Temuan Arkeologi 2.200 Tahun Ungkap Budaya Kuno China
Temuan Arkeologi 2.200 Tahun Ungkap Budaya Kuno China
Sebuah kompleks kuil leluhur megah yang digunakan untuk pemujaan dan ritual kerajaan, yang berasal dari Dinasti Qin (221-207 SM), ditemukan di barat laut, Provinsi Gansu, China.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di China? Arkeolog asal China menemukan artefak yang diperkirakan berusia 5.000 tahun berbentuk patung naga yang diukir dari batu giok.
-
Dimana Tembok Besar China yang ditemukan artefak kuno? Benda-benda ini ditemukan di bagian Jiankou di Distrik Huairou, Beijing utara dalam proyek arkeologi yang berlangsung sejak April lalu.
-
Apa yang ditemukan di China? Peneliti di China menemukan pecahan fosil dinosaurus yang tidak dikenal, yang kemudian diketahui merupakan spesies baru.
Temuan Arkeologi 2.200 Tahun Ungkap Budaya Kuno China
Situs Sijiaoping merupakan kompleks bangunan ritual berskala besar yang dirancang dengan tata letak simetris, yang terletak di Kabupaten Lixian, Kota Longnan, Gansu. Situs ini masuk dalam 10 temuan arkeologi teratas China pada 2023.
Dilansir Xinhua, pondasi bangunan ini diketahui menggunakan teknik platform rammed earth, yaitu teknik konstruksi tradisional yang melibatkan pemadatan tanah liat dengan menggunakan alat khusus.
Di tengah-tengah situs ini memiliki semi-ruang bawah tanah yang berbentuk persegi, dilapisi dengan ubin lantai, serta dindingnya terhubung ke pipa drainase yang terbuat dari tanah liat.
Ruang semi-kripto atau bawah tanah ini, diyakini sebagai teras terbuka dengan beberapa fungsi penampungan air dan drainase, temuan ini merupakan pertama dari jenisnya yang diungkap dalam bangunan ritual kuno, kata Pei Jianlong, seorang peneliti dari institut peninggalan budaya dan arkeologi provinsi.
Keseluruhan kompleks bangunan ini dibangun di bawah perencanaan yang ketat dan ilmiah dengan spesifikasi pembuatan komponen yang sistematis dan berskala besar, kata Hou Hongwei, peneliti lain dari lembaga yang sama.Para peneliti berasumsi, artefak tersebut merupakan sisa-sisa kuil leluhur yang dipersiapkan untuk kaisar pertama, Qin, ketika dia menyatukan China dan kembali ke kampung halamannya untuk mengadakan kegiatan pengorbanan kepada Langit dan leluhurnya, menurut Hou.
Penemuan ini menunjukkan pola arsitektur baru untuk kuil leluhur, yang membantu memperkaya sejarah perkembangan bangunan pengorbanan negara China dan menggambarkan gaya dan esensi spiritual selama periode awal pembentukan negara bersatu di China kuno, tambah Hou.