Djarot segera urus hak guna bangunan Makam Mbah Priok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat melakukan pertemuan dengan Maqom Keramat Syeikh Sayyid Mbah Priok di Balai Kota DKI, Selasa (26/9). Pertemuan tersebut terkait dengan pembahasan Makam Mbah Priok yang akan diurus Hak Guna Bangunannya.
Djarot mengatakan diurusnya HGB makam Mbah Priok lantaran lokasinya masih berada di kawasan DKI jakarta.
"Makam Mbah Priok akan diurus hak guna bangunan (HGB) karena itu kan sudah masuk kawasan Jakarta raya," ujar Djarot di Balai Kota, Selasa (26/9).
-
Mengapa makam kuno di Sukoharjo penting? 'Kita letakkan saja, kalau makam paling tua di sini adalah makam tahun 1500, berarti orang-orang yang dimakamkan sudah membangun peradaban di sini sejak tahun 1400,' kata Yaser.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Di mana lokasi makam kuno di Sukoharjo? Di Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, terdapat sebuah makam kuno.
-
Siapa pemilik makam? Melihat sifat benda-benda yang ditemukan itu, para arkeolog yakin barang-barang ini milik keluarga kelas atas.
-
Siapa pemilik makam kuno? Berdasarkan artefak yang ditemukan, arkeolog menduga makam ini adalah makam dari seorang bangsawan yang memiliki kekuasaan.
-
Mengapa makam itu penting? Desain makam dan artefak yang berharga menunjukkan jasad itu memiliki status penting dalam masyarakat Alemannic.
Makam Mbah Priok sendiri merupakan tempat wisata religius dan juga tempat yang bersejarah. Terlebih lagi Makan Mbah Priok sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Maka sudah sewajibnya bagi Pemprov Jakarta untuk mengurus persoalan Makam Mbah Priok dengan mengurus Hak Guna Bangunan (HGB).
Peresmian makam Mbah Priok menjadi cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 438 Tahun 2017 tentang Penetapan Kawasan Makam Habib Hasan bin Muhammad atau Mbah Priok sebagai lokasi yang dilindungi dan diperlakukan sebagai situs cagar budaya.
Penetapan itu disahkan oleh Gubernur DKI Jakarta sebelumnya yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 4 maret 2017 lalu. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaMenhir-menhir itu merupakan mahakarya kesenian leluhir orang Minangkabau yang diperkirakan hidup di tahun 1550 sebelum masehi.
Baca SelengkapnyaSaat pembangunan bandara di Kediri, ditemukan sebuah situs bersejarah yang dahulu diyakini sebagai sebuah petirtaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, Jokowi perlu memberikan dukungan terhadap pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban supaya terwujud pada 2024.
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaSudah sepatutnya makam yang kerap menjadi tujuan wisata religi masyarakat memiliki kepastian hukum.
Baca SelengkapnyaKehadiran langsung Presiden Jokowi di lokasi mempercepat proses revitalisasi, meskipun proses hingga tanda tangan kontrak memakan waktu yang cukup panjang.
Baca SelengkapnyaBangunan itu memiliki banyak koleksi barang antik.
Baca SelengkapnyaGua ini dibangun oleh warga biasa jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaTempat ini biasa digunakan untuk wisata ziarah serta bagian dari belajar sejarah kerajaan.
Baca SelengkapnyaSelain disakralkan, makam Syekh Jumadil Qubro di puncak Bukit Turgo juga memiliki panorama alam yang indah. Kini makam tersebut juga sudah dipugar dengan baik.
Baca SelengkapnyaZiarah ini adalah bentuk penghormatan kepada para alim ulama yang telah berjasa menyebarkan agama islam di Desa Jaboi, Kota Sabang, Aceh.
Baca Selengkapnya