Desa Terpencil di Blora Ini Dulunya Jadi Pusat Kerajaan Demak, Begini Penampakannya
Merdeka.com - Ada sebuah desa terpencil yang berada di pelosok Kabupaten Blora. Namanya Desa Jipang. Di desa ini terdapat sebuah reruntuhan keraton yang dipercaya di sanalah dulu berdiri sebuah istana bernama Keraton Jipang.
Di zaman dahulu kala, keberadaan Keraton Jipang ini sangat erat kaitannya dengan cerita Arya Penangsang yang memerintah di abad ke-15. Bahkan dulu keraton ini sempat menjadi pusat dari Kerajaan Demak.
Bagaimana ceritanya? Berikut selengkapnya:
-
Dimana desa kuno berada? Danau Terbesar di Dunia Danau Van atau Van Gölü dalam bahasa Turki memiliki luas 3.712 kilometer persegi dan menjadi danau terbesar di Turki dan terbesar kedua di Timur Tengah.
-
Dimana desa kuno ditemukan? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City.
-
Dimana letak Desa Bejijong? Desa Bejijong di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur diduga kuat merupakan lokasi ibu kota Kerajaan Majapahit pada masa silam.
-
Mengapa Desa Bejijong disebut Kampung Majapahit? Desa Bejijong di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur diduga kuat merupakan lokasi ibu kota Kerajaan Majapahit pada masa silam. Kini, desa ini merupakan kawasan konservasi warisan Majapahit dan pariwisata strategis.
-
Dimana desa ini berada? Dalam sejarah kuno India yang penuh dengan kisah keagungan, mistis, dan praktik kebudayaan yang unik, desa Shani Shingnapur menjadi sorotan karena fakta yang menarik – rumahnya tidak memiliki pintu dan kunci.
-
Dimana reruntuhan kota kuno ditemukan? Situs bersejarah yang dibangun sekitar 1150 - 1350 SM ini terungkap ketika air Sungai Tigris surut drastis akibat kekeringan yang parah.
Berada di Desa Terpencil
©YouTube/Saptono Soemarsono
Lokasi situs Keraton Jipang berada di desa terpencil. Letaknya sekitar 8 km dari pusat Kota Cepu. Kini bekas kerajaan itu hanya menyisakan reruntuhan batu bata. Di tengah halaman keraton itu terdapat tiga gundukan batu bata memanjang yang di masing-masing ujungnya terdapat batu nisan.
Di tempat itu bisa ditemukan petilasan Siti Hinggil, petilasan Bengawan Sore, patilasan masjid, dan makam kerabat kerajaan.
Di sana terdapat makam kerabat Kerajaan Jipang antara lain Raden Bagus Sosrokusumo, Raden Bagus Sumantri, RA Sekar Winangkrong, dan Tumenggung Ronggo Atmojo. Selain itu juga ada makam Santri Songo yang berada di sebelah utara petilasan itu.
Santri Songo merupakan sebutan bagi sembilan santri yang diduga sebagai mata-mata Pajang. Mereka semua meninggal dunia karena ditangkap dan dibunuh oleh prajurit Jipang.
Pusat Kerajaan Demak
©YouTube/Saptono Soemarsono
Dulunya, petilasan keraton itu pernah menjadi pusat Kerajaan Demak. Pada waktu itu, Arya Penangnsang disebut sebagai Raja Demak ke-5 atau penguasa terakhir Kerajaan Demak. Dia memboyong pusat pemerintahan Demak ke Jipang yang kemudian dikenal sebagai Demak Jipang.
Namun waktu itu pemerintahan Demak yang telah dipindahkan ke Jipang dianggap tidak sah karena saat itu Sunan Prawoto (Raja Demak ke-4) dibunuh oleh utusan Arya Penangsang. Dalam Serat Kanda dijelaskan, Arya Penangsang sendiri merupakan putra dari Surowiyoto atau Raden Kikin.
Raden Kikin merupakan putra dari Raden Patah. Dengan kata lain, Arya Penangsang masih keturunan pendiri Kerajaan Demak itu.
Namun pada tahun 1554, Arya Penangsang tewas di tangan Sutawijaya atau Joko Tingkir setelah peperangan besar di dekat Bengawan Sore. Sejak itulah Demak Jipang runtuh dan diganti oleh Kerajaan Pajang.
Ramai Peziarah
©blorakab.go.id
Kini, tempat situs Kerajaan Jipang ramai peziarah yang datang dari berbagai kota. Mereka datang dengan berbagai maksud. Ada yang hanya ingin melihat-lihat, ada yang datang dengan hajat tertentu, seperti ingin sukses, ingin kedudukan, atau berharap kesembuhan bagi kerabat yang sakit.
Salekun, juru kunci situs itu, mengatakan bahwa setiap pengunjung yang datang harus menjaga sopan santun. Ia mengatakan ada pantangan yang tidak boleh dilanggar saat berkunjung ke makam seperti dilarang membawa benda-benda yang ada di lingkungan makam, bahkan secuil tanah pun. Selain itu pengunjung diminta untuk salam terlebih dahulu saat masuk lingkungan makam.
“Kalau pantangan-pantangan ini dilanggar biasanya ada kejadian yang tidak baik menimpa orang tersebut,” kata Salekun, mengutip dari Blorakab.go.id.
Bisa Bahaya
©YouTube/Saptono Soemarsono
Warga Jipang juga memiliki tradisi sedekah bumi sebagai ungkapan rasa syukur. Tradisi ini disebut dengan Manganan dan biasanya dilakukan di pusat petilasan itu. Setidaknya ada tiga kali acara Manganan setiap tahunnya, yaitu saat turun hujan pertama kali, saat tanam padi, dan saat panen. Acara ini biasanya disertai dengan pertunjukan seni tradisi seperti ketoprak, wayang krucil, wayang kulit, atau seni tradisi yang lain.
“Namun pantangannya kalau nanggap ketoprak jangan sampai mengambil lakon Arya Penangsang. Bisa berbahaya!” kata Salekun, mengutip dari Blorakab.go.id. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
banyak dari makam di kompleks makam kuno itu yang berasal dari tahun 1400-an akhir hingga 1500-an awal.
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca SelengkapnyaDesa Bedulu di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar diduga kuat merupakan salah satu desa yang menjadi pusat peradaban Bali pada masa silam.
Baca SelengkapnyaMasih banyak ditemukan peninggalan pondasi rumah dan perabotan rumah tangga di bekas desa yang hilang itu
Baca SelengkapnyaPada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.
Baca SelengkapnyaMasih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.
Baca SelengkapnyaSejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBukit ini memiliki pertautan erat dengan sejumlah tokoh pada era Kerajaan Kadiri.
Baca SelengkapnyaSisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
Baca SelengkapnyaSebuah istana megah peninggalan nenek moyang yang usianya mencapai 700 tahun ditemukan di ladang petani.
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaSaat pembangunan bandara di Kediri, ditemukan sebuah situs bersejarah yang dahulu diyakini sebagai sebuah petirtaan.
Baca Selengkapnya