Cara Mengatasi Keringat Berlebih pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Merdeka.com - Definisi dari keringat secara umum adalah cairan tubuh yang disekresikan oleh kelenjar keringat efek dari peningkatan suhu tubuh. Keringat dibagi menjadi dua jenis, yaitu keringat yang diatur oleh termoregulasi dan keringat emosional. Kedua jenis keringat ini dikendalikan oleh pusat yang berbeda yakni keringat termoregulasi diatur terutama oleh hipotalamus, sementara keringat emosional diatur oleh sistem limbik.

Banyak orang berpikir bahwa keringat pada anak-anak itu adalah hal yang wajar. Dalam hal ini kita semua tahu bahwa usia anak-anak adalah usia yang masih sangat senang bermain dan memiliki ragam aktivitas terlebih aktivitas di luar ruangan. Di mana aktivitas tersebut membuat anak lebih mudah berkeringat.

Namun jika tidak segera diatasi mungkin saja keringat berlebih pada anak dapat membuatnya tidak nyaman dan memicu biang keringat yang terasa gatal. Berikut ini informasi lengkap mengenai cara mengatasi keringat berlebih pada anak, orang tua wajib tahu telah dirangkum merdeka.com melalui healthline dan berbagai sumber lainnya.

1. Kenakan Pakaian yang Menyerap Keringat

Cara mengatasi keringat berlebih pada anak yang pertama adalah dengan mengenakan pakaian yang menyerap keringat dengan baik dan membiarkan kulit mereka bernapas dengan lebih leluasa.

Selain itu, pakaian dengan warna yang lebih terang juga membantu memantulkan sinar matahari daripada menyerapnya. Jadi, mengenakan pakaian putih dapat membantu anak-anak merasa tetap sejuk dan mengurangi keringat. Atau, mereka juga bisa menggunakan pakaian berwarna gelap dan bermotif untuk membantu menyamarkan produksi keringat berlebih agar tak terlihat.

2. Pastikan Tubuh Tetap pada Suhu DinginCara mengatasi keringat berlebih pada anak berikutnya adalah dengan memastikan tubuhnya pada suhu dingin. Berkeringat adalah cara tubuh untuk mendinginkan anak. Jadi dengan tetap tenang dan berada di suhu normal, anak akan mengurangi kebutuhan tubuh untuk berkeringat.

Dalam cuaca panas, meletakkan semangkuk es di depan kipas angin adalah cara yang sangat efektif untuk mengalirkan udara dingin di sekitar ruangan. Ide bagus lainnya adalah menjaga gorden rumah tetap tertutup di siang hari untuk mencegah sinar matahari membuat kamar dan ruangan menjadi terlalu panas. Cobalah untuk tetap berada di tempat teduh jika anak berada di luar ruangan.

3. Pakai Antiseptik Sebelum TidurCara mengatasi keringat berlebih pada anak selanjutnya adalah dengan memakaikannya antiseptik sebelum tidur. Antiperspirant bekerja dengan cara menghalangi saluran keringat sehingga keringat tidak dapat mencapai permukaan kulit. Keringat masih diproduksi oleh kelenjar, tetapi tidak dapat mencapai permukaan.

Sebagian besar antiperspiran yang dapat kamu beli di apotek terbuat dari garam logam yang disebut aluminium klorida. Untuk mendapatkan hasil terbaik dari antiperspirant, pastikan ketiak anak bersih dan kering, lalu oleskan pada malam hari sebelum tidur. Ini karena bahan-bahan tersebut membutuhkan waktu untuk membuat penyumbatan pada saluran keringat dan kebanyakan orang berkeringat lebih sedikit, bahkan tidak sama sekali, pada saat malam hari.

4. Terapkan Pola Makan yang Sehat

Tak hanya memakaikan antiseptik sebelum tidur, cara mengatasi keringat berlebih pada anak berikutnya adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat pada anak. Ada beberapa pilihan makanan tertentu yang perlu dihindari jika anak tak ingin mengalami keringat berlebih.

Pastikan untuk menghindari makanan pedas. Tubuh bereaksi terhadap makanan pedas dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan terhadap panas lainnya, yaitu mereka mencoba untuk mendinginkan, yang mana akan menyebabkan berkeringat. Kafein juga tidak disarankan karena merangsang kelenjar adrenal dan menyebabkan telapak tangan, kaki, dan ketiak berkeringat.

5. Konsultasikan Pada Dokter

Cara mengatasi keringat berlebih pada anak lainnya adalah dengan mengonsultasikannya pada dokter. Hal ini dengan catatan jika kamu sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi keringat berlebih pada anak namun tetap gagal, mungkin ada yang salah dengan kesehatan anak kamu. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keadaan anak kamu. (mdk/nof)