Muhammad Arief Pencipta Lagu Genjer-Genjer Dimarahi Ayah karena Ciptakan Lagu Dini Hari, Begini Kisahnya
Muhamad Arief pencipta lagu Genjer-Genjer pernah dimarahi ayahnya karena menciptakan lagu hingga dini hari.
Pencipta lagu Genjer-Genjer lahir dari keluarga religius.
Muhammad Arief Pencipta Lagu Genjer-Genjer Dimarahi Ayah karena Ciptakan Lagu Dini Hari, Begini Kisahnya
Muhammad Arief lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, sekitar tahun 1904 atau 1905. Ia lahir dan dibesarkan oleh keluarga berlatar belakang santri. Sehari-hari orang tuanya bekerja sebagai petani.
(Foto: djarumcoklat.com)
Jiwa Seniman
Arief adalah seorang seniman angklung caruk yang punya kemampuan genius menciptakan lagu. Lirik lagu yang ia ciptakan sering berhasil menggugah hati pendengarnya.
Dimarahi Ayah
Mengutip berbagai sumber, Arief pernah dimarahi ayahnya karena menciptakan lagu hingga jam tiga dini hari. Sang ayah yang sedang salat malam merasa terganggu dan jadi kurang khusyuk.
Lagu Genjer-Genjer
Pada masa Pendudukan Jepang, khususnya selama Perang Dunia II, masyarakat Banyuwangi mengalami penderitaan yang lebih parah dibandingkan masa-masa sebelumnya. Kondisi sulit ini menginspirasi Arief untuk menciptakan lagu Genjer-Genjer pada tahun 1953. Ia menumpahkan perasaannya ke dalam lagu tersebut.
Dirikan Organisasi
Arief mendirikan organisasi seniman bernama "Srimuda" (Seni Rakyat Indonesia Muda). Dia juga mendirikan kelompok kesenian angklung pada desa-desa di Banyuwangi.
Organisasi Nasional
Pada tahun 1950-an, Arief bergabung dengan Lekra dan menjabat sebagai ketua bidang kesenian. Semenjak bergabung dengan Lekra, grup Srimuda yang ia dirikan sering tampil menyanyikan lagu Genjer-Genjer pada acara PKI di Jakarta, Surabaya, Semarang dan juga di Banyuwangi setiap kali Njoto dan D.N Aidit berkunjung.
Pada tahun 1955, Arief diangkat sebagai anggota DPRD-GR TKII Banyuwangi dari perwakilan golongan karya seniman.
Nasib Tragis
Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965 mengubah nasib Arief secara drastis. Ia diburu tentara dan menjalani masa hidup berpindah dari tahanan satu ke tahanan lain.
Setelah ditahan di markas polisi militer, Arief dipindahkan ke beberapa lokasi penahanan seperti Kalibaru dan Lowokwaru di Banyuwangi. Setelah Desember 1965 Arief tidak diketahui lagi kabarnya.
(Foto: djarumcoklat.com)