Supaya tak dihuni jin, DKI akan panggil pemilik Menara Saidah
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil pemilik Menara Saidah yang terletak di kawasan Cawang, Jakarta Timur melalui Dinas Penataan Kota. Menurut Djarot, Menara Saidah akan dilakukan audit.
"Nanti kita audit lagi. Dinas penataan kota yang akan mengaudit. Kita akan panggil yang punya, karena ini sengketa," kata Djarot di kawasan stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Selasa (18/10).
Politikus PDIP ini menjelaskan, apabila kondisi gedung tersebut masih kokoh, maka pihaknya akan mempertahankan gedung yang masih menjadi sengketa tersebut. Namun di sisi lain, pihaknya juga ingin memanfaatkan gedung yang telah lama tidak berpenghuni tersebut menjadi ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat.
-
Apa itu Gedung Menggantung? Menara Analemma adalah sebuah konsep bangunan yang direncanakan untuk digantung di atas Kota New York.
-
Bagaimana tempat tinggal itu terjaga sampai sekarang? Pada saat itu, sebuah runtuhan batu menghalangi pintu masuk gua sehingga mengunci isinya seperti kapsul waktu prasejarah.
-
Siapa pemilik bangunan tua di Semarang? Seperti diketahui dari postingan itu, rumah besar tersebut dulunya adalah milik pengusaha sandal merek 'Orie' berdarah Tionghoa, Ong Ing Yip.
-
Apa yang terlihat unik dari gedung di Jakarta masa depan? Salah satu hal yang paling mencolok adalah gedung-gedung tinggi di Jakarta berubah menjadi gaya yang lebih futuristik. Gedung-gedung pencakar langit yang memiliki kesan modern ini mengisi sepanjang jalan Sarinah.
-
Kenapa Menara Syahbandar direvitalisasi? Demi menjaga eksistensi bangunan cagar budaya itu, Pemkot Semarang bersama PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina melakukan pemugaran pada Menara Syahbandar.
-
Kenapa Gedung Tua Cikaroeng terbengkalai? 'Gedung tua cikaroeng ini sebetulnya adalah bangunan hotel mewah bintang 4 yang tidak jadi di lanjutkan pembangunannya karena krisis ekonomi yang terjadi di indonesia tahun 1998 lalu,' tulis kreator video di keterangan unggahan.
"Kalau memang masih oke, bisa dipertahanin, tidak akan di robohkan. Tetapi kita bisa ambil alih untuk memanfaatkannya, supaya tidak jadi gedung ya penghuninya nanti penghuni mahkluk lain," jelas Djarot.
Macam-macam ruang publik tersebut, menurut Djarot, bentuknya dapat bermacam-macam. Sehingga warga dapat memanfaatkan ruang publik tersebut dengan nyaman.
Terkait kemiringan Menara Saidah, Djarot mengatakan, hanya ahli yang dapat mengetahui kemiringan gedung tersebut.
"Tanya ke ahlinya saja. Ya macam-macam manfaatnya, bisa juga buat masukan PKL, bisa juga untuk arena walking space, anak-anak muda di situ. Bisa kita pikirin kita manfaatin," pungkasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Utama PPKGBK Rakhmadi Kusumo mengatakan soal nasib karyawan tersebut merupakan hal teknis.
Baca SelengkapnyaPPKGBK ingin mengabarkan kepada publik bahwa tidak boleh ada seorang pun keluar/masuk tanpa seizin dari pemilik lahan.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaIni menyusul, rencana pemerintah untuk memindahkan usai Ibu Kota Negara ke Nusantara di Kalimantan Timur mulai 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaPengelola Hotel Sultan kaget menerima informasi untuk segera mengosongkan area hotel oleh pengelola GBK.
Baca SelengkapnyaSejak ditinggal para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut menjadi sasaran penjarahan.
Baca SelengkapnyaPPK GBK telah melakukan langkah persuasif meminta PT Indobuildco untuk mengosongkan Hotel Sultan yang telah habis masa hak guna bangunan (HGB).
Baca SelengkapnyaPanggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaRencana perluasan itu membuat jemaat HKI Juanda was-was. Mereka cemas rumah ibadahnya harus dipindah.
Baca SelengkapnyaAtap bangunan ini telah roboh dan cat kuningnya dibiarkan mengelupas.
Baca SelengkapnyaBukan cuma Monas dan GBK, hal serupa berlaku untuk kantor-kantor Pemerintah Pusat yang berada di wilayah Jakarta.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI membeberkan penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai hingga akhirnya dijarah
Baca Selengkapnya