Diharapkan Urai Kemacetan Jalan Semarang-Purwodadi, Ini Potret Fly Over Ganefo
Merdeka.com - Salah satu titik rawan macet di Jalan Raya Semarang-Purwodadi adalah di titik perlintasan kereta api Ganefo, Brumbung, Kecamatan Mranggen, Demak. Selain padatnya lalu lintas kereta api, tak jauh dari sana terdapat pasar tumpah yang menambah macetnya lalu lintas. Karena itulah dibangun fly over yang diharapkan dapat mengurai kemacetan di titik itu.
Proses pengerjaan fly over itu telah dimulai pada 8 Oktober 2020 lalu. Kini setelah hampir dua tahun, progress pembangunan jembatan layang itu telah mencapai 100 persen. Mulai 28-30 September 2022, ruas itu akan diuji coba dan akan beroperasi penuh pada Oktober 2022.Lantas seperti apa potret jalan layang itu? Berikut selengkapnya:
Uji Coba untuk Kendaraan Kecil
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Kapan Jembatan Cikacepit selesai dibangun? Pembangunan rel ini selesai dikerjakan pada 1 Juni 1921.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Apa yang terjadi di jembatan rusak yang sedang diperbaiki? RusakTiga pria di India tewas setelah mobil yang mereka kendarai jatuh dari jembatan rusak yang sedang diperbaiki.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Bagaimana jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun menggunakan rangka baja tipe Callender Hamilton dengan menggunakan dua profil siku ganda sebagai rangka jembatannya.
©jatengprov.go.id
Selama masa uji coba nanti, jembatan hanya boleh dilewati kendaraan kecil dengan tinggi maksimal 2,1 meter. Sementara itu untuk kendaraan besar seperti truk dan bus masil lewat jalan lama yang melintas di bawah jembatan.
Sementara itu, untuk sarana prasarana pendukung fly over telah terpasang dan berfungsi. Sedangkan penyempurnaan masih dilakukan pada marka jalan dan detail motif pada pagar pengaman jalan.
“Kita uji coba layak fungsi dalam tiga hari. Tidak ada kendala, lampu menyala, marka akan dipermanenkan. Oktober nanti bisa dinikmati semua kendaraan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jateng, Hanung Triyono, dikutip dari Jatengprov.go.id pada Rabu (28/9).
Anggaran Pembangunan
©jatengprov.go.id
Hanung mengatakan, anggaran pembangunan Fly Over Ganevo berasal dari APBD Provinsi Jateng dengan sistem multiyears pada tahun 2020, 2021, dan 2022. Total anggaran yang dikucurkan mencapai Rp109,03 miliar.
Selama masa uji coba itu, DPU BMCK Jateng bersama instansi terkait akan melakukan evaluasi, terutama pada sisi keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas. Oleh karena itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Polres Demak dan Dishub Demak.
Harus Tetap Hati-Hati
©jatengprov.go.id
Hanung berharap, pembukaan Fly Over Ganevo dapat mengurai kemacetan dan menjadi alternatif jalan di pantai utara Jawa. Apalagi saat ini jalan nasional Pantura sedang ada perbaikan di Jembatan Wonokerto.
Walau sudah jadi 100 persen, Hanung berpesan agar warga yang melintas di Fly Over itu tetap berhati-hati. Apalagi setelah Fly Over Ganefo terdapat titik-titik kepadatan di Pasar Mranggen dan perkampungan.
Perlintasan Kereta Api Ditutup
©jatengprov.go.id
Project Manager Fly Over Ganefo, Fanny Zuriansyah mengatakan, setelah 30 September 2022, jalur eksisting yang berada di bawah jembatan akan ditutup, begitu pula dengan perlintasan kereta apinya. Jika semua lancar, penutupan itu akan dilakukan pada pukul 20.00 WIB. Setelah itu semua kendaraan harus melintasi fly over.
Fanny mengatakan, panjang jembatan dari zona 1 ke zona 2 mencapai 600 meter dari panjang total 1.300 meter. Total ada sembilan span dengan dua span utama di atas rel kereta api. Sedangkan beban maksimal yang ditopang mencapai 100 ton.
“Harapannya semoga jembatan ini bisa difungsikan untuk menghubungkan Kota Semarang dengan kota penghubung lainnya, terutama menuju Demak dan Purwodadi,” kata Fanny. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Progres pembangunan Jembatan Otista telah mencapai 87 persen.
Baca SelengkapnyaNantinya, jembatan yang menjadi penghubung Bogor-Tangerang tersebut akan dilengkapi JPO dan fasilitas lain untuk mendukung pengguna moda transportasi umum.
Baca SelengkapnyaRel layang akan dilengkapi dua jalur, untuk memudahkan operasional kereta api dengan rute solo-Semarang maupun sebaliknya.
Baca SelengkapnyaRencananya skybridge ini akan diresmikan oleh Menteri Budi Karya pada 10 Desember 2023 mendatang.
Baca SelengkapnyaGibran juga sempat menyapa warga yang berada di lokasi. Tak lama kemudian, ia kembali masuk ke dalam kendaraan tanpa menjawab pertanyaan media.
Baca Selengkapnyajembatan utilitas di Jembatan Otista, saat ini sudah selesai pengerjaan dengan menggunakan sistem pengeboran kini dilanjut pengecoran.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Cinere-Serpong Seksi 2 sepanjang 3,6 kilometer telah memasuki fase akhir dan ditargetkan beroperasi tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah antisipasi disiapkan Dishub DIY untuk mengurai kepadatan di sejumlah titik rawan pada lebaran 2024 nanti
Baca SelengkapnyaJalan tol ini menjadi magnet para investor untuk pengembangan kawasan industri di Kabupaten Batang
Baca SelengkapnyaPer 25 November 2024, pengerjaan CP 203 rute Glodok-Kota mencapai 64,87 persen. Kedua terowongan penghubungnya juga telah selesai dibangun.
Baca SelengkapnyaRuas jalan tol sepanjang 3 km dibuka sementara untuk mengurai kemacetan
Baca SelengkapnyaPembangunan LRT Jakarta Fase 1B, yang menghubungkan Velodrome dengan Manggarai, disebut melebihi target.
Baca Selengkapnya