Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Tari Umbul Khas Sumedang, Lahir untuk Menyindir Belanda

Cerita Tari Umbul Khas Sumedang, Lahir untuk Menyindir Belanda Tari Umbul Sumedang. ©2023 Tangkapan layar YouTube Kebudayaan Sumedang/ Merdeka.com

Merdeka.com - Warga di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pernah menyindir penjajah Belanda menggunakan Tari Umbul. Di masa lalu, kesenian ini berangkat dari hiburan rakyat yang sarat akan simbol perlawanan. Sampai sekarang keberadaan tradisi ini masih terus lestari dan dipentaskan di acara-acara kebudayaan.

Di awal kemunculannya, kearifan lokal ini juga sempat dicekal karena terjadi pergeseran makna. Ini karena warga mulai mengidentikannya dengan unsur erotisme lewat gerakan para penarinya. Alhasil sejumlah tokoh melarang pagelarannya.

Namun berjalannya waktu tradisi kesenian ini perlahan kembali dilestarikan terutama di masa pasca kemerdekaan. Warga mulai menanggapnya sebagai pesta rakyat dengan tema tarian seputar cerita sesepuh dalam kehidupan sosial.

Orang lain juga bertanya?

Lahir di Kecamatan Paseh

tari umbul sumedang

©2023 Tangkapan layar YouTube Kebudayaan Sumedang/ Merdeka.com

Merujuk laman Pemkab Sumedang, Minggu (14/5), Tari Umbul dikisahkan lahir di Dusun Parugpug, Desa Cijambe, Kecamatan Paseh, Sumedang. Tarian ini mulanya dibawa oleh seniman asal Kabupaten Indramayu yang berkelana bernama Kalsip.

Kemudian, penari lokal bernama Bu Misren atau Mak Jaer menyambut baik kedatangan seniman Indramayu tersebut dalam mengenalkan Tari Umbul. Sejak itu, gerakannya luwesnya kian berkembang dan disukai masyarakat.

Budayawan Sumedang bernama Tatang Soebana turut membenarkan, dan memastikan kepopulerannya mulai meningkat di tahun 1940-an. Penamaan Umbul sendiri berasal dari lagu berjudul Umbul serta gerakan tangan penari yang menggerak-gerakan selendang di atas kepala mereka. Dalam bahasa lokal Indramayu, Umbul berarti kain yang terhempas dan bergerak.

Sebuah Kode Komunikasi untuk Menyindir Belanda

Mengutip jurnal dari laman unikom.ac.id, Tari Umbul telah berkembang sebelum masa kemerdekaan. Berdasarkan penjelasan sesepuh atau karuhun, tarian ini mulanya sebagai kode untuk mengusir dan menghalau kedatangan Belanda ke Sumedang.

Belanda telah dianggap semena-mena, sehingga warga sepakat untuk mengusirnya secara halus yakni dengan kesenian tari.

Dalam praktiknya, kode tersebut ditampilkan melalui masing-masing gerakan sebagai upaya untuk menyampaikan pesan agar tak dibaca oleh Belanda. Sayangnya, pola komunikasi untuk mengusir penjajah ini tidak disebutkan secara detail.

Tari Umbul yang Khas

Tari Umbul memiliki sejumlah unsur yang membangun struktur gerakan tari. Secara umum, tarian ini memiliki tempo yang berubah-ubah namun cenderung cepat. Ini dilakukan sembari berjalan, berlari, melompat, bergeser, berderet lurus secara berkelompok, melengkung hingga melingkar

Secara aktif hampir seluruh anggota badan melakukan gerakannya seperti sembah atau sedikit membungkukkan badan sembari menempelkan kedua telapak tangan, kemudian dilanjutkan olah bahu, tolak pinggang, sabetan, hingga oray-orayan atau berformasi mirip gerakan ular.

Untuk durasi tarian ini, biasanya penari akan menjalankan tugasnya selama setengah jam kurang lebih. Iramanya akan sangat bergantung terhadap alat musik karawitan dengan kendang dan gamelan khas Sunda.

Kostumnya pun khas. Dalam beberapa gelaran, akan dibagi dua kelompok yang saling berhadapan, membelakangi atau membentuk formasi. Kemudian kedua belah kelompok ada yang menggunakan kerudung ada yang tidak. Secara garis besar, kostumnya sama, yakni pakaian kebaya yang dibalut batik motif Sunda, lalu selendang berbawar warni, mahkota dan kacamata.

Makna Silih Asih, Silih Asah dan Silih Asuh

Tari Umbul tak hanya berisi gerakan ragam anggota tubuh tanpa makna. Jika dibedah, tiap-tiap ayunan tangan, keluwesan tubuh sampai pergantian tempo memiliki arti sebagai bentuk silih asah, silih asih dan silih asuh.

Mengutip laman Universitas Padjajaran atau UNPAD, Silih Asah memiliki arti saling belajar, saling mencerdaskan, saling menambah ilmu untuk menambah wawasan serta pengalaman lahir batin.

Lalu Silih Asih adalah keinginan untuk saling menyayangi dan mendampingi dengan penuh cinta dan ketulusan. Terakhi Silih Asuh memiliki makna saling membimbing, membina, mengayomi dan menghormati.

Dari kesemuanya, dapat disimpulkan bahwa Tari Umbul menggambarkan upaya orang Sumedang yang ingin berkumpul, berdiskusi bersama dan bersilaturahmi untuk menghormati ciptaan Tuhan. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya
Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya

Dahulu para penari asal Jawa Tengah dibawa ke Sukabumi untuk mengusir hewan buas dan makhluk halus melalui tarian.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Surak Ibra, Digunakan Warga Garut untuk Menyindir Belanda
Mengenal Tradisi Surak Ibra, Digunakan Warga Garut untuk Menyindir Belanda

Kesenian ini biasanya dimainkan oleh puluhan orang untuk menyindir Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Gandrung, Hiburan Rakyat saat Acara Hajatan di Banyuwangi
Mengenal Tari Gandrung, Hiburan Rakyat saat Acara Hajatan di Banyuwangi

Kesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.

Baca Selengkapnya
Keunikan Tari Ngebeng Khas Jambi, Seni Pertunjukan yang Dulunya Dianggap Tabu
Keunikan Tari Ngebeng Khas Jambi, Seni Pertunjukan yang Dulunya Dianggap Tabu

Tari Ngebeng, kesenian tradisional khas Provinsi Jambi yang dahulu dianggap tarian tabu oleh masyarakatnya.

Baca Selengkapnya
Mengulik Makna Tari Tradisi Ketuk Tilu Asli Jabar, Ada Ronggeng 'Penghubung' Roh Leluhur
Mengulik Makna Tari Tradisi Ketuk Tilu Asli Jabar, Ada Ronggeng 'Penghubung' Roh Leluhur

Tarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.

Baca Selengkapnya
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu

Karena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.

Baca Selengkapnya
Mengintip Busana Tari Dolalak, Terinspirasi dari Serdadu Belanda
Mengintip Busana Tari Dolalak, Terinspirasi dari Serdadu Belanda

Tarian ini terinspirasi dari perilaku para serdadu Belanda ketika berdansa dan sedang mabuk.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral
Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral

Salah satu tarian tradisional Indonesia ini mengandung kepercayaan dan juga penuh pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Tarian Keurseus, Ajarkan Sopan Santun Ala Bangsawan Sunda Zaman Dulu
Kisah Tarian Keurseus, Ajarkan Sopan Santun Ala Bangsawan Sunda Zaman Dulu

Tarian ini mengajarkan sopan santun ala bangsawan Sunda.

Baca Selengkapnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya

Tari tradisional memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya.

Baca Selengkapnya
Bukan Erotisme, Ini Pesan di Balik Seni Goyang Karawang yang Sering Dianggap Negatif
Bukan Erotisme, Ini Pesan di Balik Seni Goyang Karawang yang Sering Dianggap Negatif

Seni Goyang Karawang sebenarnya penuh dengan nilai positif dan jauh dari kean erotis

Baca Selengkapnya
Seni Ronggeng Bugis Dipakai Sunan Gunung Jati untuk Memata-matai Kerajaan Pajajaran, Begini Kisahnya
Seni Ronggeng Bugis Dipakai Sunan Gunung Jati untuk Memata-matai Kerajaan Pajajaran, Begini Kisahnya

Kesenian ini unik, dan pernah jadi media mata-mata Sunan Gunung Jati ke Kerajaan Pajajaran.

Baca Selengkapnya