Survei: Ahok menang mutlak jika head to head dengan Sandiaga Uno
Merdeka.com - Charta Politika melakukan sejumlah survei mengenai kemungkinan dalam konstelasi Pilgub DKI Jakarta 2017. Salah satunya jika Pilgub DKI hanya diikuti oleh incumben Basuki T Purnama dengan Politikus Gerindra Sandiaga Uno.
Hasilnya, Ahok sebagai petahana menang jauh dari Sandiaga. Bahkan, elektabilitas Sandiaga hanya 11 persen di mata pemilih. Sementara Ahok mencapai 66,8 persen.
Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, meski sudah mulai menggalang dukungan ke mana-mana, elektabilitas Sandiaga masih jauh untuk dapat mengalahkan Ahok nantinya.
-
Bagaimana Sandiaga Uno melihat perhelatan Pilkada Jakarta? 'Saya optimis para calon ini nanti akan beradu gagasan dan mencoba memenangkan hati dan pikiran dari warga masyarakat Jakarta,' kata Sandiaga.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang mendukung keputusan Sandiaga Uno terjun ke politik? Keputusan Sandi turun ke dunia politik mendapat dukungan penuh dari sang istri.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
"Sampai survei berakhir, kegiatan politik Sandiaga belum mampu mendongkrak elektabilitasnya," kata Yunarto kepada merdeka.com di Kantor Charta Politika, Jl. Cisanggini III, Jaksel, Rabu (30/3).
Menurut dia, elektabiltas Sandiaga yang rendah ini disebabkan oleh sosok kader Gerindra itu yang belum dikenal baik dan memberikan kontribusi yang berdampak pada peningkatan elektabiltasnya.
"Dari survei elektabiltas top of mind atau tanpa disebutkan nama dia hanya peroleh 1,5 persen. Ini jadi PR besar untuk Sandiaga. Karena menurut saya, Sandiaga hanya terkenal di segmen tertentu saja," beber dia.
Latar belakang Sandiaga sebagai pebisnis belum tentu dipilih masyarakat DKI, kata Yunarto. Sebab, rasionalitas pemilih DKI lebih cendrung pada figur dan karakter.
"Pemilih DKI punya pertimbangan sendiri, tidak terdikotomi oleh latar belakang. Pak Jokowi bisa kalahkan Prabowo dari kalangan militer meski dia juga banyak disukai oleh rakyat Indonesia," pungkas dia.
Survei ini dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan Kepulauan seribu.
Survei ini menggunakan metode bertingkat (Multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan (marging of Error) 4,9 persen pada tingkat kepercayaan. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga Uno yakin Pemilu 2024 tak berlangsung dalam satu putaran karena tiga paslon capres cawapres bersaing ketat.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaDari September 2024 ke Oktober 2024, dukungan kepada Andika M Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) meningkat sebesar 11,5% dari 36,6% menjadi 48,1%.
Baca SelengkapnyaPersaingan tidak hanya dalam penentuan capres. Karena posisi cawapres juga menjadi faktor pendukung kemenangan.
Baca SelengkapnyaAnalis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.
Baca SelengkapnyaHanta mencatat masih ada suara responden yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab jajak pendapat kali ini. Jumlahnya, mencapai 19,1%.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan pada tanggal 3-9 Agustus 2023. Dengan segmentasi dari 1.220 orang responden berusia 17 tahun atau lebih, dan atau sudah menikah.
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaSisa waktu sekitar tiga minggu menuju hari pencoblosan tanggal 27 November 2024 akan sangat krusial bagi kedua pasangan calon
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ridwan Kamil dengan Sandiaga kini hanya terpaut tipis.
Baca Selengkapnya