Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Prinsip Ngertakeun Bumi Lamba, Prinsip Sunda Cegah Bencana

Mengenal Prinsip Ngertakeun Bumi Lamba, Prinsip Sunda Cegah Bencana Ngertakeun Bumi Lamba. Mongabay ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Jawa Barat selalu identik dengan berbagai budaya yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Jawa Barat sendiri menjadikan budaya sebagai elemen yang bisa dipraktikkan dalam berbagai keadaan. Salah satunya adalah Ngertakeun Bumi Lamba, sebuah tradisi kuno yang dipercaya bisa menangkal bencana.

Sebagai salah satu elemen kehidupan, tradisi Ngertakeun Bumi Lamba yang berarti menyejahterakan bumi alam hingga saat ini masih dipraktikkan oleh masyarakat Sunda di wilayah Bandung. Tradisi tersebut masih dipertahankan karena kuatnya pengaruh masa lalu yang dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Sunda di Jawa Barat.

Filosofi Ngertakeun Bumi Lamba

Ngertakeun Bumi Lamba merupakan ritual tahunan yang biasa digelar di daerah Jawa Barat dan digelar pada bulan ke-7 sesuai penanggalan Sunda di kawasan Gunung Tangkuban Parahu.

Menurut kepercayaan setempat, tradisi tersebut digelar bertepatan dengan perjalanan matahari yang baru kembali dari belahan bumi paling utara menuju wilayah bumi bagian selatan.

Menjalankan Pesan Kasepuhan

Dilansir dari mongabay.co.id, tradisi Ngertakeun Bumi Lamba merupakan tradisi dalam menjalankan pesan Kasepuhan (Leluhur) guna menjaga 3 buah gunung yang dianggap berpengaruh di Jawa Barat sebagai Paku Alam (Pakunya Bumi), yaitu Gunung Gede Pangrango, Gunung Wayang, dan Gunung Tangkuban Parahu.

Falsafah Hidup Orang Sunda

Menurut tradisi tersebut, gunung digambarkan sebagai tempat suci yang harus dijaga. Tradisi ini biasanya dikategorikan sebagai pesan vertikal, antara manusia (melalui alam) dengan Tuhan sebagai falsafah hidup orang Sunda. Ketika prinsip vertikal dijalankan maka akan tercipta suatu hubungan yang harmonis antara manusia, alam dengan Tuhan dan terhindar dari bencana yang menimpa.

Mulasara Buana Sebagai Pedoman Hidup

Falsafah hidup masyarakat Sunda lainnya adalah Mulasara Buana, yaitu memaknai tradisi sebagai upaya memelihara alam semesta dalam mencegah bencana.

Visi hidup tersebut terbentuk dari kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dari perilaku manusia yang cenderung merusak secara berlebihan dan menimbulkan bencana.

ngertakeun bumi lamba

Mongabay 2020 Merdeka.com

Memaknai Kehidupan Melalui Gunung Berapi

Gunung berapi merupakan sumber kehidupan masyarakat Sunda, sehingga memiliki tempat terhormat sebagai guru. Sebagaimana ungkapan bahwa gunung adalah guru nu agung atau guru besar.

Senada dengan hal itu, Jakob Sumardjo (2005) dan Edi S Ekajati (2005) dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa, pemaknaan Gunung Berapi sangat erat kaitannya dengan keberadaan mandala atau kawasan yang dianggap sakral, sehingga gunung berapi menurut orang sunda merupakan perwujudan dari konsep gunung yang harus di jaga keberadaannya.

Ngertakeun Bumi Lamba Sebagai Penangkal Bencana

Ngertakeun Bumi Lamba merupakan bentuk rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan karena sudah memberikan keberkahan hidup melalui gunung berapi yang subur dan memberikan sumber pangan yang bermanfaat bagi banyak orang.

Gunung berapi dalam aspek ini juga dimaknai sebagai pengingat kepada manusia, jika manusia berbuat serakah maka Tuhan melalui gunung berapi akan berupaya mengingatkan untuk tidak berlebihan dalam mengeksploitasi sumber daya, sehingga tidak merugikan manusia lain.

Tradisi ini memaknai masyarakat Sunda dengan membagi gunung ke dalam tiga kategori, yang pertama leuweung larangan (hutan keramat), yang kedua leuweung tutupan (hutan lindung), dan yang ketiga leuweung baladaheun (hutan titipan).

Jadi maksud tradisi ini adalah sebagai sebuah anjuran dalam mengelola alam dengan bijaksana sekaligus mengenal batas-batas yang diajarkan nenek moyang. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Mitos Sunda dalam Kehidupan Sehari-hari, Jadi Pamali
Mitos Sunda dalam Kehidupan Sehari-hari, Jadi Pamali

Pamali sudah dipegang sebagai kebiasaan dari nenek moyang, terutama di masyarakat Sunda, dalam menerapkan batasan di kehidupan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Feng Shui Asli Budaya Sunda, Gambarkan Baik Buruknya Pola Permukiman Masyarakat
Mengenal Feng Shui Asli Budaya Sunda, Gambarkan Baik Buruknya Pola Permukiman Masyarakat

Ini akan menentukan baik atau buruknya warga yang mendiami suatu lahan permukiman.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen

Kampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur

Baca Selengkapnya
Mengenal Ngalokat Sirah Cai, Tradisi Menghormati Air Ala Orang Sunda
Mengenal Ngalokat Sirah Cai, Tradisi Menghormati Air Ala Orang Sunda

Tak sekedar nguri-uri kebudayaan, tradisi ini juga jadi salah satu cara orang Sunda dalam menjaga mata air sebagai sumber kehidupan warga.

Baca Selengkapnya
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran

Kabarnya, tanah di Kampung Cisungsang merupakan titipan dari Raja Sunda yang bersahaja bernama Pangeran Walasungsang.

Baca Selengkapnya
Upaya Menghidupkan Kembali Ritual Irung-Irung, Tradisi Warga Adat di Bandung Barat untuk Rawat Sumber Air
Upaya Menghidupkan Kembali Ritual Irung-Irung, Tradisi Warga Adat di Bandung Barat untuk Rawat Sumber Air

Warga Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat, ingin kembali menghidupkan ritual Irung-Irung dengan segala tantangan yang harus mereka hadapi

Baca Selengkapnya
Wujud Pelestarian Tradisi Muaro Bungo, Kemendikbudristek Dukung Balayei di Lubuk Sakti
Wujud Pelestarian Tradisi Muaro Bungo, Kemendikbudristek Dukung Balayei di Lubuk Sakti

Pagelaran yang merupakan rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 ini, mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Lamporan, Upaya Warga Sedulur Sikep Pati Jaga Kelestarian Alam
Mengenal Tradisi Lamporan, Upaya Warga Sedulur Sikep Pati Jaga Kelestarian Alam

Tradisi ini sebagai bentuk keresahan atas keresahan alam yang merajarela

Baca Selengkapnya
Belajar Mancing Ramah Lingkungan dari Tradisi Orang Sunda, Hanya Gunakan Tangan Kosong
Belajar Mancing Ramah Lingkungan dari Tradisi Orang Sunda, Hanya Gunakan Tangan Kosong

Uniknya kearifan lokal ini terletak pada kegiatan membendung sungai sebelum mengambil ikan. Kemudian, cara memancingnya juga dilakukan beramai-ramai.

Baca Selengkapnya
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Selain memiliki fungsi spiritual, hutan ini juga memiliki fungsi ekologis bagi perkampungan di sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan
Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan

Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.

Baca Selengkapnya