Kisah Raden Ajeng Srimulat, Perintis Grup Lawak Legendaris dari Solo
Merdeka.com - Raden Ajeng Srimulat lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tahun 1908. Dari namanya sudah dapat diketahui kalau ia merupakan seorang putri bangsawan.
Diketahui, ia menempuh pendidikan di Kweekschool Solo. Saat itu ia belajar bernyanyi dari seorang pemimpin orkes Solo bernama Djajadi.
Setelah itu, ia melanglang buana sebagai pemain ketoprak untuk grup Mardi Utomo di Magelang, kemudian berpindah ke Rido Carito. Sementara itu di panggung wayang orang, ia tampil sebagai pemain di kelompok Sri Kuncoro.
-
Siapa tokoh penting Sandiwara Sunda? Di balik eksistensi sandiwara Sunda, terdapat salah satu tokoh yang berpengaruh yakni Kabul E. Samsudin atau Wa Kabul yang sangat total dalam memperjuangkannya.
-
Siapa yang mendukung guru TK di Rembang untuk bermain ketoprak? 'Jadi kebetulan beliau orang seni. Jadi ketika beliau minta izin untuk bermain ketoprak, kami mengizinkan. Apalagi izinnya itu biasanya setelah jam pembelajaran,' kata Sulasmiati, Kepala Sekolah TK Tunas Bangsa, tempat Elvi mengajar, dikutip dari kanal YouTube Liputan6.
-
Siapa Bapak Teater Modern Kalimantan Selatan? H. Adjim Arijadi, lahir di Kabupaten Banjar pada tanggal 7 Juli 1940 yang dikenal sebagai sosok sastrawan dan budayawan Indonesia.
-
Siapa yang pernah jadi pedangdut sebelum Srimulat? Siapa sangka, Nunung pernah mencoba menjadi pedangdut di awal kariernya sebelum bergabung dengan Srimulat. Menjadi penyanyi ternyata merupakan cita-cita Nunung sejak kecil.
-
Apa nama sinetron Raden Rakha di Indosiar? Magic 5 adalah salah satu sinetron Indosiar yang memiliki banyak penggemar.
-
Siapa yang memainkan rampak kendang? Kesenian kendang Sunda ini memang dimainkan berbarengan oleh tiga sampai empat orang, dengan masing-masingnya memukul 3 buah kendang berukuran kecil, sedang dan besar.
Namun ketika ia tengah sibuk dengan berbagai pementasan itu, Srimulat dikucilkan keluarganya.Lalu seperti apa perjalanan selanjutnya dari perintis grup lawak legendaris ini? berikut selengkapnya, dikutip dari kanal YouTube Penjelajah Waktu:
Melawan Bangsawan
©YouTube/Penjelajah Waktu
Walaupun dikucilkan keluarga, Srimulat tetap jalan terus. Saat itu ia banyak tampil di panggung kesenian Jawa.
Pada tahun 1938, ia pernah membela mati-matian seorang pesinden bernama Nyai Mas Sulandjari yang berhasil memenangkan lomba kontes batik di Pasar Malam Amal Yogyakarta.
Saat itu kemenangan Sulandjari ditentang para bangsawan Keraton Surakarta dan Yogyakarta karena berhasil mengalahkan putri-putri ningrat.
Srimulat pun menyampaikan jalur kritik melalui pementasan panggung yang ia mainkan. Di beberapa tempat, ia menghibur dengan nyanyian untuk mendukung para anggota TNI. Selanjutnya ia masuk ke dunia film.
Membentuk Kelompok Kesenian
©YouTube/Penjelajah Waktu
Srimulat bermain di berbagai judul film seperti Saputangan (1949), lalu Nusakambangan, Damarwulan, Bintang Surabaya, Lenggang Djakarta, dan Putri Solo. Biasanya ia memainkan karakter humor dan diduetkan dengan pelawak Si Kuntjung. Dari keberhasilannya memainkan film-film tersebut, nama Srimulat menjadi terkenal.
Pada 8 Agustus 1950, Srimulat menikah dengan pemain biola bernama Kho Djien Tiong alias Teguh Slamet Rahardjo yang usianya lebih muda darinya. Bersama sang suami, ia membentuk kelompok kesenian keliling bernama Gema Malam Srimulat. Rombongan itu menyajikan pentas lawak dan menyanyi, terutama langgam Jawa dan keroncong.
Sebelum tahun 1957, Gema Malam Srimulat berubah nama menjadi Srimulat Review, lalu berubah lagi dengan nama Aneka Ria Srimulat. Grup ini memanfaatkan dua tempat pementasan. Tempat pertama bersifat permanen di Taman Sriwedari Solo, lalu panggung kedua pentas keliling kota mengunjungi pasar malam dan pusat keramaian.
Menetap di Surabaya
©YouTube/Penjelajah Waktu
Menyadari risiko sebagai seniman pengembara, Teguh kemudian mencari tempat pertunjukan permanen. Pada tahun 1961, mereka menetap di Taman Hiburan Rakyat, Surabaya.
Sejak saat itu, para personelnya hijrah dari Solo ke Surabaya. Pada tahun 1968, Teguh merombak format pertunjukan. Kelompok ini tak lagi mengandalkan musik serta nyanyian dengan lawak sebagai selingan, melainkan sandiwara dengan banyolan spontan sebagai sajian utama. Grup ini pun dikenal sebagai kelompok komedi.
Namun pada tahun itu juga, Raden Ajeng Srimulat meninggal dunia. Teguh melanjutkan kelompok ini sendirian. Namun grup Srimulat semakin terkenal hingga ke tingkat nasional. Mereka menyesuaikan diri dengan dialog bahasa Indonesia.
Pasang Surut Srimulat
©YouTube/Penjelajah Waktu
Seiring waktu, grup Aneka Ria Srimulat semakin terkenal. Bahkan pada tahun 1982, ia rutin tampil di acara hiburan TVRI setiap sebulan sekali. Jumlah anggotanya semakin banyak dan tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Solo, dan Surabaya.
Meski sempat mengalami pasang surut dan anggotanya keluar masuk, hingga kini Srimulat tetap dikenal sebagai grup lawak besar dan legendaris. Grup lawak Srimulat bahkan telah melahirkan banyak pelawak kenamaan di Indonesia, seperti Nunung Srimulat, Tessy Srimulat, Polo Srimulat dan masih banyak lagi.
“Meski tidak dikaruniai anak, Srimulat benar-benar menjadi simbol seorang ibunda di komunitasnya. Di mata anak wayangnya, ia dikenal sebagai wanita berbudi luhur dan berjiwa sosial besar,” ungkap Heru Gendut Janarto dalam buku “Teguh Srimulat: Berpacu dalam Melodi dan Komedi”. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sukses sebagai pelawak dan bintang film, ia membayar kesalahannya di masa lalu.
Baca SelengkapnyaTeguh, pendiri Srimulat mengatakan bahwa seluruh anggotanya bukan orang ganteng
Baca SelengkapnyaBerkat kerja kerasnya, kini rezeki Cak Percil mengalir deras
Baca SelengkapnyaMereka jadi pendukung utama karier sang anak. Seperti apa potret kebersamaan ayah & ibu dari Lesti Kejora?
Baca SelengkapnyaDengan bermain ketoprak, Elvi tak perlu meninggalkan rasa cinta terhadap anak didiknya.
Baca SelengkapnyaMuhamad Arief pencipta lagu Genjer-Genjer pernah dimarahi ayahnya karena menciptakan lagu hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan masa lalu komedian Sule sebelum terkenal. Sule menjadi penabuh kendang.
Baca SelengkapnyaKehidupan ekonomi Rieke Diah Pitaloka mulai berubah setelah mendapat tawaran bermain sinetron.
Baca SelengkapnyaSosok bocah ini dulunya ngarit hingga ngamen. Kini jadi pedangdut sukses.
Baca SelengkapnyaSeorang sinden asal Bojonegoro yang dulu sukses kini harus ngamen keliling pedesaan.
Baca SelengkapnyaMengungkap 7 Fakta Menarik Asri Welas: Keturunan Pangeran Diponegoro Hingga Kejadian Mistis di Film Horor
Baca SelengkapnyaSosok bintang sinetron kolosal Aji Basa Pamungkas kini banting setir jualan tahu bakso.
Baca Selengkapnya