Kerasnya Mengais Rupiah dari Kuburan Ban di Petamburan
![Kerasnya Mengais Rupiah dari Kuburan Ban di Petamburan](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2021/11/01/1370741/540x270/kerasnya-mengais-rupiah-dari-kuburan-ban-di-petamburan.jpg)
Merdeka.com - Sudah menjadi ciri khas Kota Jakarta dan masyarakatnya yang penuh kesibukan. Gedung-gedung tinggi menjulang menghiasi langit Jakarta. Kesan mewah nan megah, sehingga Jakarta sering dijuluki sebagai Kota Metropolitan. Namun siapa sangka di balik kemilau gedung pencakar langitnya, ada sebagian masyarakat yang susah payah mencari secercah rupiah di Ibu Kota.
Merekalah para “Pemotong Ban”, berjibaku dengan tumpukan ban mobil bekas di Kuburan ban. Di tepian jalan kawasan Petamburan, Jakarta Pusat mereka mengumpulkan ban karet bekas untuk diambil bagian yang dapat didaur ulang. Tak seperti ban dalam kondisi baru yang harganya ratusan ribu, para pemotong ban hanya mendapat Rp 150 rupiah untuk satu ban yang berhasil dipotong.
Para pemotong ban di Jakarta ini tetap bertahan meski upah dan tenaga yang tidak setara. Bertahan mengais rupiah dari ban bekas di Petamburan untuk mencukupi kehidupan.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Dimana warga mengolah sampah menjadi batu bara? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
-
Kenapa warga Sarijadi mengolah sampah? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
-
Siapa yang mengolah sampah plastik di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad
Tumpukan ban yang menggunung inilah yang menjadi salah satu penghias pemandangan di Kota Jakarta. Bagi sebagian orang menganggap, tumpukan ban ini merupakan sampah yang tak ada nilainya. Namun bagi para pemotong ban, tumpukan ban bekas ini merupakan alternatif mendapatkan sepeser rupiah.
Tumpukan ban bekas ini berasal dari bengkel, di kawasan Jakarta Pusat. Meski sebagian besar dari ban mobil namun ada juga ban motor yang ikut menumpuk. Bak berada di gunung karet, pemotong ban dengan santainya menyusuri tumpukan ban.
©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad
Para pemotong ban hanya menggunakan pisau silet yang tajam untuk membelah ban mobil. Meskipun tajam, namun diperlukan tekanan ekstra untuk membelah karet ban yang terkenal alot. Dilapisi dengan sarung tangan ala kadarnya, tangan kanannya sekuat tenaga merobek tubuh ban. Sisanya tangan kiri melancarkan membuka belahan ban.
Pelan tapi pasti membelah ban secara hati-hati. Bergelut dengan ban bekas setiap hari membuat telapak tangan berubah warna menjadi hitam. Selain itu sayatan silet juga membuat pigmen hitam ban keluar. Rata-rata, ban yang didaur ulang berasal dari jenis mobil keluarga. Namun tak sedikit ban truk juga didaur ulang untuk dijadikan sepeser rupiah.
©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad
Tumpukan rapi potongan bagian ban inilah yang nantinya bakal menjadi uang bagi para pekerja pemotong ban. Biasanya, ban bekas yang sudah dipotong akan dijadikan sebagai bahan bakar industri kapur dalam pembuatan kapur gamping.
Di beberapa daerah, ban mobil bekas seperti ini dijadikan sebuah kreasi berupa kursi. Nantinya dapat dijadikan kursi, hingga meja yang sepenuhnya menggunakan bahan dari ban bekas. Namun dibutuhkan keterampilan khusus untuk membuatnya.
©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad
Satu potong ban hanya dihargai Rp 150 rupiah. Sedangkan dalam satu gulungan ban, berisi 10 potong. Dari satu gulungan potongan ban, mereka bisa mendapatkan Rp 1500. Sungguh pekerjaan yang berat dan hasil yang tak sesuai. Terpaksa bertahan, itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi para pemotong ban di Petamburan.
Geliat pekerjaan mereka mengisi ruang Metropolitan Kota Jakarta, bersama jutaan orang lain yang mengadu nasib di Jakarta. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/9/25/1727248167635-0wnz.jpeg)
Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.
Baca Selengkapnya![FOTO: Potret Mereka yang Hidup dari Sampah, Beginilah Perjuangannya Setiap Hari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/7/20/1689854766787-ljamg.jpeg)
Sasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.
Baca Selengkapnya![Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi, Pria Ini Rela Bekerja di Bawah Tanah Bikin Pawon](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/10/10/1696903184208-trd8d.jpeg)
Sebuah video memperlihatkan beberapa pria yang rela bekerja di bawah tanah membuat pawon demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Baca Selengkapnya![FOTO: Melihat Koperasi Pemulung yang Sukses Memperdayakan Puluhan Pemulung di Tangerang Selatan, Omset per Bulan Rp1,5 Miliar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/9/20/1695189188251-x0t6w.jpeg)
Koperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca Selengkapnya![Pahit Getir Kehidupan Masyarakat di Kampung, Cari Uang Rp50 Ribu Jadi Kuli Panggul Kayu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/29/1722224390061-1arnv.jpeg)
Dua pria yang sudah tak muda ini harus mengangkat kayu puluhan kilo setiap hari hanya untuk mendapatkan bayaran Rp50 ribu.
Baca Selengkapnya![FOTO: Menghasilkan Pundi-Pundi Rupiah dari Mendaur Ulang Sampah Plastik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/11/9/1699535161232-g2dia.jpeg)
Dalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya![Daratan Sampah di Pesisir Jakarta, Salah Siapa?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/6/17/1686991506469-mg2un.jpeg)
Daratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca Selengkapnya![Kampung Apung Muara Baru, Potret Kemiskinan 'Ekstreme' di Pesisir Jakarta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/10/8/1696763520967-wrezb.jpeg)
Sebetulnya ada wacana warganya akan di relokasi ke sebuah rusun yang nantinya bakal disiapkan oleh Pemprov.
Baca Selengkapnya![Sampah Ditukar dengan Sembako, Ibu-Ibu di Cilacap Terapkan Cara Kreatif Ini untuk Kelola Sampah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/10/25/1698201395330-9u647.jpeg)
Konsep ekonomi sirkular ini bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan kemakmuran ekonomi.
Baca Selengkapnya![Desa di Banyumas Raup Omzet Rp140 Juta dari Kelola Sampah, Ini 5 Faktanya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/9/14/1694660717727-lq08v.jpeg)
Dalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah.
Baca Selengkapnya![Sisi Lain Gunung Sampah Bantar Gebang, Ternyata di Atasnya Ada Warung Makanan Laris Manis Walau Dipenuhi Lalat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/7/25/1690248328575-6svn5.jpeg)
Begini sisi lain gunung sampah Bantar Gebang yang mampu membuat terkejut dan heran.
Baca Selengkapnya