Parebut Seeng, Tradisi Sunda yang Menampilkan Keseriusan Pria dalam Melamar Wanita
Merdeka.com - Parebut Seeng, atau biasa disebut juga Rampag Seeng merupakan salah satu kesenian bela diri khas tatar Sunda yang melegenda. Tradisi yang menampilkan ketangkasan bela diri ini konon disebut sebagai upaya untuk menguji keseriusan dari mempelai pria dalam melamar wanita.
Sesuai dengan namanya, Parebut yang artinya merebut dan Seeng yang artinya penanak nasi atau dandang khas Sunda. Sang mempelai pria diharuskan untuk bisa merebut penanak nasi dari pihak perempuan melalui aksi bela diri.
Sebagai tambahan informasi, Seeng merupakan simbolisasi dari kebahagiaan dalam berumah tangga setelah menikah.
-
Bagaimana cara sang pesolek mencapai keinginannya? Tuhan yang cantik, temani aku yang sedang menyepidi rimba kosmetik. Nyalakan lanskappada alisku yang gelap. Ceburkan bulan ke lubuk mataku yang dalam. Taburkan hitampada rambutku yang suram. Hangatkan merah pada bibirku yang resah.
-
Apa itu Seni Benjang? Warga Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat, memiliki kesenian gulat tradisional bernama Benjang.Seni Benjang terus diwariskan turun temurun hingga saat ini dan menjadi hiburan rakyat yang dinantikan. Di masa sekarang, Benjang menjadi hiburan dan kerap ditampilkan dengan kesenian lain.
-
Bagaimana Sheila mempersiapkan diri untuk mengenalkan budaya Banten? Ia melewati sejumlah tahapan dan persaingan, seperti mendalami soal kuliner, budaya, bahasa, wisata. Ia juga sempat mempelajari bahasa Inggris secara maksimal, sebagai penunjang pengenalan budaya Banten di Singapura.
-
Bagaimana penari Seblang Olehsari dipilih? Pemilihan penari ditentukan secara supranatural oleh tetua adat setempat yang memiliki hubungan darah dengan leluhur seblang terdahulu.
-
Apa yang harus dilatih? Latih diri untuk melihat objek atau subjek yang akan Anda gambar dengan lebih cermat, dan perhatikan proporsi yang benar.
-
Bagaimana Didi Sahruwijaya belajar membuat kendang? Jadi membuat ini kalau kebetulan ada yang memperbaiki gitu, lalu mempelajari begini-begini-begini, belajar saja,' katanya
Berawal dari Kawasan Caringin
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Menurut uraian dari disparbud.jabarprov.go.id, Parebut Seeng berasal dari kawasan Caringin, Bogor, Jawa Barat. Di mana kawasan tersebut merupakan salah satu kampung penghasil para jawara bela diri di Tanah Pasundan.
Kesenian tersebut terus berkembang hingga ke berbagai wilayah di Kabupaten Bogor hingga ke Kampung Sindang Barang, Desa Pasir Peurih, Kecamatan Tamansari.
Kejayaan dari Parebut Seeng mulai marak tahun 1950 hingga mencapai puncaknya pada dekade 70-an. Disebutkan juga jika tradisi unik ini telah berkembang di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
Keterkaitan dengan Upacara Pernikahan
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Setelah kesenian tersebut menyebar, lantas oleh masyarakat Sunda Parebut Seeng dijadikan semacam kebiasaan untuk mengasah kemampuan sebelum melamar gadis pujaannya.
Mengingat di zaman dahulu masyarakat Bogor selalu melakukan iring-iringan saat mengantar calon pengantin pria. Maka seni bela diri ini juga dilakukan untuk menjaga keselamatan selama perjalanan menuju rumah mempelai wanita. Mengingat selama iring-iringan mereka juga membawa berbagai seserahan berupa bumbu dapur, makanan, alat rumah tangga, sirih pinang hingga hewan ternak.
Mempertahankan Seeng atau Dandang agar Tidak Direbut
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Biasanya Parebut Seeng akan dilangsungkan setelah pengantin pria sampai di lokasi hajat mempelai wanita. Aksi bela diri akan dimulai sebelum pelaksanaan akad nikah.
Kegiatan tersebut diawali dengan perkenalan calon mempelai pria kepada anggota keluarga perempuan melalui kedua belah bobotoh (sebutan perwakilan tokoh yang melakukan atraksi silat untuk merebut seeng).
Setelah itu kedua belah bobotoh saling unjuk kebolehan dengan melakukan pertarungan untuk merebut Seeng bagi bobotoh mempelai pria dan mempertahankan Seeng bagi bobotoh dari mempelai wanita.
Jawara atau bobotoh dari pihak pria langsung mengutarakan niatnya untuk melamar sang gadis. Lalu bobotoh dari kaum perempuan yang memegang Seeng menerima maksud tersebut dan langsung mempertahankan agar tidak diambil pihak bobotoh mempelai pria.
Kedua jawara tersebut beradu ketangkasan lewat siasat merebut dan mempertahankan hingga Seeng berhasil direbut oleh jawara dari pengantin pria.
Setelah itu acara bisa dilanjutkan dengan acara seserahan yang sudah dibawa oleh keluarga pria. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses cari jodoh ini hanya dilakukan pada bulan khusus
Baca SelengkapnyaPotret meriah Gibran diarak keliling kampung pakai Kuda Renggong.
Baca SelengkapnyaDemi melamar wanita pujuaan hati, pria ini mendaki 7 gunung di Indonesia dan kibarkan spanduk 'Will you marry me'.
Baca SelengkapnyaKampung di Bojonegoro punya tradisi unik yaitu wanita melamar pria lebih dulu sebelum menikah.
Baca SelengkapnyaPara pria atau jejaka setempat menggoda wanita yang membantu panen di sawah dengan berpantun.
Baca SelengkapnyaPertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.
Baca SelengkapnyaTarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Baca SelengkapnyaTradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaTradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.
Baca SelengkapnyaTradisi paculan lazim dilaksanakan untuk memeriahkan resepsi di dalam sebuah pernikahan.
Baca SelengkapnyaSetiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menyebabkan kesurupan bagi pemainnya.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sebagai simbol penghormatan serta media untuk mempererat silaturahmi antar keluarga mempelai.
Baca Selengkapnya