Timses Jokowi-Basuki gerah banyak dukungan berbau SARA
Merdeka.com - Ketua Tim Sukses Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, Boy Bernadi Sadikin merasa prihatin dengan upaya adu domba yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk menimbulkan asosiasi negatif kepada cagubnya. Hal ini terkait dengan banyaknya spanduk dukungan berbau SARA yang memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ahok.
"Kami prihatin dengan dukungan berbau SARA yang disebarluaskan melalui handphone dan media sosial," kata Boy dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jakarta, Rabu (1/8).
"Tim Kampanye tidak pernah memasang spanduk ucapan selamat dengan mengatasnamakan etnis/suku/agama. Apalagi yang berpotensi bisa menimbulkan asosiasi buruk kepada pihak Jokowi-Ahok," tambahnya.
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana warga Solo sambut Jokowi? Mereka menyambut mantan presiden itu dengan beragam cara, ada yang membentangkan spanduk, memberikan karangan bunga, hingga menggelar pertunjukan kesenian di rumah Jokowi.
-
Kenapa warga Solo sambut Jokowi? Mereka menyambut mantan presiden itu dengan beragam cara, ada yang membentangkan spanduk, memberikan karangan bunga, hingga menggelar pertunjukan kesenian di rumah Jokowi.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Boy menegaskan, fitnah dan kampanye berbau SARA sangat kejam karena berpotensi menimbulkan perpecahan dan merusak kebersamaan warga Jakarta yang ingin perubahan menjadikan Jakarta baru yang jauh lebih baik dari saat ini.
"Kami meminta para pendukung Jokowi-Ahok untuk bersabar dan tidak terpancing dengan berbagai isu SARA. Dan jangan berhenti melakukan kebaikan, karena dengan mendekatkan diri kepada kebaikan, dan menjauhkan diri dari kejahatan maka cita-cita untuk menjadikan Jakarta yang lebih baik akan segera menjadi kenyataan," jelas Boy.
"Kami menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada warga Jakarta yang pintar, cerdas, dan rasional untuk menilai persoalan SARA ini dengan jernih. Kami juga mendoakan agar Jakarta tetap solid dalam bingkai persatuan dan kesatuan, dan semakin maju dalam menyejahterakan warganya," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca SelengkapnyaUcapan Rocky Gerung menurut dia, presiden ditempatkan bukan sebagai kepala negara dan pemerintahan yang dikritik berdasarkan kebijakannya.
Baca SelengkapnyaNetizen menyebur akun instagrm Jokowi menolak Tapera
Baca SelengkapnyaJuru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaSelain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBerjudul 'Coblos Botakna', joget diiringi lagu yang dilakukan sejumlah emak-emak dan bapak-bapak itu pun viral di TikTok.
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca Selengkapnya