Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketentuan Itikaf di Bulan Ramadan, Mulai dari Tempat hingga Lamanya Waktu

Ketentuan Itikaf di Bulan Ramadan, Mulai dari Tempat hingga Lamanya Waktu ilustrasi itikaf. videvo.net

Merdeka.com - Memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadan, kaum muslimin akan semakin meningkatkan ibadahnya. Agar ibadah yang dikerjakan bisa semakin khusyu dan fokus, banyak dari kaum muslimin memilih untuk berdiam diri di dalam masjid dan melakukan banyak ibadah di sana.

Kegiatan ini dikenal dengan itikaf, dan memang menjadi anjuran di beberapa hari terakhir bulan Ramadan. Dalilnya adalah hadis yang disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab Bulughul Marom, tentang permasalahan i’tikaf, yaitu,

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari dan Muslim).

Orang lain juga bertanya?

Saat beritikaf di dalam masjid, hendaknya seseorang menyibukkan diri dengan melakukan berbagai macam ibadah, seperti sholat, membaca Al Quran, atau berdzikir. Dan hindari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat.

Dalam menjalankan itikaf, ada beberapa ketentuan yang wajib diketahui. Ketentuan itikaf ini akan membantu kaum muslimin agar mereka dapat menjalankan ibadah lebih optimal.

Berikut adalah beberapa ketentuan itikaf di bulan Ramadan yang wajib diketahui oleh setiap muslim.

Harus Dilakukan di Masjid

ilustrasi subuh

©2023 Merdeka.com/Pexels/David McEachan

Ketentuan itikaf yang pertama terkait dengan lokasi itikaf, yaitu harus di masjid. Mengutip dari rumaysho.com, hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,

“(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka sedang kamu beri’tikaf dalam masjid” (QS. Al Baqarah: 187).

Begitu juga karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan istri-istri beliau melakukannya di masjid, dan tidak pernah di rumah sama sekali. Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Para ulama sepakat bahwa disyaratkan melakukan i’tikaf di masjid.”

Termasuk wanita sekalipun, ia boleh melakukan itikaf sebagaimana laki-laki, dan tidak sah jika dilakukan selain di masjid.

Wanita Beritikaf

Ketentuan itikaf yang kedua terkait dengan wanita yang beritikaf. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa wanita juga diperbolehkan untuk beritikaf di masjid. Hal ini sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan istri beliau untuk beri’tikaf.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan. Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus i’tikaf beliau. Dia (Yahya bin Sa’id) berkata: Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meminta izin untuk bisa beri’tikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya.” (HR. Bukhari).

Namun, wanita diperbolehkan untuk beritikaf di masjid dengan memenuhi 2 syarat:

  1. Meminta izin suami, dan
  2. Tidak menimbulkan fitnah (godaan bagi laki-laki), sehingga wanita yang beritikaf harus benar-benar menutup aurat dengan sempurna dan tidak memakai wewangian.

Lamanya Waktu Itikaf

amalan bulan ramadhan yang dapat dilakukan selain puasa

©2023 Merdeka.com/Pexels/Michael Burrows

Ketentuan itikaf yang ketiga adalah lamanya waktu beritikaf. Para ulama sendiri telah sepakat bahwa tidak ada batasan waktu maksimal untuk beritikaf. Namun, para ulama masih berselisih terkait waktu minimal seseorang bisa dikatakan itikaf.

Bagi ulama yang mensyaratkan itikaf harus disertai dengan puasa, maka waktu minimalnya adalah satu hari. Ulama lainnya berpendapat bahwa diperbolehkan kurang dari sehari, namun tetap disyaratkan puasa.

Imam Malik mensyaratkan minimal sepuluh hari. Imam Malik juga memiliki pendapat lainnya, yaitu minimal satu atau dua hari. Sedangkan bagi ulama yang tidak mensyaratkan puasa, waktu minimal seseorang dikatakan telah beritikaf adalah selama ia sudah berdiam di masjid dan tanpa dipersyaratkan harus duduk.

Menurut Shahih Fiqh Sunnah, itikaf tidak dipersyaratkan untuk puasa, dan hanya disunnahkan. Kemudian menurut mayoritas ulama, itikaf tidak memiliki batasan waktu minimal, jadi Anda diperbolehkan jika hanya sesaat di malam atau di siang hari.

Al Mardawi rahimahullah mengatakan, "Waktu minimal dikatakan itikaf pada itikaf yang sunnah atau itikaf yang mutlak adalah selama disebut berdiam di masjid (walaupun hanya sesaat)."

Yang Dibolehkan dan Yang Membatalkan Itikaf

Ketentuan itikaf lainnya yang penting untuk diketahui adalah hal-hal yang diperbolehkan dan yang dapat membatalkan itikaf. Hal-hal yang dibolehkan ketika itikaf adalah:

  • Keluar masjid karena ada hajat yang harus ditunaikan, seperti makan, minum, dan hajat lain yang tidak bisa dilakukan di dalam masjid.
  • Melakukan hal-hal mubah, seperti mengantarkan orang yang mengunjunginya sampai pintu masjid atau bercakap-cakap dengan orang lain.
  • Istri yang mengunjungi suami yang beritikaf dan berdua-duaan dengannya.
  • Mandi dan berwudhu di masjid.
  • Membawa kasur untuk tidur di masjid.
  • Kemudian hal-hal yang membatalkan itikaf adalah:

  • Keluar masjid tanpa alasan syar’i dan tanpa ada kebutuhan yang mubah yang mendesak.
  • Jima’ (bersetubuh) dengan istri berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 187.
  • Masuk dan Keluar Masjid

    masjid megah di tapanuli selatan

    Youtube/NEO AMSOERY ©2022 Merdeka.com

    Ketentuan itikaf terakhir adalah waktu kapan masuk dan keluarnya masjid. Disebutkan bahwa jika ingin beritikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan, maka orang yang beritikaf bisa memasuki masjid setelah sholat Subuh pada hari ke-21 dan keluar setelah sholat subuh pada Idul Fitri menuju lapangan.

    Hal ini didasarkan pada dalam hadis ‘Aisyah, ia berkata,

    “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan. Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus i’tikaf beliau. Dia (Yahya bin Sa’id) berkata: Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meminta izin untuk bisa beri’tikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya.” (HR. Bukhari).

    Namun para ulama madzhab menganjurkan untuk memasuki masjid menjelang matahari tenggelam pada hari ke-20 Ramadan. Alasannya, karena 10 hari yang dimaksudkan adalah jumlah bilangan malam, sehingga seharusnya dimulai dari awal malam. (mdk/ank)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Niat Doa Itikaf di Masjid, Ketahui Manfaatnya
    Niat Doa Itikaf di Masjid, Ketahui Manfaatnya

    Penting untuk membaca niat doa itikaf sebelum melakukan amalannya.

    Baca Selengkapnya
    Doa Itikaf dan Tata Cara Sholatnya, Rutinkan di Hari-hari Terakhir Ramadhan
    Doa Itikaf dan Tata Cara Sholatnya, Rutinkan di Hari-hari Terakhir Ramadhan

    Doa itikaf wajib dilafalkan sebelum melaksanakan sholat itikaf. Doa itikaf ini adalah niat dilafalkan sebelum melaksanakan sholat itikaf

    Baca Selengkapnya
    Bacaan Niat Iktikaf di Masjid, Lengkap Beserta Keutamaannya
    Bacaan Niat Iktikaf di Masjid, Lengkap Beserta Keutamaannya

    I'tikaf adalah aktivitas ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Baca Selengkapnya
    Doa Itikaf, Hukum, Dalil, dan Amalan yang Dilakukan
    Doa Itikaf, Hukum, Dalil, dan Amalan yang Dilakukan

    Itikaf adalah bentuk ibadah di mana seseorang berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Baca Selengkapnya
    FOTO: Memburu Lailatul Qadar di Malam 10 Hari Terakhir Ramadan
    FOTO: Memburu Lailatul Qadar di Malam 10 Hari Terakhir Ramadan

    Umat muslim mulai melakukan itikaf di masjid-masjid selama sepuluh hari terakhir pada bulan suci Ramadan.

    Baca Selengkapnya
    Doa Niat Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Arti dan Kegunaannya
    Doa Niat Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Arti dan Kegunaannya

    Merdeka.com merangkum informasi tentang doa niat puasa Ramadhan yang lengkap beserta arti dan kegunaannya.

    Baca Selengkapnya
    8 Tips Salat Tepat Waktu, Hindari Kebiasaan Menunda Ibadah
    8 Tips Salat Tepat Waktu, Hindari Kebiasaan Menunda Ibadah

    Menjaga salat pada waktunya bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan sehari-hari.

    Baca Selengkapnya
    Doa Niat Puasa Ramadhan Sebulan, Lengkap Beserta Tata Caranya
    Doa Niat Puasa Ramadhan Sebulan, Lengkap Beserta Tata Caranya

    Saat pelaksanaan puasa Ramadhan, umat Muslim perlu mengawalinya dengan membaca niat berpuasa Ramadan.

    Baca Selengkapnya
    Rukun Puasa dan Syarat Sah Pelaksanaannya, Umat Islam Wajib Tahu
    Rukun Puasa dan Syarat Sah Pelaksanaannya, Umat Islam Wajib Tahu

    Rukun puasa mencakup serangkaian aturan dan tata cara yang harus diikuti secara sungguh-sungguh dan ikhlas.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Asal Kata Tarawih Adalah dan Sejarahnya
    Mengenal Asal Kata Tarawih Adalah dan Sejarahnya

    Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan bagi umat Islam.

    Baca Selengkapnya
    Kemenag: Haji Tidak Sah Bila Jemaah Tinggalkan Salah Satu Rukun
    Kemenag: Haji Tidak Sah Bila Jemaah Tinggalkan Salah Satu Rukun

    Widi mengatakan seseorang yang akan menunaikan ibadah haji harus memenuhi syarat.

    Baca Selengkapnya
    Niat Sholat Isya Sendiri dan Artinya,  Lengkap dengan Tata Cara dan Keutamaannya
    Niat Sholat Isya Sendiri dan Artinya, Lengkap dengan Tata Cara dan Keutamaannya

    Sholat Isya adalah salah satu dari empat rukun Islam dan sholat wajib yang dilakukan setiap hari.

    Baca Selengkapnya