Melihat Peninggalan Pendekar Kungfu Legendaris Jawa, Ada Tombak hingga Obat Kuat
Merdeka.com - Sekilas tampak dari depan, rumah yang berada di pinggir jalan gang di Kota Parakan, Temanggung, Jawa Tengah itu tampak kecil. Padahal saat masuk ke dalam, area rumah itu memiliki halaman yang luas.
Di depan rumah itu, ada tempat penjualan aneka kue dan oleh-oleh. Di belakangnya ada aktivitas para karyawan yang tengah membuat kue bolu yang diproduksi secara massal. Masih sedikit yang mengetahui, jika rumah itu memiliki cerita sejarah yang cukup menarik.
Sementara di belakang rumah, ada lagi bangunan yang menyimpan benda-benda peninggalan Louw Djing Tie. Ia adalah seorang pendekar kung fu legendaris tanah Jawa. Sosoknya memang kurang dikenal khalayak umum, padahal ia memiliki banyak peninggalan sejarah.
-
Apa yang terkenal dari Tjoa Tjwan Djie? Keluarga Konglomerat Tjoa Tjwan Djie yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Sidoarjo saat itu berasal dari keluarga pengusaha kaya raya di Surabaya.
-
Dimana letak Gedoeng Gwie Tian Dji? Rumah itu beralamat di Jalan Teuku Umar No. 18 Kota Semarang.
-
Dimana Tjoa Tjwan Djie dimakamkan? Mobil jenazah itu diarak oleh puluhan orang menuju kompleks pemakaman di kawasan Pandegiling, Kota Surabaya.
-
Di mana kuil leluhur ini ditemukan? Sebuah kompleks kuil leluhur megah yang digunakan untuk pemujaan dan ritual kerajaan, yang berasal dari Dinasti Qin (221-207 SM), ditemukan di barat laut, Provinsi Gansu, China.
-
Bagaimana bentuk arsitektur Gedoeng Gwie Tian Dji? Model arsitekturnya adalah perpaduan antara China dan Eropa.
-
Apa Ji Lak Keng itu? Ji Lak Keng atau Jilakeng kerap kali disebut-sebut sebagai ‘Las Vegas-nya Batavia’ karena menjadi tempat hiburan dan prostitusi teramai di Batavia.
Pernah Jadi Tempat Tinggal Louw Djing Tie
©YouTube/J Christiono
Louw Djing Tie meninggalkan kampung halamannya di Cina pada usia 26 tahun. Ia melanjutkan perjalanannya ke Malaka, Batavia, Semarang, Ambarawa, dan akhirnya menetap di Parakan.
Mengutip dari Youtube J Christiono, pada saat sampai di Parakan, ia sudah berusia 30 tahun. Pertama kali tiba di Parakan, ia menyewa rumah dan membuka praktik mengajar ilmu bela diri di sana.
Saat mengajarkan ilmu bela dirinya, ia tak mau menerima bayaran. Ia menetap di sana hingga akhir hayatnya pada usia 66 tahun dan dimakamkan di Parakan.
Peninggalan Louw Djing Tie
©YouTube/J Christiono
Selain menguasai ilmu bela diri, Louw Djing Tie memiliki ilmu meramu obat tradisional. Sampai sekarang ramuan itu masih diproduksi. Hingga sekarang, di rumah tersebut masih terdapat banyak peninggalan Louw Djing Tie seperti jenis-jenis senjata yang dipakai saat melatih ilmu bela diri, beragam pernak-pernik, serta foto-foto Louw Djing Tie semasa hidup yang dipajang di dinding.
Sekarang, rumah Louw Djing Tie jadi tempat produksi kue bolu cukil. Pengunjung yang ingin masuk ke rumah ini dipersilakan dulu untuk mendaftar di pusat informasi pariwisata Parakan.
Kini, rumah itu dikelola oleh Danny Budiwijaya, generasi kelima dari Hoo Tiang Bie, yang kemudian menurunkan Hoo Tik Tjay, keluarga yang menampung Louw Djing Tie. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan sebuah keris tertua dari Jawa yang disimpan di Museum Belanda. Keris itu pemberian Paku Alam V pada abad ke-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jawa mempercayai bahwa tongkat ini memiliki karomah yang kuat. Barang siapa yang memegangnya, diyakini bisa menjadi seorang pemimpin.
Baca SelengkapnyaNama Kujang berasal dari Kudihyang, atau asal katanya Kudi dan Hyang dalam bahasa Sunda kuno artinya sakti dan memiliki kekuatan tertentu.
Baca SelengkapnyaMuseum itu bisa menjadi destinasi wisata edukasi baru di Rembang
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRieke Diah Pitaloka memiliki banyak koleksi barang-barang tua di kediaman pribadinya
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan perisai dan helm perang berusia 2.700 tahun saat menggali di sebuah istana kuno.
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca SelengkapnyaRumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.
Baca SelengkapnyaTopeng Jawa memiliki berbagai makna dan fungsi tergantung pada jenisnya.
Baca SelengkapnyaRibuan artefak Balambangan kuno tersaji di Omahseum.
Baca SelengkapnyaKelenteng itu dibangun pada tahun 1746. Nama “Tay Kak Sie” sendiri memiliki makna “Kuil Kesadaran Agung”.
Baca Selengkapnya