mesir saat itu adalah sahabat sejati Indonesia.
Indonesia berpaling ke Blok Timur karena sikap Amerika Serikat yang malah mendukung pemberontakan PRRI/Permesta. Sementara RI sangat membutuhkan senjata-senjata terbaru untuk merebut Irian Barat dari Belanda.
MiG-17F dari Polandia
Misi Boediardjo yang sukses juga adalah membeli MiG-17F dari Polandia. Pesawat itu dikatakan sangat canggih pada masanya.
"MiG-17F adalah pesawat sergap versi malam hari yang dipandu oleh radar," beber Boediardjo.
Pilot-pilot Indonesia baru pertama kali terbang dengan radar canggih semacam itu. Selain pembelian pesawat tempur, digagas pula program Cakra yaitu pelatihan pilot-pilot dan teknisi TNI AU ke Eropa Timur.
Semua persiapan itu menjadikan Indonesia negara terkuat di Asia Tenggara pada era 1960an. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayor Boediardjo mendapatkan tugas khusus, melobi negara Blok Timur untuk menjual jet tempur mereka ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi tengah misi pembelian senjata TNI kadang terselip humor yang mengundang senyum.
Baca SelengkapnyaMayor TNI itu bahkan mendapat penghormatan lengkap laiknya seorang jenderal di kapal perang Inggris.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak membicarakan politik, melainkan soal isu pertahanan saja.
Baca SelengkapnyaHasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menjelaskan, pembelian alutsista bekas seperti pesawat tempur bukan dilihat dari usianya.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaBerikut operasi rahasia anggota TNI masuk ke Israel yang begitu senyap dan penuk intrik intelijen.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pria yang membagikan momen menjadi sopir Tito karnavian.
Baca Selengkapnya