Bandung Darurat Kejahatan Jalanan, Polisi Buru Geng Motor sampai Daerah Pelosok
Merdeka.com - Aksi kriminal yang dilakukan geng motor di Kota Bandung, Jawa Barat kini tengah marak. Dalam tiga bulan terakhir sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan anggota geng motor telah dilaporkan ke pihak kepolisian setempat. Petugas lantas bergerak memburu pelaku kejahatan jalanan sampai ke pelosok.
Disampaikan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono, Senin (5/6), langkah ini diambil agar masyarakat yang beraktivitas di ibu kota Provinsi Jawa Barat itu merasa aman. Patroli akan dilakukan baik siang maupun malam hari.
"Kegiatan ini akan kita lakukan secara masif dan berkelanjutan, agar dapat memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat Kota Bandung baik di siang ataupun malam hari," kata Budi, dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Bagaimana kondisi gang di Bandung? Jalanannya sudah diaspal dan dicor semen. Terlihat rumah-rumah warga juga bersih dan jauh dari kata kumuh. Banyak di antara pemilik rumah menanam tanaman hias di depan tempat tinggalnya, sehingga tampak hijau.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Bagaimana kondisi gang bersih di Bandung? Di sini tidak terlihat adanya sampah, kotoran dan lumpur yang menggenangi irigasi sampai tumpukan sisa residu plastik.
Akan Merazia Pemuda yang Berkeliaran pada Malam Hari
shutterstock
Upaya razia nantinya akan dilakukan terhadap pemuda di Kota Bandung yang berkeliaran terutama saat malam hari. Nantinya jika terbukti membawa senjata tajam saat diperiksa, yang bersangkutan akan langsung diproses.
Upaya penertiban geng motor ini akan dimasifkan, termasuk dengan memperluas area patroli dan menambah personel agar bisa menjangkau titik rawan.
“Kami harapkan kepada masyarakat agar tidak ragu melaporkan kepada kita apabila melihat kejahatan yang terjadi,” tegas Kapolrestabes Bandung.
Warga Diminta Tak Segan Melapor
Sebagai upaya tambahan, warga di wilayah Kota Bandung diminta untuk melapor berbagai tindakan kekerasan di jalan.
Secara tegas, pihaknya mendeklarasikan bahwa tidak ada tempat di Bandung untuk para pelaku kejahatan jalanan atau geng motor.
“Bagi pelaku kejahatan yang masih mencoba bermain di Bandung akan kami berikan contoh secara tegas dan terukur," katanya.
Marak Kejahatan Geng Motor
Angka kejahatan jalanan akibat ulah geng motor sendiri saat ini masih banyak terjadi di Bandung. Baru-baru ini misalnya, empat orang anggota kelompok motor G ditangkap Satreskrim Polrestabes Bandung karena melakukan penganiayaan di Jalan Bagusrangin, Coblong, pada 11 Maret lalu.
Dalam video yang beredar, mereka menganiaya dua orang yang merupakan anggota kelompok motor M. Akibatnya sekujur tubuh orang yang diserang mengalami luka-luka. Berdasarkan keterangan empat pelaku berinisial S, IR, MR dan DB, dendam menjadi motif utama penganiayaan tersebut.
“Ada dua kelompok motor yang dendam ya, dan kami akan konsisten tidak akan memberikan ruang kepada mereka di wilayah hukum Polrestabes Bandung,” kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Agah Sonjaya.
Selain itu, tiga kasus geng motor lainnya juga terjadi di bulan Mei 2023 ini. Peristiwa pertama terjadi pada Kamis (18/5) lalu hingga menyebabkan pasangan suami istri anggota TNI mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit. Kejadian itu berlangsung di Gegerkalong Hilir, Sukasari.
Kemudian peristiwa kedua terjadi pada Minggu (21/5), di sekitar Apartemen Panoramic, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung. Seorang remaja berinisial AN (22) menjadi korban pengeroyokan oleh kelompok motor menggunakan stik baseball. Sepeda motor korban juga dibawa oleh pelaku.
Masih pada hari yang sama, aksi meresahkan kelompok geng motor juga terjadi di wilayah Antapani, Terusan Jakarta dan terekam kamera CCTV. Dalam tayangan yang beredar, tampak seorang pengendara terjatuh saat dikejar oleh sejumlah orang. Setelah itu tindak penganiayaan langsung terjadi. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan permasalahan geng motor menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Polri
Baca SelengkapnyaPerjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 36 unit sepeda motor yang tidak sesuai standar
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaKepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.
Baca Selengkapnya