Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Raden Ajeng Srimulat, Perintis Grup Lawak Legendaris dari Solo

Kisah Raden Ajeng Srimulat, Perintis Grup Lawak Legendaris dari Solo Raden Ajeng Srimulat. ©YouTube/Penjelajah Waktu

Merdeka.com - Raden Ajeng Srimulat lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tahun 1908. Dari namanya sudah dapat diketahui kalau ia merupakan seorang putri bangsawan.

Diketahui, ia menempuh pendidikan di Kweekschool Solo. Saat itu ia belajar bernyanyi dari seorang pemimpin orkes Solo bernama Djajadi.

Setelah itu, ia melanglang buana sebagai pemain ketoprak untuk grup Mardi Utomo di Magelang, kemudian berpindah ke Rido Carito. Sementara itu di panggung wayang orang, ia tampil sebagai pemain di kelompok Sri Kuncoro.

Namun ketika ia tengah sibuk dengan berbagai pementasan itu, Srimulat dikucilkan keluarganya.Lalu seperti apa perjalanan selanjutnya dari perintis grup lawak legendaris ini? berikut selengkapnya, dikutip dari kanal YouTube Penjelajah Waktu:

Melawan Bangsawan

raden ajeng srimulat

©YouTube/Penjelajah Waktu

Walaupun dikucilkan keluarga, Srimulat tetap jalan terus. Saat itu ia banyak tampil di panggung kesenian Jawa.

Pada tahun 1938, ia pernah membela mati-matian seorang pesinden bernama Nyai Mas Sulandjari yang berhasil memenangkan lomba kontes batik di Pasar Malam Amal Yogyakarta.

Saat itu kemenangan Sulandjari ditentang para bangsawan Keraton Surakarta dan Yogyakarta karena berhasil mengalahkan putri-putri ningrat.

Srimulat pun menyampaikan jalur kritik melalui pementasan panggung yang ia mainkan. Di beberapa tempat, ia menghibur dengan nyanyian untuk mendukung para anggota TNI. Selanjutnya ia masuk ke dunia film.

Membentuk Kelompok Kesenian

raden ajeng srimulat

©YouTube/Penjelajah Waktu

Srimulat bermain di berbagai judul film seperti Saputangan (1949), lalu Nusakambangan, Damarwulan, Bintang Surabaya, Lenggang Djakarta, dan Putri Solo. Biasanya ia memainkan karakter humor dan diduetkan dengan pelawak Si Kuntjung. Dari keberhasilannya memainkan film-film tersebut, nama Srimulat menjadi terkenal.

Pada 8 Agustus 1950, Srimulat menikah dengan pemain biola bernama Kho Djien Tiong alias Teguh Slamet Rahardjo yang usianya lebih muda darinya. Bersama sang suami, ia membentuk kelompok kesenian keliling bernama Gema Malam Srimulat. Rombongan itu menyajikan pentas lawak dan menyanyi, terutama langgam Jawa dan keroncong.

Sebelum tahun 1957, Gema Malam Srimulat berubah nama menjadi Srimulat Review, lalu berubah lagi dengan nama Aneka Ria Srimulat. Grup ini memanfaatkan dua tempat pementasan. Tempat pertama bersifat permanen di Taman Sriwedari Solo, lalu panggung kedua pentas keliling kota mengunjungi pasar malam dan pusat keramaian.

Menetap di Surabaya

raden ajeng srimulat

©YouTube/Penjelajah Waktu

Menyadari risiko sebagai seniman pengembara, Teguh kemudian mencari tempat pertunjukan permanen. Pada tahun 1961, mereka menetap di Taman Hiburan Rakyat, Surabaya.

Sejak saat itu, para personelnya hijrah dari Solo ke Surabaya. Pada tahun 1968, Teguh merombak format pertunjukan. Kelompok ini tak lagi mengandalkan musik serta nyanyian dengan lawak sebagai selingan, melainkan sandiwara dengan banyolan spontan sebagai sajian utama. Grup ini pun dikenal sebagai kelompok komedi.

Namun pada tahun itu juga, Raden Ajeng Srimulat meninggal dunia. Teguh melanjutkan kelompok ini sendirian. Namun grup Srimulat semakin terkenal hingga ke tingkat nasional. Mereka menyesuaikan diri dengan dialog bahasa Indonesia.

Pasang Surut Srimulat

raden ajeng srimulat

©YouTube/Penjelajah Waktu

Seiring waktu, grup Aneka Ria Srimulat semakin terkenal. Bahkan pada tahun 1982, ia rutin tampil di acara hiburan TVRI setiap sebulan sekali. Jumlah anggotanya semakin banyak dan tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Solo, dan Surabaya.

Meski sempat mengalami pasang surut dan anggotanya keluar masuk, hingga kini Srimulat tetap dikenal sebagai grup lawak besar dan legendaris. Grup lawak Srimulat bahkan telah melahirkan banyak pelawak kenamaan di Indonesia, seperti Nunung Srimulat, Tessy Srimulat, Polo Srimulat dan masih banyak lagi.

“Meski tidak dikaruniai anak, Srimulat benar-benar menjadi simbol seorang ibunda di komunitasnya. Di mata anak wayangnya, ia dikenal sebagai wanita berbudi luhur dan berjiwa sosial besar,” ungkap Heru Gendut Janarto dalam buku “Teguh Srimulat: Berpacu dalam Melodi dan Komedi”. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Hidup Pelawak Legendaris Kardjo AC DC, Tak Direstui Jadi Seniman hingga Terkenal Bersama Srimulat
Kisah Hidup Pelawak Legendaris Kardjo AC DC, Tak Direstui Jadi Seniman hingga Terkenal Bersama Srimulat

Setelah sukses sebagai pelawak dan bintang film, ia membayar kesalahannya di masa lalu.

Baca Selengkapnya
Kisah Eko Londo Pelawak Asal Surabaya, Pernah Ditolak Gabung Srimulat karena Terlalu Ganteng
Kisah Eko Londo Pelawak Asal Surabaya, Pernah Ditolak Gabung Srimulat karena Terlalu Ganteng

Teguh, pendiri Srimulat mengatakan bahwa seluruh anggotanya bukan orang ganteng

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Cak Percil Pelawak Kondang Jawa Timur, Pernah Pentas hanya Dibayar Sebatang Sabun Mandi
Sisi Lain Cak Percil Pelawak Kondang Jawa Timur, Pernah Pentas hanya Dibayar Sebatang Sabun Mandi

Berkat kerja kerasnya, kini rezeki Cak Percil mengalir deras

Baca Selengkapnya
Foto Kebersamaan Lesti Kejora dengan Ayah dan Ibunya, yang Dulunya Pernah Bekerja Sebagai ART dan Menjual Mi Ayam
Foto Kebersamaan Lesti Kejora dengan Ayah dan Ibunya, yang Dulunya Pernah Bekerja Sebagai ART dan Menjual Mi Ayam

Mereka jadi pendukung utama karier sang anak. Seperti apa potret kebersamaan ayah & ibu dari Lesti Kejora?

Baca Selengkapnya
Hanya Digaji Kecil, Ini Kisah Inspiratif Guru TK di Rembang Cari Penghasilan Tambahan Sebagai Pemain Ketoprak
Hanya Digaji Kecil, Ini Kisah Inspiratif Guru TK di Rembang Cari Penghasilan Tambahan Sebagai Pemain Ketoprak

Dengan bermain ketoprak, Elvi tak perlu meninggalkan rasa cinta terhadap anak didiknya.

Baca Selengkapnya
Muhammad Arief Pencipta Lagu Genjer-Genjer Dimarahi Ayah karena Ciptakan Lagu Dini Hari, Begini Kisahnya
Muhammad Arief Pencipta Lagu Genjer-Genjer Dimarahi Ayah karena Ciptakan Lagu Dini Hari, Begini Kisahnya

Muhamad Arief pencipta lagu Genjer-Genjer pernah dimarahi ayahnya karena menciptakan lagu hingga dini hari.

Baca Selengkapnya
Sule Kenang Masa Lalu jadi Penabuh Gendang 'Nyari Duit Buat Beli Susu Rizky Febian'
Sule Kenang Masa Lalu jadi Penabuh Gendang 'Nyari Duit Buat Beli Susu Rizky Febian'

Potret kehidupan masa lalu komedian Sule sebelum terkenal. Sule menjadi penabuh kendang.

Baca Selengkapnya
Kehidupan Orangtua Sederhana, Cerita Rieke 'Oneng' Kerja Keras Berjualan Baju Bekas untuk Biaya Kuliah
Kehidupan Orangtua Sederhana, Cerita Rieke 'Oneng' Kerja Keras Berjualan Baju Bekas untuk Biaya Kuliah

Kehidupan ekonomi Rieke Diah Pitaloka mulai berubah setelah mendapat tawaran bermain sinetron.

Baca Selengkapnya
Bocah Ini Dulunya Ngarit hingga Ngamen, Kini Jadi Pedangdut Cantik Kondang di Indonesia
Bocah Ini Dulunya Ngarit hingga Ngamen, Kini Jadi Pedangdut Cantik Kondang di Indonesia

Sosok bocah ini dulunya ngarit hingga ngamen. Kini jadi pedangdut sukses.

Baca Selengkapnya
Sinden Bojonegoro yang Dulu Hits dan Dibayar Puluhan Juta Kini Ngamen Menelusuri Jalan
Sinden Bojonegoro yang Dulu Hits dan Dibayar Puluhan Juta Kini Ngamen Menelusuri Jalan

Seorang sinden asal Bojonegoro yang dulu sukses kini harus ngamen keliling pedesaan.

Baca Selengkapnya
Cerita Asri Welas Ternyata Keturunan Pangeran Diponegoro, Ini Faktanya
Cerita Asri Welas Ternyata Keturunan Pangeran Diponegoro, Ini Faktanya

Mengungkap 7 Fakta Menarik Asri Welas: Keturunan Pangeran Diponegoro Hingga Kejadian Mistis di Film Horor

Baca Selengkapnya
Masih Ingat Aji Basa Pamungkas Pemain Sinetron Kolosal? Begini Kabar Terbarunya Jualan Tahu Bakso
Masih Ingat Aji Basa Pamungkas Pemain Sinetron Kolosal? Begini Kabar Terbarunya Jualan Tahu Bakso

Sosok bintang sinetron kolosal Aji Basa Pamungkas kini banting setir jualan tahu bakso.

Baca Selengkapnya