Mengenal Kesenian 'Monster Seram' Berokan Indramayu, Media Penyebaran Agama Islam
Merdeka.com - Suara rampak kendang menjadi unsur utama dalam mengiringi atraksi berokan. Iramanya kian dinamis, saat petikan gitar listrik dan suling mulai dimainkan sampai pertunjukan selesai.
Berokan sendiri menjadi tradisi khas masyarakat Pantura di Jawa Barat secara turun temurun. Tarian rakyat ini menggambarkan sosok besar mirip monster hitam, dengan mata yang menyala dan bergerak secara liar. Selama ini, berokan amat populer hampir di seluruh desa se wilayah Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan riwayatnya, di masa lalu seni pertunjukan rakyat berokan digunakan untuk mengenalkan agama Islam. Terdapat banyak pesan sufistik yang tersirat dengan maksud mengajak manusia agar dekat dengan Tuhan.
-
Siapa yang mengajarkan Islam melalui seni wayang kulit? Sunan Kalijaga, misalnya, dikenal menggunakan wayang kulit, gamelan, dan tembang Jawa untuk menyampaikan ajaran Islam.
-
Bagaimana cara Tari Likok Pulo menyiarkan Islam? Berkat Syeikh Ahmad Badron masyarakat Pulo Aceh khususnya kaum muda untuk bermain tarian tersebut karena setiap penampilannya penuh dengan syair-syair Islam dan cara tersebut berhasil dilakukan.
-
Kenapa babalonan sarung menjadi media mengenalkan ibadah? Dahulu, cara ini dipakai oleh orang tua untuk mengenalkan ibadah salat kepada anaknya. Para orang tua zaman dahulu yakin bahwa babalonan sarung menjadi media yang mengasyikkan dalam mengenalkan ibadah ke anak-anak.
-
Apa yang bisa digunakan untuk mengajarkan agama Islam? Pantun lucu islami dapat menjadi salah satu sarana untuk mengajarkan tentang agama Islam.
-
Kenapa Tari Montro digunakan sebagai dakwah? Kesenian itu awalnya digunakan sebagai sarana dakwah dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
-
Apa tujuan sosialisasi di masjid? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
Dirangkum Merdeka.com, Kamis (10/2), berikut informasi selengkapnya tentang kesenian berokan Indramayu.
Manusia dan Roh Sebagai Satu Kesatuan
©2022 YouTube Indramayu Channel/ Merdeka.com
Mengutip indramayukab.go.id, seni berokan merupakan kreasi dari pendiri wilayah Cirebon, Mbah Kuwu Pangeran Cakrabuana, ketika menyebarkan syiar Islam ke wilayah Galuh.
Sebagaimana yang dilakukan oleh para wali, Mbah Kuwu mencoba menerapkan hal itu agar dapat mudah diterima oleh kalangan masyarakat yang masih menjunjung tinggi warisan leluhur.
Dalam penampilannya, Mbah Kuwu mengibaratkan hewan besar berokan sebagai manusia dan pemainnya sebagai roh. Jika dalangnya hadir dan memasuki tubuh monster berokan, maka ia akan hidup dan jika tidak roh akan mati dan kembali ke pangkuan ilahi.
Dalam laman filosofisenibudaya, disebutkan bahwa kunci agar manusia siap menjalani hal itu harus dibarengi dengan pelaksanaan ibadah, seperti salat lima waktu.
Membawa Berkah dan Menolak Bala
©2022 YouTube Indramayu Channel/ Merdeka.com
Beberapa sumber menyebut, pemberian nama berokan berasal dari kata Barokah atau keselamatan.
Selain itu, makna berokan juga bisa diartikan sebagai penolak bala dengan penggunaan monster hitam seram untuk mengolok-ngolok makhluk gaib yang mengganggu manusia, sebagai jalan mempertebal iman (hanya takut kepada Tuhan).
Adapun berokan asli Indramayu menggunakan sejumlah alat musik tradisional berupa kendang, rebana, kecrek, gong hingga suling khusus.
Dimainkan Dengan Mengikuti Alunan Musik
Dalam setiap pertunjukkannya, kesenian berokan akan dimainkan sesuai iringan dari alat musik tradisional yang dimainkan nayaga. Pola ritmenya juga berubah-ubah, tergantung konsep yang dibawakan.
Saat musik mulai dibunyikan, sang dalang yang masuk ke tubuh berokan akan berbicara, berdialog sampai bernyanyi dengan beragam gaya seperti berdiri dengan empat kaki, duduk, tengkurap sehingga menarik penonton.
Tak jarang, berokan juga akan berlari-lari mengejar penonton atau mengikuti gerakan tari dari kuda lumping yang mendampinginya. Di saat yang sama, penonton akan memasukkan uang berbagai pecahan ke dalam mulut berokan
Adapun berokan bisa menjadi memainkan beberapa peran, seperti singa, macan hingga buaya yang diikuti dengan mulut topeng yang selalu digerakkan dalang. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Brai jadi kesenian bernapaskan Islam asal Cirebon yang masuk Warisan Budaya Tak Benda 2023
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa ajaran Sunan Muria yang masih dilestarikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaat islam dikenalkan sedari dini, maka ke depan sang anak akan lebih memahami dan bisa mempraktikkan ajarannya dengan baik.
Baca SelengkapnyaTarei Asyeik sebuah upacara adat khas masyarakat Gunung Kerinci Jambi untuk memanggil roh-roh leluhur mereka.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini masih tergolong dalam tarian Zapin Melayu yang pada umumnya dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung.
Baca SelengkapnyaSimak cara penyebaran Islam di Indonesia berikut ini beserta sejarah masuknya.
Baca SelengkapnyaMetode Wali Songo dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Baca SelengkapnyaSunan Bonang adalah sosok pendakwah yang cerdik dan fleksibel dalam menyiarkan ajaran-ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional ini pertama kali dibawa oleh pedagang Gujarat (India)
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaMedia dakwah berupa lagu pun dipilih Sunan Kalijaga agar mudah diterima oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan adanya lagu dolanan.
Baca SelengkapnyaSebuah kesenian asli Bengkulu yang kental dengan agama Islam ini tak lepas dari sejarah kedatangannya Islam ke Kabupaten Kaur sejak ratusan tahun.
Baca Selengkapnya