Mengenal Candi Bojongmenje, Situs Purbakala Peninggalan Hindu-Buddha di Bandung
Merdeka.com - Candi Bojongmenje di Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, menjadi salah satu sisa kejayaan Hindu-Buddha di wilayah Jawa Barat. Struktur utama bangunan masih berbentuk sederhana, dan identik dengan keadaan masyarakat era pra-Islam.
Mengutip laman 1001indonesia, Kamis (10/2), candi ini ditemukan pada 18 Agustus 2002, dengan ditindaklanjuti oleh beberapa dinas terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, Balai Arkeologi serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
Adapun proses ekskavasi masih terus berlangsung sampai tahun 2004 dan 2005, hingga terbentuk sebuah bangunan yang lengkap dan terdiri dari kaki (pondasi), tubuh, serta atap.
-
Dimana letak Candi Batujaya? Salah Satu Peninggalan Tarumanagara Adalah Percandian Batujaya di Karawang.
-
Dimana Candi Bogang ditemukan? Kini situs penemuan arca Buddha raksasa itu dinamakan Situs Candi Bogang, letaknya di Desa Selomerto, Wonosobo.
-
Bagaimana Candi Bogang ditemukan? Pada tahun 1982, saat para pekerja bangunan hendak menggali pondasi bangunan di Wonosobo, mereka menemukan sebuah arca kepala Buddha berukuran raksasa.
-
Bagaimana Situs Candi Balekambang ditemukan? Dilansir dari Batangkab.go.id, situs itu pertama kali ditemukan saat PT Perkebunan Nusantara 9 melakukan pembersihan lahan untuk KIT Batang.
-
Dimana Situs Candi Balekambang ditemukan? Setelah diteliti lebih lanjut oleh Tim Arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diperkirakan situs candi itu merupakan salah satu dari peninggalan Kerajaan Kalingga di abad ke-7 Masehi.
-
Dimana Candi Jabung berada? Candi yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ini dikenal dengan nama Candi Jabung.
Diduga Lebih Tua dari Borobudur dan Prambanan
©2022 wikipedia/ Merdeka.com
Ada dugaan dari bangunan yang membujur ke arah Utara sampai Selatan sepanjang 4 m itu berusia lebih tua dari Candi Borobudur dan Candi Prambanan di Jawa Tengah.
Salah satu yang menjadi faktor kuat adalah minimnya motif di tubuh candi, dan hanya memiliki satu lapis batu tanpa hiasan relief di dindingnya. Di situ turut menandakan bahwa masyarakat yang membuatnya masih cukup sederhana seperti masa pra Islam.
Sayangnya sampai saat ini belum ditemukan sumber akademik mendalam soal bangunan yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-7 itu, termasuk kaitannya dengan kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Jawa Barat.
Ditemukan Tak Sengaja oleh Warga
Mengutip candi.perpusnas.go.id, Candi Bojongmenje ditemukan secara tidak sengaja oleh masyarakat di sana. Mulanya salah seorang warga bernama Anen tengah mencari tanah untuk mengurug gang di sekitar lokasi. Saat sudah dilakukan penggalian ia menemukan gerombolan semut hingga memancing warga untuk menggali lebih dalam.
Sampai pada kedalaman setengah meter, mereka menjumpai tanah berongga yang di sekelilingnya terdapat tumpukan batu rapi. Penggalian terus dilakukan sampai mencapai kedalaman 80 cm. Penggalian kemudian dihentikan karena ditemukan struktur yang menyerupai susunan batu.
Saat ini, Candi Bojongmenje menjawab penelitian pakar arkeolog Belanda, Bernert Kempers, yang menyatakan bahwa candi di Pulau Jawa hanya terdapat Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui pembagian dua masa klasik (Klasik tua Jawa Tengah dan Klasik Muda Jawa Timur)
Penemuan area yang juga diberi nama situs Rancaekek itu semakin melengkapi keberadaan candi Hindu-Buddha yang pernah ditemukan di Jawa Barat, yakni situs Batujaya Karawang dan Candi Cangkuang di Kabupaten Garut.
Bentuk Candi Bojongmenje
Melansir dari direktoripariwisata.id, bangunan utama Candi Bojongmenje memanjang sekitar empat meter, dan terdiri dari 9 balok batu dengan 5 susunan. Strukturnya terdiri dari bagian pelipit di kaki candi, di atasnya terdapat ojief (bingkai padma, sisi genta) dan di atasnya lagi terdapat tonjolan persegi yang merupakan variasi bentuk half round.
Bangunan kuno di tepi Sungai Cimande ini memiliki denah empat persegi, dengan masing-masing berukuran 6,40 x 6,77 meter dan tinggi 0,86 meter. Pembangunannya menggunakan bahan batu tufa dan didirikan di atas pondasi bersusun balok batu dengan panjang 7,67 meter, lebar 7,40 meter.
Di reruntuhan candi juga ditemukan lingga dan yoni di bagian kaki bangunan. Ini memperjelas jika agama yang melatari pembangunan candi Bojongmenje ini adalah agama Hindu-Šiava (Siwaisme) sesuai fungsi lingga-yoni sebagai penggambaran Dewa Siwa yang dipuja.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konon Candi Bojongemas ini merupakan peninggalan dari abad ke-7 masehi.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan usia Candi Mendut lebih tua atau paling tidak sezaman dengan Candi Borobudur.
Baca SelengkapnyaSimak destinasi wisata candi paling eksotis di Indonesia berikut ini. Wajib dikunjungi saat liburan bareng keluarga.
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaCandi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
Baca Selengkapnya"Kalau ini memang betul candi tertua harus kita pelihara," kata Kepala Disdikbud Batang.
Baca SelengkapnyaDiduga Candi Pringapus hanyalah candi perwara dari sebuah candi induk yang ukurannya jauh lebih besar di dekat sana
Baca SelengkapnyaSitus ini menjadi situs candi tertua di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaSitus itu diduga menjadi jalur masuk atau pintu gerbang penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSelain terpusat di tengah, bebatuan juga terlihat menyebar di sekitar lokasi dari struktur mirip punden berundak tersebut.
Baca SelengkapnyaCandi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah
Baca SelengkapnyaCandi-candi ini bukan hanya sekadar struktur arsitektur megah, namun juga memiliki makna spiritual, budaya, dan historis yang mendalam.
Baca Selengkapnya