Karang Taruna Ini Sulap Selokan Kumuh Jadi Kolam Ikan, Angkat Perekonomian Warga
Merdeka.com - Sebuah saluran air yang berada di Kampung Mrican, Giwangan, Kota Yogyakarta, awalnya hanyalah selokan kumuh yang penuh sampah. Namun sejak 2019, tempat itu menjadi wahana rekreasi bagi warga sekitar.
Pada awalnya, para pemuda dan warga sekitar prihatin dengan tumpukan sampah yang berada di sepanjang selokan. Oleh karena itulah mereka kemudian berinisiatif melakukan gebrakan baru dengan mengubah selokan itu menjadi kolam ikan.
Gebrakan itu berjalan sukses. Kini selokan itu menjadi lokasi ternak ikan yang bisa menghasilkan panen ikan yang berlimpah.
-
Di mana warga Grobogan mencari air bersih? Warga Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Grobogan, harus menyusuri kawasan hutan untuk mendapatkan air bersih.
-
Dimana sampah di Kota Jogja menumpuk? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta.
-
Mengapa ada bekas tempat jagal di dekat saluran air? Dalam saluran tersebut, arkeolog menemukan banyak tulang sapi. Tulang tersebut merupakan sampah dari tempat jagal terdekat dan ada tanda-tanda penjagalan pada tulang tersebut.
-
Bagaimana warga Grobogan mendapatkan air bersih? Demi memperoleh air, mereka rela berjalan sejauh 1 kilometer, sebagian warga menggunakan sepeda motor.
-
Dimana warga buat lubang di sungai? Di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, air sungai jadi kering kerontang akibat musim kemarau.
-
Apa yang dibangun di Bantul dengan sampah plastik? Di Bantul, tepatnya tak jauh dari TPST Piyungan, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat sebuah bangunan yang cukup unik bernama Monumen Antroposen.
Tak hanya itu, lokasinya yang dikemas secara menarik membuat banyak wisatawan yang berdatangan. Perekonomian warga di sana pun terangkat dengan adanya kolam ikan dan wahana di sekitarnya.
Saluran Irigasi Penuh Sampah
©YouTube/Cap Capung
Pembuatan kolam ikan di Kampung Mrican, Giwangan diinisiasi oleh kelompok Karang Taruna di sana. Mereka prihatin dengan keadaan saluran irigasi yang penuh dengan sampah.
Oleh karena itulah mereka kemudian berkumpul untuk mencari solusi atas masalah itu. Dari situlah tercetus ide untuk membebaskan selokan itu dari sampah.
“Aliran irigasi ini nantinya berujung ke sawah-sawah di sekitar Kota Jogja maupun Bantul. Sawah itu ditanami padi dan berbagai tanaman yang akan kita makan. Kalau aliran ini masih penuh sampah, apakah kita nantinya akan makan limbah juga? Padahal aliran itu juga untuk mengairi sawah-sawah,” kata Andi Nur Wijanarko, salah satu pengurus Komunitas Bendung Lepen, Giwangan, dilansir dari YouTube Cap Capung.
Membersihkan Selokan
©YouTube/Cap Capung
Untuk membebaskannya dari sampah, kelompok karang taruna di Kampung Mrican mulai bergerak pada awal 2019. Pada waktu itu pekerjaan utama mereka adalah membersihkan lumpur yang ada di selokan itu.
“Awalnya kami membersihkan lumpur di sini. Lumpur limbah di sini dalamnya mencapai 60 cm. Dalam membersihkan limbah itu, kami kerja bakti bersama warga kampung Mrican. Pertama kali, kami membersihkan selokan sepanjang 50 meter. Di kemudian hari, kita tambah menjadi 100 meter hingga sekarang,” kata Suradianto, ketua karang taruna Kampung Mrican.
Pengadaan Ikan di Selokan
©YouTube/Cap Capung
Setelah selokan berhasil dibersihkan, warga di kampung itu meminta pengadaan ikan. Kemudian, berkat swadaya warga Kampung Mrican, sebanyak 1 kuintal ikan nila dapat dirilis di saluran irigasi.
“Kalau di sini kebanyakan ikan nila. Tapi juga ada ikan tombro dan ikan mas untuk menarik pengunjung. Sementara kalau perawatan ikan seperti biasa. Tapi nanti kalau ada banjir atau aliran atas, akan kita buka pada aliran atas,” kata Andi.
Angkat Perekonomian Warga
©YouTube/Cap Capung
Karena didesain dengan lebih menarik, saluran irigasi itu kemudian menjadi tempat wisata. Lingkungan di sekitar selokan rutin dibersihkan tiap hari, begitu pula saluran irigasinya.
Beberapa wisatawan menyebarkan keindahan tempat itu melalui media sosial. Akhirnya makin banyak wisatawan berdatangan. Dari situ kemudian banyak warga kampung yang berjualan di sekitar lokasi.
“Tidak hanya di karang taruna saja yang ekonominya naik. Tapi kami ingin perekonomian warga ikut terangkat sedikit demi sedikit,” ungkap Andi dikutip Merdeka.com dari YouTube Cap Capung pada Rabu (29/7). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Desa Genteng Wetan Kabupaten Banyuwangi ini berhasil membuktikan bahwa lingkungan yang bersih bisa mendatangkan cuan
Baca SelengkapnyaBerkat kekompakan warga, mereka berhasil menyulap area kumuh itu menjadi kawasan wisata
Baca SelengkapnyaDari tempat pembuangan sampah, Aryakibansland berubah jadi destinasi wisata yang cantik nan nyaman.
Baca SelengkapnyaTumpukan kerang, aroma anyir, dan suara mesin kapal menyambut pengunjung yang datang ke Kampung Empang, Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaDulunya kampung ini indah banyak pohon buah dan bioskop. Namun sekarang hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa ini punya pabrik beras hingga alat pertanian untuk mendukung aktivitas bertani warganya
Baca SelengkapnyaSampah bukan lagi masalah yang mengancam kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaSebetulnya ada wacana warganya akan di relokasi ke sebuah rusun yang nantinya bakal disiapkan oleh Pemprov.
Baca SelengkapnyaKolam gizi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas gizi warga.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaKegiatan mengolah barang bekas dan memelihara ikan turut membuat anak-anak senang di sana.
Baca Selengkapnya