Polisi Sebut Kasus Ambulans Diduga Bawa Batu & Makanan Pendemo Naik ke Penyidikan
Merdeka.com - Polda Metro Jaya menahan dua mobil bertuliskan ambulans saat unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja pada 13 Oktober kemarin. Polisi menduga kuat mobil itu digunakan untuk mengangkut batu hingga makanan yang akan diberikan ke pendemo.
"Jadi memang empat orang yang kami amankan sebenarnya. Semua total ada 11 orang dari 2 mobil ambulans kejadian di Menteng sekitar pukul 6 sore," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya, Kamis (15/10).
Yusri menambahkan, penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan tersangka. Menurut dia, perkara ini telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
"Alat bukti untuk mengumpulkan konstruksi pasal apa yang dipersangkakan pada mereka nantinya," ujar dia.
Saat ini, 11 orang itu saat ini telah dipulangkan bersamaan dengan terduga perusuh lain. Yusri tak menyebut identitas 11 orang tersebut. Dia hanya mengatakan, bahwa seluruhnya adalah relawan.
"Ya relawan. Semuanya sudah kita kembalikan. Oke," ujar dia.
Kronologi Kejadian
Detik-detik pengadangan dan penangkapan sopir ambulans viral di media sosial dalam kerusuhan usai demo tolak RUU Cipta Kerja di Jakarta Pusat. Terlihat anggota Brimob mengepung sebuah mobil tersebut. Namun, sopir berusaha melarikan diri dengan memundurkan kendaraan.
Beberapa anggota Brimob mengejar ambulans tersebut. Bahkan ada yang sampai menembakinya dengan gas air mata. Tapi, sopir ogah berhenti.
Sebelumnya, polisi menduga sejumlah pihak yang sengaja memfasilitasi pendemo dengan memberikan makanan bahkan batu menggunakan mobil ambulans untuk melakukan aksi anarkis.
"Semua masih kita dalami. Tetapi memang droping makanannya ada. Ada kendaraan-kendaraan yang sudah kita deteksi, nah ini modus baru lagi sekarang ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (14/10) kemarin.
Bahkan, dia menjelaskan, pengiriman makanan maupun benda-benda untuk melakukan tindakan anarkis sengaja disembunyikan di dalam ambulans yang bebas bergerak saat aksi unjuk rasa.
"Ada yang menggunakan kendaraan ambulans yang bebas bergerak ini. Ada juga kendaraan-kendaraan pribadi sudah terdeteksi semuanya dan kita lakukan pendalaman," ungkapnya.
"Mereka menyiapkan makanan semuanya. Bahkan ada indikasi menyiapkan alat-alat seperti batu untuk demonstrasi melakukan pelemparan-pelemparan," tutup Yusri.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaSejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyidikan terkuak kalau EL dibantu Kopda AS menjadikan Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaSementara itu, terkait dengan 13 orang yang diduga ikut menggeruduk Polrestabes Medan, hingga kini masih menjalani proses pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca Selengkapnya