Kasus Leptospirosis di Kulon Progo Tinggi, Ini Langkah Antisipasi Pemkab
Merdeka.com - Pada tahun 2023 ini, kasus leptospirosis di Kabupaten Kulon Progo terbilang tinggi. Sepanjang tahun ini, sudah ada 33 kasus dengan delapan orang di antaranya meninggal. Cukup jauh jika dibandingkan tahun 2022 di mana ada 21 kasus dengan satu orang meninggal dunia.
Padahal tahun 2023 ini belum memasuki pertengahan tahun. Dikhawatirkan kasus akan bertambah dan terus bertambah.
“Untuk menyikapi hal tersebut, Pemkab Kulon Progo mengeluarkan surat edaran (SE) Sekda Kulon Progo terkait penatalaksanaan leptospirosis untuk jajaran Dinas Kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami dikutip dari ANTARA pada Minggu (16/4).
-
Siapa saja yang berisiko terkena leptospirosis? Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terinfeksi leptospirosis adalah tinggal atau bekerja di lingkungan yang terkena banjir, kontak dengan hewan yang terinfeksi, atau menggunakan air yang terkontaminasi untuk mandi atau minum.
-
Siapa yang bisa terkena leptospirosis? Hewan yang dapat menyebarkan leptospirosis antara lain adalah tikus, anjing, sapi, babi, dan kuda.
-
Di mana leptospirosis sering ditemukan? Lingkungan yang rawan banjir atau yang memiliki populasi tikus yang tinggi juga dapat menjadi faktor risiko.
-
Dimana leptospirosis ditemukan? Leptospirosis banyak ditemui di negara tropis dan subtropis, seperti Indonesia, terutama saat musim hujan yang menyebabkan banjir dan kontaminasi air dan tanah.
-
Apa saja gejala leptospirosis? Gejala leptospirosis dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan sering kali mirip dengan gejala penyakit flu pada awalnya. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi demam tinggi, sakit kepala intens, nyeri otot dan sendi, dan kelelahan tanpa sebab yang jelas.
-
Kapan leptospirosis bisa terjadi? Ketika banjir terjadi, tikus akan keluar dari tempat persembunyiannya dan berkeliaran di sekitar manusia, sehingga bakteri ini dapat mencemari air banjir.
Seperti diketahui, leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini.
Siklut Tiga Tahunan
©2023 Merdeka.com/Dok. Kemenkes RI
Sri Budi mengatakan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo untuk memberikan edukasi kepada petani yang termasuk kelompok rentan terhadap penyakit ini.
Beberapa waktu lalu, Dinkes Kulon Progo juga telah melakukan pertemuan lintas batas dengan Kabupaten Purworejo dan Magelang yang juga mengalami endemi leptospirosis. Di Purworejo misalnya, kasus Leptospirosis sudah mencapai 64 kasus dan banyak pula korban yang meninggal.
“Tahun ini leptospirosis cukup tinggi. Apalagi tahun ini bertepatan dengan siklus tiga tahunan,” kata Sri Budi dikutip dari ANTARA.
Cara Penularan
©2023 Merdeka.com/Dok. Kemenkes RI
Sri Budi Utami mengatakan bahwa leptospirosis merupakan penyakit zoonosis. Penyakit ini menular ke manusia melalui kulit yang lecet. Jika tertular penyakit ini, pasien akan merasakan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Apabila merasakan gejala tersebut, masyarakat diminta untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit.
Selain itu, ia juga mengimbau pada masyarakat untuk ikut serta mencegah penularan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan setelah beraktivitas.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, pengendalian tikus, serta menutup tempat penampungan air,” ujarnya. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus Leptospirosis ditemukan di Kabupaten Sleman, DIY.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis berisiko dialami oleh nelayan karena situasi lembap dan terpapar air di kapal.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan skrining juga dilakukan kepada masyarakat yang mengalami batuk- batuk lebih dari tiga bulan.
Baca SelengkapnyaPasien tersebut meninggal di RSUD Fatmawati, Solo, Kamis (21/3).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes
Baca Selengkapnya