Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kegigihan Mang Ardi, Sang Pelestari Terompet Pencak Khas Sunda

Kegigihan Mang Ardi, Sang Pelestari Terompet Pencak Khas Sunda Mang Ardi, Sang Pelestari Terompet Pencak Khas Sunda. ©2021 Merdeka.com/Catur Nugroho

Merdeka.com - Alunan suara merdu terompet terdengar dari sebuah sanggar berdinding anyaman bambu. Dari bilik tersebut nampak seorang pemuda terlihat asyik bermain dengan alat musik tradisional. Jemari tangannya lihai bergerak, menghasilkan alunan musik yang indah.

Mang Ardi, begitu biasa orang memanggil pemuda ini. Di tengah kemajuan zaman yang menyebabkan mulai banyak orang meninggalkan musik daerah. Tetapi tidak bagi Mang Ardi. Ia justru semakin yakin dan bertekad untuk menggeluti dunia musik daerah. Mendedikasikan penuh untuk melestarikan kesenian Terompet Pencak. Sebuah alat musik tradisional khas Sunda.

Pria dengan nama lengkap Ardi Permana ini mengetahui seluruh beluk alat musik tiup ini. Tak hanya lihai dalam bermain, pemuda berkumis tipis ini juga bisa memproduksi sendiri Terompet Pencak. Dari memilah kayu, membuat ukiran sampai terompet menghasilkan suara yang merdu.

mang ardi sang pelestari terompet pencak khas sunda©2021 Merdeka.com/Catur Nugroho

Ardi mulai berjibaku dengan Terompet Pencak pada 2011 lalu. Semua berawal dari pembelajaran dengan seorang guru kesenian. Dari situ lah keinginan Ardi muncul untuk mendalami, mempelajari dan melestarikan Terompet Pencak.

Dari sanggarnya, Ia juga memproduksi sendiri Terompet Pencak. Terompet pencak buatan Ardi berbahan dasar kayu Sonokeling. Kayu mewah asal Jawa yang berkualitas tinggi. Memiliki pola-pola yang indah, ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan. Kayu ini lah yang cocok menjadi bahan pembuatan terompet pencak.

Pembuatannya dimulai dari proses memotong kayu, membentuk pola, mengukir hiasan sampai terompet bisa digunakan.

mang ardi sang pelestari terompet pencak khas sunda©2021 Merdeka.com/Catur Nugroho

Sekilas memang Terompet Pencak nampak sederhana. Namun Terompet Pencak ini punya ukiran yang cukup detail. Dari ujung atas hingga bawah terdapat ukiran-ukiran yang apik.

Mulanya, Ardi hanya bisa membuat 1 buah terompet. Namun, berkat ketekunan dan tekadnya yang terus belajar. Kini, Ardi bisa membuat 25 terompet dalam waktu 1 bulan.

Satu buah terompet pencak dijual dengan kisaran harga Rp600.000 hingga Rp1.000.000. Harga tersebut berbeda-beda bergantung pada corak dan ukuran terompet pencak.

mang ardi sang pelestari terompet pencak khas sunda©2021 Merdeka.com/Catur Nugroho

Kegigihan Ardi untuk melestarikan Terompet Pencak patut diacungi jempol. Selain melalui sanggar di rumahnya, Ardi juga mengenalkan terompet pencak melalui media sosial Instagram @ardi_permana_ dan Youtube channel 'Chanell Tarompet Penca'.

Akun Youtube yang Ia buat sejak 2016 ini menjelaskan proses pembuatan sampai cara memainkan alat musik tiup ini. Sehingga, warganet terbantu saat belajar Terompet Pencak. Kini, akun Youtubenya sudah memiliki 36 ribu lebih subscriber.

Dari laman media sosialnnya, Ia tekun mengenalkan Terompet Pencak. Berkolaborasi dengan mahasiswa atau pegiat seni lainnya untuk bermain musik bersama. Memainkan tembang-tembang Sunda di sanggarnya.

mang ardi sang pelestari terompet pencak khas sunda©2021 Merdeka.com/Catur Nugroho

Kerja kerasnya pemuda lulusan Sarjana Seni Institut Seni Budaya Indonesia Bandung tak sia-sia. Berkat konten keseniannya di media sosial, sudah banyak pemesan dari wilayah Jawa Barat dan luar Pulau Jawa yang tertarik untuk dibuatkan terompet pencak olehnya.

Bahkan, tidak sedikit pula pemesan yang sengaja datang ke sanggar miliknya. Untuk memesan sekaligus belajar langsung terompet pencak. Dengan senang hati, Mang Ardi akan mengenalkan musik tradisional ini. (mdk/Tys)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Inspiratif Apih Uta, Lentera Bagi Rebab Sunda yang Hampir Punah
Kisah Inspiratif Apih Uta, Lentera Bagi Rebab Sunda yang Hampir Punah

Apih Uta bersama rebabnya menolak punah digerus zaman.

Baca Selengkapnya
Sosok Temu Misti, Seniman Gandrung yang Mengawali Karier dari Hajatan Kampung hingga Panggung Internasional
Sosok Temu Misti, Seniman Gandrung yang Mengawali Karier dari Hajatan Kampung hingga Panggung Internasional

Nama Temu Misti disebut-sebut sangat berjasa dalam upaya pelestarian kebudayaan lokal Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Potret Betrand Peto Berburu Tikus di Sawah, Dapet Banyak!
Potret Betrand Peto Berburu Tikus di Sawah, Dapet Banyak!

Betrand Peto terlihat penuh semangat dan antusias saat mencari lubang tikus dan menangkapnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Didi Sahruwijaya, Pembuat Kendang Asal Kuningan yang Tembus Sampai Belgia
Kisah Didi Sahruwijaya, Pembuat Kendang Asal Kuningan yang Tembus Sampai Belgia

Didi Sahruwijaya jadi maestro kendang asal Kabupaten Kuningan yang kesohor.

Baca Selengkapnya
Sosok Agus Sarondeng, Pencipta Lagu Campursari Asal Trenggalek yang Tak Kalah Keren dari Didi Kempot dan Cak Diqin
Sosok Agus Sarondeng, Pencipta Lagu Campursari Asal Trenggalek yang Tak Kalah Keren dari Didi Kempot dan Cak Diqin

Lagunya yang menggambarkan keindahan alam dan budaya Trenggalek diganjar penghargaan bergengsi

Baca Selengkapnya
Menilik Makna Patriotisme dalam Kesenian Tradisional Menak Koncer Masyarakat Semarang
Menilik Makna Patriotisme dalam Kesenian Tradisional Menak Koncer Masyarakat Semarang

Menak Koncer merupakan tradisi yang berkembang di Dusun Resowinangun, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Semarang, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja

Sampai saat ini di usianya yang senja, ia masih gigih untuk mengasah kemampuannya melengkingkan suara dalam melantunkan beluk.

Baca Selengkapnya
Kisah Inspirasi Joko Kendang, Teruskan Usaha Sang Kakek Jadi Perajin Alat Musik Tradisional
Kisah Inspirasi Joko Kendang, Teruskan Usaha Sang Kakek Jadi Perajin Alat Musik Tradisional

Joko rela meneruskan usaha keluarga demi melestarikan alat musik kendang agar tidak punah.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UB Ini Buktikan Cinta Kesenian Daerah adalah Hal Keren, Gara-gara Tari dan Keroncong Jadi Panen Prestasi
Mahasiswa UB Ini Buktikan Cinta Kesenian Daerah adalah Hal Keren, Gara-gara Tari dan Keroncong Jadi Panen Prestasi

Kesenian daerah memiliki daya tarik luar biasa saat dipopulerkan oleh anak muda seperti Rafy

Baca Selengkapnya
Belajar dari Grup Musik Serdadu Bambu asal Sumedang, Buktikan Musisi Punk Bisa Berbudaya
Belajar dari Grup Musik Serdadu Bambu asal Sumedang, Buktikan Musisi Punk Bisa Berbudaya

Grup ini mencoba menyuarakan keadilan sosial melalui instrumen tradisional dari karinding, calung dan angklung.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Dulang Warisan Kesultanan Langkat, Diadaptasi dari Pencak Silat
Mengenal Tari Dulang Warisan Kesultanan Langkat, Diadaptasi dari Pencak Silat

Tari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.

Baca Selengkapnya
Mengulas Perjuangan Adang Muhidin Bikin Bambu Mendunia dengan Dukungan BRI
Mengulas Perjuangan Adang Muhidin Bikin Bambu Mendunia dengan Dukungan BRI

Produk Virage Awie pun semakin mendunia dikenal di mancanegara, seperti Prancis, Jepang, Filipina, India dan Malaysia.

Baca Selengkapnya