Kisah Inspirasi Muh Shokib, Sang Penjaga Gunung Muria yang Dicintai Masyarakat
Merdeka.com - Kawasan Gunung Muria, Jawa Tengah, menyimpan berbagai potensi yang tiada terkira. Selain memiliki keindahan alam, tempat itu juga memiliki potensi pertanian serta budaya berupa makam Sunan Muria di atas bukit yang banyak dikunjungi para peziarah.
Maka tak heran, geliat perekonomian masyarakat di sana terus berkembang. Selain dari sektor pariwisata, banyak pula masyarakat yang membuka usaha kuliner serta kerajinan tangan.
Namun ada sosok yang sangat berjasa di balik majunya geliat masyarakat di lereng Gunung Muria. Dia adalah Muhammad Shokib Garno Sunarno, warga Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Selain bertugas sebagai juru kunci makam Sunan Muria, sosok Shokib juga dikenal sebagai aktivis sosial yang sangat berjasa bagi kemajuan masyarakat.
-
Siapa yang mendapat penghargaan dari MURI? 'Atas prestasi KBRI Seoul dalam menyelenggarakan program pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing secara daring di Perwakilan RI di luar negeri oleh peserta terbanyak, Museum Rekor Indonesia menganugerahkan Rekor kepada Duta Besar RI di Seoul,' demikian disampaikan Jaya Suprana, Pendiri Museum Rekor Indonesia/MURI di Wisma Duta Besar Indonesia di Seoul pada tanggal (27/9).
-
Siapa yang membangun Tahura Gunung Kunci? Dengan luas sekitar 3,67 hektar, tempat wisata Sumedang ini dulunya merupakan benteng pertahanan yang dibangun oleh Belanda.
-
Siapa yang mendirikan Saung Garpu? Peduli Pendidikan, Perempuan di Jakarta Timur Ini Dirikan Bimbel Gratis bagi Pemulung
-
Siapa yang memberi Suswono penghargaan di bidang pertanian? Karena sejumlah prestasinya ini, Suswono sempat mendapat penghargaan di bidang pertanian dari Pemerintah Prancis yakni Chevalier dans l’Ordre du Mérite Agricole.
-
Siapa yang meresmikan Musala Apung Bahrur Surur? Pada 23 Agustus 2022, operasional musala itu diresmikan langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.
-
Siapa yang mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana? Pada Senin (20/11), Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Karena jasanya dalam memajukan masyarakat Gunung Muria, dia pernah memperoleh penghargaan Kalpataru pada 2016 untuk kategori Pembinaan Lingkungan. Lalu sebenarnya apa saja yang dilakukan Muh Shokib dalam memajukan masyarakat lereng Gunung Muria? Berikut selengkapnya:
Juru Kunci Makam Sunan Muria
©YouTube/BETA TV
Melansir dari kanal YouTube BETA TV, Muhammad Shokib merupakan keturunan Sunan Muria yang ke-14. Sehari-hari, dia bertugas menjadi juru kunci makam Sunan Muria yang tak pernah sepi dikunjungi para peziarah.
Selain mengurus makam leluhurnya, Muhammad Shokib juga aktif menata keberadaan pedagang maupun ojek yang mengais rezeki di kawasan peziarahan itu. Salah satunya adalah mendirikan paguyuban pedagang bernama “Kinanti” dan membentuk Perkumpulan Ojek Muria.
Di kalangan para anggota perkumpulan itu, Shokib dikenal sebagai sosok yang berwibawa, jujur, dan adil. Tak hanya itu, sosok Shokib juga cukup disegani oleh para petani kopi di kawasan Muria.
“Sosoknya Pak Shokib bagi para petani kopi itu baik sekali, sangat mengayomi. Ya baik, lah. Nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Intinya baik, lah,” ungkap Dariyanto, salah seorang petani kopi di lereng Gunung Muria.
Memajukan Perekonomian Masyarakat
©YouTube/BETA TV
Selain dikenal baik, sosok Muh Shokib juga menjadi tokoh inspiratif bagi pelaku usaha di kawasan Gunung Muria. Dia sering mengajak dan membimbing para pelaku usaha untuk melakukan inovasi atau mendorong terciptanya lapangan kerja baru.
Selain itu, sosoknya juga dikenal tegas dan keras. Hal itulah yang dirasakan Budi Wiyono, salah seorang pengusaha batik di kawasan lereng Gunung Muria.
“Dia selalu menetapkan target. Misalnya tahun ini harus begini, harus begini, dan harus terlaksana,” ungkap Budi Wiyono tentang sosok Shokib.
Kerap Keluar Masuk Hutan
©YouTube/BETA TV
Selain dikenal sebagai aktivis sosial, Muh Shokib juga dikenal sebagai pecinta alam. Untuk itulah dia membentuk sebuah Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) pada 1999.
Melalui paguyuban itu, Shokib dan para anggotanya kerap kali melakukan patroli di kawasan hutan lereng Gunung Muria. Selain itu, paguyuban tersebut juga aktif melakukan penanaman pohon di lahan yang gundul.
Mengenai semua hal yang dilakukannya itu, Shokib mengatakan bahwa kepeduliannya untuk menjaga alam merupakan naluri yang diwariskan leluhurnya, termasuk dari Kanjeng Sunan Muria. Saking cintanya pada hutan, pernah suatu kali dia tertidur di dalam goa setelah melakukan patroli menjelajahi hutan Gunung Muria.
“Bayangkan saja 350 tahun yang lalu beliau Kanjeng Sunan Muria sudah berdomisili di tengah hutan. Jadi sifatnya sudah turun temurun. Jadi saya menjaga hutan itu memang sudah nurani,” kata Shokib mengutip dari kanal YouTube BETA TV.
Sosok Shokib di Mata Keluarga
©YouTube/BETA TV
Di mata anak-anaknya, Shokib dikenal sebagai sosok bapak yang bijaksana, bertanggung jawab, tegas, dan disiplin. Argi Cahyaning Wulan, anak pertama Shokib mengatakan, pada awalnya merasa keberatan terhadap aktivitas ayahnya yang sibuk di luar. Namun dia bangga di balik aktivitas yang padat itu, ternyata ayahnya bisa memperoleh penghargaan Kalpataru.
“Emang bapak itu kesannya galak tetapi sebenarnya bentuk perhatian Pak Sokhib kepada anak-anaknya,” kata Argi dikutip merdeka.com dari kanal YouTube BETA TV. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan silsilahnya, Ki Ageng Tirta masih satu keturunan dengan Prabu Brawijaya V
Baca SelengkapnyaHadiah tak terkira itu turut dikagumi warganet di media sosial.
Baca SelengkapnyaBaginya, almarhum memiliki pengaruh besar bagi kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaSyekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.
Baca SelengkapnyaSyawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu
Baca SelengkapnyaSelain disakralkan, makam Syekh Jumadil Qubro di puncak Bukit Turgo juga memiliki panorama alam yang indah. Kini makam tersebut juga sudah dipugar dengan baik.
Baca SelengkapnyaTak hanya soal keindahan alamnya, ternyata Karimunjawa juga punya berbagai peninggalan sejarah.
Baca SelengkapnyaDusun Genikan merupakan salah satu perkampungan yang berada di lereng Gunung Merbabu. Di ujung desa, terdapat sebuah makam tua yang dikeramatkam masyarakat.
Baca SelengkapnyaTuk Sikopyah merupakan mata air keramat di lereng Gunung Slamet. Keberadaannya begitu penting karena menjadi sumber kehidupan warga.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa ajaran Sunan Muria yang masih dilestarikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDatuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMonumen Lingga menggambarkan kebesaran hati dan kepemimpinan Pangeran Suria Atmaja
Baca Selengkapnya