Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Masjid Agung Demak, Saksi Bisu Penyebaran Islam di Pulau Jawa

Mengunjungi Masjid Agung Demak, Saksi Bisu Penyebaran Islam di Pulau Jawa Masjid Agung Demak. ©kemendikbud

Merdeka.com - Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Jawa Tengah. Masjid yang berada di pusat Kota Demak itu dulunya berkaitan erat dengan keberadaan Kerajaan Demak yang muncul pada akhir kejayaan Kerajaan Majapahit. Mengingat keberadaan Kerajaan Demak yang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa, peran Masjid Agung Demak sangat penting sebagai pusat penyebaran agama Islam.

Pada saat permulaan penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya para wali penyebar agama Islam di tanah Jawa yang terkenal dengan sebutan “ Wali Songo”.

Pendiri masjid ini adalah Raden Patah yang tidak lain merupakan sultan pertama Kerajaan Demak yang memerintah sekitar abad ke-15 Masehi.

Pusat Penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa

masjid agung demak

©kemendikbud

Masjid Agung Demak didirikan oleh Raden Patah bersama dengan para Wali Songo. Dilansir dari Kemendikbud.go.id, pembangunan masjid ini dimulai dari tahun 1477-1479 Masehi. Oleh Raden Patah, masjid ini dibangun dengan gaya khas Majapahit yang dapat dilihat dari bentuk atapnya.

Secara sekilas, atap bangunan itu berbentuk menyerupai bangunan peribadatan umat Hindu. Bentuk atap itu diyakini sebagai bentuk akulturasi dan toleransi masjid sebagai sarana penyebaran Agama Islam yang waktu itu berkembang di tengah masyarakat Hindu.

Sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Majapahit

masjid agung demak

©kemendikbud

Mustaka Masjid Demak yang berbentuk runcing merupakan simbol perlawanan dan keberanian Demak untuk menghadapi pasukan Majapahit. Pada waktu itu, tahta Majapahit telah jatuh ke tangan Prabu Girindrawardana dari Kediri. Waktu itu, Raden Patah yang merupakan anak dari Prabu Brawijaya merasa prihatin dengan kekuasaan ayahnya yang jatuh ke tangan Girindrawardana.

Bentuk keprihatinan itu diyakini terlihat dari sengkalan memet berbentuk bulus yang berada di mihrab Masjid Demak. Gambar bulus itu juga menandakan tahun berdirinya masjid tersebut.

Menara Masjid Agung Demak

masjid agung demak

©kemendikbud

Menara Masjid Agung Demak didirikan pada 2 Agustus 1932. Dilansir dari Demakkab.go.id, penggagas pendirian bangunan itu adalah KH Moh Abdoerrochman yang merupakan takmir Masjid Agung Demak waktu itu. Tujuan didirikannya menara itu tak lain adalah sebagai sarana muadzin dalam mengumandangkan azan.

Karena memiliki tinggi 22 meter, suara azan yang dikumandangkan waktu itu dapat terdengar dalam cakupan yang jauh dan luas. Selain itu, karena waktu itu belum ada listrik ataupun loudspeaker, muadzin menggunakan corong yang terbuat dari seng agar suara dapat keluar dengan lantang.

Peninggalan-peninggalan di Halaman Masjid

masjid agung demak

©kemendikbud

Di sudut tenggara masjid terdapat sebuah situs kolam. Kolam itu diyakini menjadi tempat berwudhu pada awal berdirinya masjid tersebut. Kini, situs kolam itu tidak dipergunakan lagi walaupun masih berada pada tempatnya seperti sedia kala.

Selain itu di halaman masjid ini pula terdapat makam raja Demak yaitu Raden Patah dan Pati Unus yang terkenal dengan julukan Pangeran Sabrang Lor.

Museum Masjid Agung Demak

masjid agung demak

©kemendikbud

Bila ingin melihat sejarah Masjid Agung Demak secara lengkap, wisatawan dapat mengunjungi Museum Masjid Agung Demak. Museum ini terletak di halaman pelataran masjid sebelah utara.

Dilansir dari Kemendikbud.go.id, beberapa koleksi peninggalan yang ada di museum ini di antaranya soko guru bangunan masjid yang rusak, bedug peninggalan Wali Songo, dua buah gentong dari Dinasti Ming, Pintu Bledeg buatan Ki Ageng Selo, dokumentasi foto-foto Masjid Agung Demak tempo dulu, dan masih banyak lagi. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit

Pada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.

Baca Selengkapnya
Keunikan Masid Jami' Lasem Rembang, Terdapat Mustaka Tua Bergaya Hindu
Keunikan Masid Jami' Lasem Rembang, Terdapat Mustaka Tua Bergaya Hindu

Mustaka tua itu merupakan bentuk dari akulturasi budaya Hindu-Islam pada masanya

Baca Selengkapnya
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama

Di Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati

Baca Selengkapnya
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya

Simak cara penyebaran Islam di Indonesia berikut ini beserta sejarah masuknya.

Baca Selengkapnya
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini

Desa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta Makam Kuno Misterius di Sukoharjo, Diduga Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Demak
Menguak Fakta Makam Kuno Misterius di Sukoharjo, Diduga Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Demak

banyak dari makam di kompleks makam kuno itu yang berasal dari tahun 1400-an akhir hingga 1500-an awal.

Baca Selengkapnya
Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa
Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa

Demak masa lalu merupakan kota pelabuhan yang sangat berpengaruh di pesisir Jawa.

Baca Selengkapnya
Masjid di Jakarta Ini Ditemukan Oleh Pendeta Tahun 1648, Lokasinya Ada di Dalam Gang
Masjid di Jakarta Ini Ditemukan Oleh Pendeta Tahun 1648, Lokasinya Ada di Dalam Gang

Masjid ini ditemukan oleh pendeta tahun 1648 lokasinya terpencil di dalam gang, ini potretnya.

Baca Selengkapnya
Miliki Desain Khas Hindu, Masjid Pusaka Baiturrahmah Jadi Titik Awal Peradaban Islam di Indramayu
Miliki Desain Khas Hindu, Masjid Pusaka Baiturrahmah Jadi Titik Awal Peradaban Islam di Indramayu

Konon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Dulu Ditakuti Belanda
Cerita Unik Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Dulu Ditakuti Belanda

Masjid tersebut kabarnya tak pernah menjadi sasaran penghancuran, atau penyerangan dari pasukan militer Belanda maupun pendudukan Jepang.

Baca Selengkapnya
Berwisata ke Kampung Sekayu Semarang, Dulunya Jadi Pusat Pengepulan Kayu untuk Pembangunan Masjid Agung Demak
Berwisata ke Kampung Sekayu Semarang, Dulunya Jadi Pusat Pengepulan Kayu untuk Pembangunan Masjid Agung Demak

Di kampung Sekayu terdapat sebuah masjid yang lebih tua dari Masjid Agung Demak

Baca Selengkapnya
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW

Sosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon

Baca Selengkapnya