Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Hidup Syekh Jangkung, Ulama Legendaris dari Pati Murid Sunan Kalijaga

Kisah Hidup Syekh Jangkung, Ulama Legendaris dari Pati Murid Sunan Kalijaga ilustrasi ulama. ©istimewa

Merdeka.com - Syekh Jangkung sering disebut sebagai penyebar agama Islam di Nusantara. Semasa hidupnya, sosoknya begitu populer di tengah warga Karesidenan Pati.

Syekh Jangkung merupakan putra dari Sunan Muria. Dia dikenal warga sebagai ulama karismatik dan ahli Tasawuf. Selama belajar agama Islam, ia berguru dengan Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga.

Sebelum bernama Syekh Jangkung, dia terkenal dengan nama Saridin. Lantas apa yang dilakukan Syekh Jangkung selama hidupnya, terutama terkait penyebaran Islam di wilayah Pati dan sekitarnya?

Asal-usul Nama Syekh Jangkung

001 nfi

©istimewa

Nama asli Syekh Jangkung adalah Syarifuddin. Untuk memudahkan masyarakat Jawa mengucapkannya sesuai logat, nama “Syarifuddin” berubah menjadi “Saridin”. Gelar “Syekh” bagi Saridin sendiri merupakan pemberian dari negeri Andalusia. Adapun nama “Syekh Jangkung” merupakan pemberian gurunya, Sunan Kalijaga.

Selama menjadi muridnya, Syekh Jangkung selalu “dijangkung” oleh Sunan Kalijaga. Makna kata “dijangkung” sendiri adalah dilindungi, diayomi, dipelihara, dididik, dan selalu dalam naungan.

Dituduh Lakukan Pembunuhan

Setelah sekian lama berguru dengan Sunan Kalijaga, Syekh Jangkung diminta menyiarkan Islam pertama kali di sebuah desa bernama Desa Miyono. Saat menyiarkan ajaran Islam, Syekh Jangkung sempat dituduh membunuh Branjung, lelaki kaya raya di desa itu.

Saat ditanya hakim, Syekh Jangkung membantah tuduhan tersebut. Dia bercerita, semalam sebelumnya memang telah terjadi pembunuhan di kebun belakang rumah Branjung. Saat itu, Syekh Jangkung dan Branjung menjaga pohon durian untuk dibagi dua.

Pada saat itu, terbesit niat licik Branjung untuk menakuti Syekh Jangkung. Dia menyamar sebagai macan. Karena mengira itu macan sungguhan, Syekh Jangkung mengambil bambu runcing dan menusukkannya ke perut Branjung berulang kali hingga tewas.

Dihukum Mati

mati

© shutterstock

Atas tindakan ini, Syekh Jangkung dihukum mati di hutan Pati. Namun Syekh Jangkung ternyata masih hidup dan lari dari hutan untuk selanjutnya pergi ke Kudus. Di Kudus inilah ia bertemu dan berguru dengan Sunan Kudus.

Setelah berguru dengan Sunan Kudus, Syekh Jangkung kembali menjalani masa pelarian dan akhirnya pulang ke Pati. Di rumahnya, Syekh Jangkung memelihara kerbau jantan yang cukup besar bernama Kebo Dhungkul Landoh. Kerbau ini dibawa ke mana-mana dan menjadi terkenal di Pati.

Karomah Syekh Jangkung

Selain dengan Sunan Kalijaga, Syekh Jangkung juga pernah menjadi salah satu santri Sunan Kudus. Pada suatu hari, Sunan Kudus menguji kesaktian Syekh Jangkung yang saat itu dianggap paling pintar di perguruannya. Saat itu Sunan Kudus bertanya,”Apakah setiap air pasti ada ikannya?” Saridin menjawab,”Ada, Kanjeng Sunan.”

Mendengar jawaban itu Sunan Kudus memerintahkan seorang murid untuk memetik buah kelapa dari pohon di halaman. Buah itu kemudian dipecah. Jawaban Saridin terbukti. Ternyata di air buah kelapa itu terdapat sejumlah ikan. Sunan Kudus tersenyum. Namun satri lain menganggap Saridin lancang dan pamer kepintaran.

Kisah Syekh Jangkung dan Sultan Agung

sultan agung mataram

©2021 wikipedia/ editorial Merdeka.com

Semasa hidupnya, Syekh Jangkung melakukan pengembaraan ke mana-mana, termasuk ke wilayah Kulonprogo. Di sana, terdapat sebuah makam yang diduga merupakan makam Syekh Jangkung.

Tak hanya itu, Syekh Jangkung pernah bekerja sama dengan Raja Mataram, Sultan Agung untuk menumpas kejahatan dan menyebarkan agama Islam di masyarakat.

Dilansir dari Kulonprogokab.go.id, dalam hubungan keluarga sendiri Syekh Jangkung merupakan kakak ipar dari Sultan Agung, karena dia menikah dengan kakak dari Sang Raja Mataram itu, Retno Jinoli.

Kirab Pusaka Syekh Jangkung

Kirab Pusaka Syekh Jangkung adalah sebuah acara yang mempertontonkan jamasan pusaka peninggalan Syekh Jangkung, seorang ulama terkenal di Indonesia. Pada kirab ini, beberapa pusaka yang diarak antara lain Kudi Rancang, Bathok Bolu, dan Alquran Tulisan Tangan.

Kudi Rancang adalah sejenis keris yang diyakini memiliki kekuatan gaib. Pusaka ini memiliki pola dan bentuk yang unik, serta memiliki nilai historis yang tinggi. Bathok Bolu adalah alat musik tradisional Jawa yang terbuat dari batok kelapa dan dilengkapi dengan balutan kain. Alat musik ini sering digunakan dalam berbagai upacara keagamaan di daerah Jawa. Dalam upacara kirab, Bathok Bolu sering dipukul atau dimainkan untuk menambah semarak acara.

Salah satu pusaka yang paling berharga dalam Kirab Pusaka Syekh Jangkung adalah Alquran Tulisan Tangan. Alquran ini merupakan naskah Alquran yang ditulis secara langsung oleh Syekh Jangkung. Alquran Tulisan Tangan ini memiliki nilai spiritual dan historis yang sangat tinggi bagi umat Islam.

Melalui Kirab Pusaka Syekh Jangkung, masyarakat dapat melihat secara langsung dan menghargai keberadaan pusaka-pusaka bersejarah yang menjadi peninggalan Syekh Jangkung. Acara ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal serta menghormati jasa-jasa ulama terdahulu. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Syekh Jangkung dan Karomahnya, Ulama Karismatik dari Pati Murid Sunan Kalijaga
Kisah Syekh Jangkung dan Karomahnya, Ulama Karismatik dari Pati Murid Sunan Kalijaga

Syekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW

Sosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Syekh Jumadil Kubro, Pendakwah Islam Nusantara dari India yang Disebut sebagai Sesepuhnya Wali Songo
Mengenal Sosok Syekh Jumadil Kubro, Pendakwah Islam Nusantara dari India yang Disebut sebagai Sesepuhnya Wali Songo

Cara Syekh Jumadil Kubro menyebarkan Islam dengan berdagang dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu
Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu

Sosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Abah Guru Sekumpul, Ulama Karismatik Asal Kalimantan Selatan
Mengenal Sosok Abah Guru Sekumpul, Ulama Karismatik Asal Kalimantan Selatan

Selain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku.

Baca Selengkapnya
Kisah Ki Ageng Kiringan, Tokoh Penyebar Agama Islam Asal Pati yang Hidup Sezaman dengan Wali Songo
Kisah Ki Ageng Kiringan, Tokoh Penyebar Agama Islam Asal Pati yang Hidup Sezaman dengan Wali Songo

Semasa hidupnya, Ki Ageng Kiringan punya banyak karomah. Ia juga meninggalkan banyak peninggalan yang masih bisa dijumpai sampai sekarang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah
Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah

Perjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki

Baca Selengkapnya
Terkenal Misterius, Begini Sosok Sayyid Abdullah Mliwang Sesepuh Para Wali Penyebar Ajaran Islam di Nusantara
Terkenal Misterius, Begini Sosok Sayyid Abdullah Mliwang Sesepuh Para Wali Penyebar Ajaran Islam di Nusantara

Ulama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo

Baca Selengkapnya
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Masjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya
Cara Berdakwah Sunan Gunung Jati dalam Menyebarkan Islam
Cara Berdakwah Sunan Gunung Jati dalam Menyebarkan Islam

Dalam menyebarkan ajaran Islam, setiap wali memiliki cara tersendiri. Salah satunya adalah Sunan Gunung Jati, yang melakukan dakwah di daerah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa

Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.

Baca Selengkapnya
Cara Wali Songo Menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa
Cara Wali Songo Menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa

Metode Wali Songo dalam menyebarkan ajaran agama Islam.

Baca Selengkapnya