Sejarah Angklung Sered Tasik yang Unik, dari Alarm Perang sampai Hiburan Warga
Merdeka.com - Kesenian musik bambu turut identik dengan kebudayaan Sunda di Jawa Barat. Keberadaannya yang kini lekat sebagai kalangenan (hiburan) ternyata berbanding terbalik dengan fungsinya di masa silam, sebagai penyelamat rakyat dari kesewenang-wenangan penjajah. Angklung Sered contohnya.
Sebagai kesenian yang dirawat oleh masyarakat Kampung Balandongan, Desa Sukaluyu, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya. Seni Angklung Sered menjadi kesenian lokal yang banyak ditunggu. Sebabnya, pertunjukan tersebut memiliki ciri khas dari para pemainnya yang membunyikan secara berkelompok, mengitari area panggung sembari menyered (mempertahankan angklung).
Usut punya usut, ini cara untuk melatih ketangkasan dalam melawan musuh dan mengusir penjajah yang kerap membuat resah masyarakat. Di masa sekarang, Angklung Sered kerap mengiringi musik-musik modern sehingga menciptakan nuansa yang makin kaya.
-
Bagaimana bunyi senggakan di rampak kendang? Biasanya senggakan ini berbunyi lololo yak, hak’e, hak’e, dan sebagainya.
-
Angklung Caruk dimainkan bagaimana? Angklung Caruk dimainkan dua grup angklung yang saling berhadapan. Pelaksanaannya, masing-masing grup angklung bergantian membawakan lagu berbahasa using dan tarian.
-
Bagaimana pengunjung ikut menari di Seblang? Dalam tradisi kuno ini juga digelar ritual 'Tundik' atau menari bersama penari Seblang. Tundik dilakukan saat penari Seblang membawa sampur (selendang) untuk mengajak penonton menari bersama. Selendang itu kemudian digulung penari Seblang yang kemudian dilempar ke arah penonton. Yang mendapatkan selendang itu kemudian wajib naik ke atas panggung untuk menari bersama Seblang.
-
Siapa yang memainkan angklung saat panen raya? Selain itu, ada kelompok masyarakat yang memainkan musik angklung saat panen raya tersebut dengan tujuan menghibur atau memeriahkan.
-
Bagaimana Tari Gandrung diiringi? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Apa itu Tari Gandrung? Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tarian khas Banyuwangi ini berasal dari kata 'Gandrung' dalam bahasa Jawa artinya 'Tergila-gila' atau 'Cinta habis-habisan'.
Alarm saat Perang
©2023 YouTube Indonesia Heritage/ Merdeka.com
Mengutip laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Senin (20/2) angklung ini mulanya menjadi alarm saat perang di tahun 1908. Ketika itu, bangsa Indonesia sedang dijajah oleh Belanda di banyak daerah.
Angklung ini kemudian dibunyikan sebagai tanda bahaya, termasuk juga kesenian rakyat yang saat itu mulai dipertontonkan.
Perkembangan Angklung Sered kemudian semakin pesat saat fungsinya dijadikan sebagai kalangenan. Medio 1918 sampai 1945, sudah mulai banyak warga Tasikmalaya yang menanggapnya sebagai pengiring hajatan, semisal khitanan, acara kedaerahan maupun penyambutan tamu agung.
Jadi Simbol Harga Diri Laki-laki
Ada kalanya angklung ini masuk ke periode sebagai alat yang banyak dipakai kaum laki-laki untuk membuktikan kekuatannya. Ketika itu, laki-laki akan berwibawa ketika memiliki daerah kekusaan. Angklung Sered, kemudian dijadikan medium untuk melakukan perlawanan terhadap musuh.
Uniknya, alat musik tersebut kerap menjadi medium untuk mengeluarkan tenaga dalam (di luar nalar), sembari terus dimainkan.
Usai lahirnya tren adu kekuatan ini, banyak masyarakat yang menyalahgunakannya untuk memancing pertikaian. Dahulu, dapat dikenal jika ada yang membunyikan ini berarti menantang perang. Sehingga ketika ada yang ikut merespon dengan membunyikannya lagi, maka mereka berdua siap bertarung.
Cara penggunaannya di saat duel adalah dengan cara mengadu kekuatan fisik di betis, pundak, lengan juga tangan. Mereka saling mendorong satu sama lain, untuk menjatuhkan lawannya.
Pola Permainan Angklung Sered
Adapun pola pertunjukan Angklung Sered akan diawali dengan penabuhan alat musik oleh nayaga. Di saat yang bersamaan, pemain mulai membunyikan angklungnya secara bersama-sama. Biasanya terdapat 11 orang, dari beberapa kelompok.
Nada yang dibunyikan pun cukup progresif, karena tidak berpakem di struktur musik Sunda yang dimainkan seperti kendang, tingtilit, kempul, gong dan tarompet.
Kemudian mereka secara berbaris akan memainkan angklung sembari membentuk ular, dan berjalan perlahan hingga membelakangi lawan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kelemahannya.
Namun di balik fungsinya yang bergeser, dari hiburan menjadi sarana perang, permainan angklung ini memiliki makna yang kuat dan saling membersamai walaupun memiliki masalah antar manusia.
Pola ular juga menggambarkan, bahwa sesama manusia jangan sampai putus ikatan kekerabatan, keluarga maupun sesama. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.
Baca SelengkapnyaSalah satu seni pertunjukan paling meriah di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaKarena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.
Baca SelengkapnyaKesenian ini menarik untuk disimak karena menampilkan kekayaan budaya asli Cirebon.
Baca SelengkapnyaKesenian ini biasanya dimainkan oleh puluhan orang untuk menyindir Belanda.
Baca SelengkapnyaKeunikannya terletak dari bentuknya yang dibuat menyerupai kalajengking dan cara memainkannya yang penuh dengan atraksi.
Baca SelengkapnyaSeni rampak kendang tak hanya menampilkan kepiawaian memainkan alat musik, tetapi lebih dari itu.
Baca SelengkapnyaCiri khas dari tarian ini adalah gerakannya yang diubah, dalam artian ada yang maju, mundur, ke kiri, atau ke kanan.
Baca SelengkapnyaTradisi patroli Ramadan di Malang viral di media sosial. Rombongan warga bernyanyi bangunkan sahur.
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan dihibur dengan gending banyuwangen sebelum mendengar ajakan untuk bangun sahur
Baca Selengkapnya