Warga Tangerang Olah Sisa Kayu Tak Terpakai jadi Produk Rumah Tangga, Terjual Sampai Belanda
Dari sisa limbah kayu, lahirlah produk rumah tangga cantik dan bernilai tinggi.
Dari sisa limbah kayu, lahirlah produk rumah tangga cantik dan bernilai tinggi.
Warga Tangerang Olah Sisa Kayu Tak Terpakai jadi Produk Rumah Tangga, Terjual Sampai Belanda
Seorang warga asal Kota Tangerang bernama Paula mampu menjual produk rumah tangga berbahan kayu yang sudah tak terpakai.
-
Apa ciri khas usaha kerajinan kayu mereka? Melihat tingginya permintaan pasar, Prima dan Andi memutuskan mulai melakukan produksi kerajinan kayu sendiri. Sejak awal, keduanya memutuskan ciri khas usahanya adalah kerajinan kayu berwarna pastel.
-
Bagaimana warga Serang mengolah limbah kayu? Kayu-kayu itu lantas disulap menjadi ikon-ikon lokal hingga mancanegara, sesuai pesanan dari para konsumen. Memiliki slogan 'Mengubah Limbah Menjadi Berkah' sekitar 15-an orang yang mengerjakan kerajinan tersebut kini kecipratan rezekinya.
-
Apa yang dibuat warga Tangerang untuk raup untung? Seorang warga Kota Tangerang berhasil meraup cuan hingga belasan juta rupiah dari usaha pembuatan tas plastik rajut.
-
Di mana kerajinan limbah kayu jati dibuat? Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Siapa yang punya ide membuat kerajinan kayu? Melihat tingginya permintaan pasar, Prima dan Andi memutuskan mulai melakukan produksi kerajinan kayu sendiri. Sejak awal, keduanya memutuskan ciri khas usahanya adalah kerajinan kayu berwarna pastel.
-
Apa yang diproduksi oleh perusahaan kayu jati di Semarang? Perusahaan yang dulunya memproduksi kayu gelondongan itu kemudian mengubah hasil produksinya menjadi kayu yang siap olah.
Sejumlah produk unggulan dihasilkan Paula seperti nampan rotan, nampan sungkai, kotak jam, aneka sutil, tempat sendok, tatakan gelas, rak buku, tempat tisu, jam kayu sampai lemari.
Kendati terbuat dari bahan sisa produksi kayu palet, namun benda-benda yang dibuat memiliki kualitas dan nilai estetika tinggi sehingga mampu terjual sampai mancanegara.
Usaha Paula ini lambat laun semakin berkembang. Berikut kisah suksesnya.
Bermula dari banyaknya kayu tak terpakai
Mengutip laman Pemkot Tangerang, Selasa (29/8) Paula diketahui mengolah sisa limbah kayu palet yang sudah ia geluti sebelumnya lewat usaha bernama Daswood Handycraft.
Dirinya sudah mulai merintis usaha sejak dua tahun belakangan, dan mulai menekuninya sampai saat ini.
“Ini semua berkembang dari bisnis besar kami di bidang lainnya, yakni pallet packaging untuk kebutuhan industri. Lalu, memanfaatkan sisa-sisa kayu palet dan mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, (handycraft),” katanya.
Banyak digemari
Produk rumah tangga berbahan kayu saat ini tengah banyak digemari. Ini yang membuatnya optimis mengembangkan usaha olahan limbah kayu tersebut menjadi barang bernilai ekonomi tinggi.
Untuk menjaga kualitas, pihaknya senantiasa memilih bahan sisa yang masih bagus, termasuk menambah bahan kayu baru agar hasilnya maksimal.
“Segala proses produksi kami lakukan sendiri di workshop ini. Mulai dari pemilihan bahan, pengolahan bahan, desain, sampai pembuatan sampai jadi dilakukan secara sendiri bersama tim yang direkrut dari pengrajin-pengrajin terbaik,”
lanjutnya.
merdeka.com
Terjual sampai Belanda
Selain menjaga kualitas, Paula bersama timnya juga memperhatikan keamanan dari hasil produknya.
Aman untuk makanan atau finishing food grade dan anak-anak menjadi kelebihan produk ini. Hal ini membuat produknya terjual sampai Belanda.
“Semua proses kami terasa cocok untuk semua kalangan. Tak heran, pemesanan tidak hanya dari Kota Tangerang sendiri, melainkan sudah banyak dari luar kota, sampai mancanegara, salah satunya Belanda,” tambahnya.
Harga mulai Rp10 ribu
Produk-produknya Paula jual mulai dari Rp10 ribu.
Namun, harga menyesuaikan dari jenis produk yang dibuat. Dirinya juga memiliki produk tertentu yang dijual dengan harga jutaan rupiah.
Dari pemasaran, Paula menjajal secara langsung di tempat produksinya maupun daring atau online.
“Jadi memang semua pekerjanya berasal dari anak-anak muda di lingkungan sekitar yang asli Kota Tangerang,”
katanya lagi.
merdeka.com