Kegigihan Mang Ardi, Sang Pelestari Terompet Pencak Khas Sunda
Merdeka.com - Alunan suara merdu terompet terdengar dari sebuah sanggar berdinding anyaman bambu. Dari bilik tersebut nampak seorang pemuda terlihat asyik bermain dengan alat musik tradisional. Jemari tangannya lihai bergerak, menghasilkan alunan musik yang indah.
Mang Ardi, begitu biasa orang memanggil pemuda ini. Di tengah kemajuan zaman yang menyebabkan mulai banyak orang meninggalkan musik daerah. Tetapi tidak bagi Mang Ardi. Ia justru semakin yakin dan bertekad untuk menggeluti dunia musik daerah. Mendedikasikan penuh untuk melestarikan kesenian Terompet Pencak. Sebuah alat musik tradisional khas Sunda.
Pria dengan nama lengkap Ardi Permana ini mengetahui seluruh beluk alat musik tiup ini. Tak hanya lihai dalam bermain, pemuda berkumis tipis ini juga bisa memproduksi sendiri Terompet Pencak. Dari memilah kayu, membuat ukiran sampai terompet menghasilkan suara yang merdu.
-
Siapa yang memperkenalkan musik lokal kepada generasi muda? Viky Sianipar adalah seorang musisi yang sudah menggeluti bidang permusikan cukup lama. Ia juga memperkenalkan musik lokal kepada generasi muda.
-
Siapa yang memanfaatkan medium seni musik? Para musisi dapat memanfaatkan berbagai instrumen musik untuk menciptakan komposisi musik yang unik, kemudian merekam karyanya menggunakan teknologi rekaman modern, dan akhirnya menyajikannya dalam konser atau pertunjukan langsung.
-
Apa ciri khas musik tradisional? Musik tradisional adalah musik yang berkembang secara turun-temurun pada suatu daerah. Jenis musik ini hidup pada masyarakat secara turun-temurun di Indonesia dan dipertahankan sebagai sarana hiburan.
-
Kenapa lagu "Rungkad" jadi populer di Indonesia? Lagu ini menceritakan tentang pedihnya putus cinta. Hubungan asmara yang telah kandas penuh dengan ekspresi sedih dan galau. Tak heran, jika lagu ini kemudian banyak dinyanyikan oleh anak-anak muda karena memiliki latar belakang cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
-
Kenapa musik tradisional penting bagi daerah? Biasanya, daerah yang menciptakan sebuah musik khas diinisialisasi sebagai hiburan atau karya seni yang dapat menghibur masyarakatnya.
-
Kenapa Adjim Arijadi mendirikan Sanggar Seni Antasari? Setelah mendapatkan gelar Bachelor of Science di ASDRAFI, Adjim Arijadi bersama kawan-kawannya mendirikan Sanggar Seni Antasari untuk mewadahi seniman-seniman Banjar.
Ardi mulai berjibaku dengan Terompet Pencak pada 2011 lalu. Semua berawal dari pembelajaran dengan seorang guru kesenian. Dari situ lah keinginan Ardi muncul untuk mendalami, mempelajari dan melestarikan Terompet Pencak.
Dari sanggarnya, Ia juga memproduksi sendiri Terompet Pencak. Terompet pencak buatan Ardi berbahan dasar kayu Sonokeling. Kayu mewah asal Jawa yang berkualitas tinggi. Memiliki pola-pola yang indah, ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan. Kayu ini lah yang cocok menjadi bahan pembuatan terompet pencak.
Pembuatannya dimulai dari proses memotong kayu, membentuk pola, mengukir hiasan sampai terompet bisa digunakan.
©2021 Merdeka.com/Catur NugrohoSekilas memang Terompet Pencak nampak sederhana. Namun Terompet Pencak ini punya ukiran yang cukup detail. Dari ujung atas hingga bawah terdapat ukiran-ukiran yang apik.
Mulanya, Ardi hanya bisa membuat 1 buah terompet. Namun, berkat ketekunan dan tekadnya yang terus belajar. Kini, Ardi bisa membuat 25 terompet dalam waktu 1 bulan.
Satu buah terompet pencak dijual dengan kisaran harga Rp600.000 hingga Rp1.000.000. Harga tersebut berbeda-beda bergantung pada corak dan ukuran terompet pencak.
©2021 Merdeka.com/Catur NugrohoKegigihan Ardi untuk melestarikan Terompet Pencak patut diacungi jempol. Selain melalui sanggar di rumahnya, Ardi juga mengenalkan terompet pencak melalui media sosial Instagram @ardi_permana_ dan Youtube channel 'Chanell Tarompet Penca'.
Akun Youtube yang Ia buat sejak 2016 ini menjelaskan proses pembuatan sampai cara memainkan alat musik tiup ini. Sehingga, warganet terbantu saat belajar Terompet Pencak. Kini, akun Youtubenya sudah memiliki 36 ribu lebih subscriber.
Dari laman media sosialnnya, Ia tekun mengenalkan Terompet Pencak. Berkolaborasi dengan mahasiswa atau pegiat seni lainnya untuk bermain musik bersama. Memainkan tembang-tembang Sunda di sanggarnya.
©2021 Merdeka.com/Catur NugrohoKerja kerasnya pemuda lulusan Sarjana Seni Institut Seni Budaya Indonesia Bandung tak sia-sia. Berkat konten keseniannya di media sosial, sudah banyak pemesan dari wilayah Jawa Barat dan luar Pulau Jawa yang tertarik untuk dibuatkan terompet pencak olehnya.
Bahkan, tidak sedikit pula pemesan yang sengaja datang ke sanggar miliknya. Untuk memesan sekaligus belajar langsung terompet pencak. Dengan senang hati, Mang Ardi akan mengenalkan musik tradisional ini. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apih Uta bersama rebabnya menolak punah digerus zaman.
Baca SelengkapnyaNama Temu Misti disebut-sebut sangat berjasa dalam upaya pelestarian kebudayaan lokal Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBetrand Peto terlihat penuh semangat dan antusias saat mencari lubang tikus dan menangkapnya.
Baca SelengkapnyaDidi Sahruwijaya jadi maestro kendang asal Kabupaten Kuningan yang kesohor.
Baca SelengkapnyaLagunya yang menggambarkan keindahan alam dan budaya Trenggalek diganjar penghargaan bergengsi
Baca SelengkapnyaMenak Koncer merupakan tradisi yang berkembang di Dusun Resowinangun, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Semarang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini di usianya yang senja, ia masih gigih untuk mengasah kemampuannya melengkingkan suara dalam melantunkan beluk.
Baca SelengkapnyaJoko rela meneruskan usaha keluarga demi melestarikan alat musik kendang agar tidak punah.
Baca SelengkapnyaKesenian daerah memiliki daya tarik luar biasa saat dipopulerkan oleh anak muda seperti Rafy
Baca SelengkapnyaGrup ini mencoba menyuarakan keadilan sosial melalui instrumen tradisional dari karinding, calung dan angklung.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaProduk Virage Awie pun semakin mendunia dikenal di mancanegara, seperti Prancis, Jepang, Filipina, India dan Malaysia.
Baca Selengkapnya