Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Masjid Mantingan di Jepara, Bangunan Kuno Wujud Akulturasi Tiga Budaya

Mengunjungi Masjid Mantingan di Jepara, Bangunan Kuno Wujud Akulturasi Tiga Budaya Masjid Mantingan. ©Wikipedia.org

Merdeka.com - Masjid Mantingan adalah sebuah masjid kuno yang terletak di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Jepara. Letak masjid ini berada 5 km dari pusat Kota Jepara. Didirikan pada tahun 1559, masjid ini menjadi masjid tertua kedua di wilayah Jawa Tengah setelah Masjid Agung Demak.

Masjid Mantingan tak pernah sepi dari para peziarah. Di dalam kompleks masjid ini, terdapat makam sejumlah nama-nama besar zaman dulu antara lain, Sultan Hadiri yang terkenal dengan nama Sunan Mantingan, Ratu Kalinyamat, dan Mbah Abdul Jalil yang merupakan nama lain dari Syekh Siti Jenar.

Selain itu, bangunan masjid ini cukup unik karena merupakan gabungan dari tiga budaya yang ada di tanah Jawa pada waktu itu yaitu budaya Jawa, Hindu, dan Tionghoa.

Sejarah Berdirinya Masjid Mantingan

masjid mantingan

©Wikipedia.org

Dilansir dari Islamic-center.or.id, Masjid Mantingan didirikan pada tahun 1481 Saka atau 1559 Masehi. Pembangunan masjid ini tak lepas dari peran seorang keturunan Sultan Aceh bernama R. Toyib. Pada awalnya R. Toyib menimba ilmu ke tanah suci dan Negeri Cina. Kemudian karena kepandaiannya ia datang ke tanah Jawa dan menetap di Jepara.

Di Jepara, ia kemudian menikah dengan putri Sultan Trenggono bernama Retno Kencono yang kemudian bergelar Ratu Kalinyamat. R Toyib kemudian mendapat gelar Sultan Hadiri dan juga mendapat julukan Sunan Mantingan.

Kematian Sultan Hadiri di tangan Adipati Kerajaan Jipang, Arya Penangsang, membuat Ratu Kalinyamat terpukul. Ia kemudian meminta bantuan guru spiritual yang juga ayah angkat Sultan Hadiri semasa menimba ilmu di Negeri Cina, Chi Hui Gwan, yang kemudian terkenal dengan nama Patih Sungging Badarduwung, untuk meminta dibuatkan makam beserta masjid di daerah Mantingan.

Gabungan Akulturasi Tiga Budaya

masjid mantingan

©Wikipedia.org

Dilansir dari Islamic-center.or.id, Masjid Mantingan didirikan dengan lantai tinggi yang ditutup dengan ubin buatan Tiongkok. Begitu pula dengan undak-undakannya yang semuanya didatangkan dari Makau. Sementara itu, bagian atapnya murni bergaya Tiongkok, dan di bagian dinding-dindingnya terdapat banyak ukiran relief-relief bergambar binatang dan para penari.

Karena diarsiteki seorang Tionghoa dan dibangun di tengah masyarakat Jawa pada zaman Hindu-Buddha, maka pembangunan masjid ini dipengaruhi oleh budaya Tionghoa, Jawa, dan Hindu. Bentuk budaya Jawa dapat dilihat dengan adanya relief, sementara itu bentuk budaya Hindu dapat dilihat dari mustaka masjid yang bercorak Majapahit.

Ramai Para Peziarah

masjid mantingan

©Wikipedia.org

Keberadaan makam para tokoh-tokoh kerajaan pada zaman dulu membuat Masjid Mantingan selalu ramai peziarah. Para peziarah semakin ramai berdatangan terutama pada saat “Khool” atau peringatan wafatnya Sultan Hadiri atau Sunan Mantingan pada tanggal 17 Robi’ul Awal, atau sehari sebelum perayaan ulang tahun Kota Jepara.

Sampai saat ini, keberadaan makam di kompleks masjid itu dianggap sakral dan mempunyai tuah bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya. Buah dari pohon pace yang tumbuh di sekitar makam konon bisa mendatangkan berkah bagi pasangan yang belum dikaruniai anak setelah sekian tahun menikah.

Air Mantingan yang Keramat

masjid mantingan

©Wikipedia.org

Selain makam Sunan Mantingan yang keramat, di dalam kompleks masjid itu ada pula “Air Mantingan” yang dipercaya masyarakat bisa membuktikan kejujuran seseorang.

Biasanya masyarakat Jepara dan sekitarnya menggunakan air keramat ini bila sedang menghadapi suatu sengketa, yaitu dengan cara memberi mantra dan do’a pada air ini dan kemudian diminum. Namun karena beragamnya kepercayaan masyarakat Jepara, maka bagi yang tidak meyakini akan keramatnya air itu dipersilakan untuk tidak meminumnya. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Jejak Kebudayaan Jawa di Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya, Ada Kubah yang Simbolkan Perdamaian
Melihat Jejak Kebudayaan Jawa di Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya, Ada Kubah yang Simbolkan Perdamaian

Masjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda

Baca Selengkapnya
Pesona Masjid Asasi Padang Panjang, Tak Luntur Meski Berumur Ratusan Tahun
Pesona Masjid Asasi Padang Panjang, Tak Luntur Meski Berumur Ratusan Tahun

Masjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama

Baca Selengkapnya
Bergaya Kuno, Begini Asal Usul Masjid Langgar Tinggi Pekojan yang Dulu Dibangun oleh Saudagar Yaman
Bergaya Kuno, Begini Asal Usul Masjid Langgar Tinggi Pekojan yang Dulu Dibangun oleh Saudagar Yaman

Masjid ini dulunya dibangun oleh saudagar asal Yaman. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Ada di Tengah Permukiman Warga, Begini Kisah Masjid Kuno Kaujon Serang yang Dibangun Pada 1936
Ada di Tengah Permukiman Warga, Begini Kisah Masjid Kuno Kaujon Serang yang Dibangun Pada 1936

Ada simbol dua buah nanas di dalam masjid yang konon menggambarkan kondisi manusia.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Raya Ganting, Dari Arena Perdebatan Ulama Minangkabau Hingga Markas Besar Hizbul Wathan
Mengunjungi Masjid Raya Ganting, Dari Arena Perdebatan Ulama Minangkabau Hingga Markas Besar Hizbul Wathan

Dulunya masjid ini menjadi salah satu rumah ibadah terbesar di Minangkabau dan menjadi sentra pengembangan dakwah Islam.

Baca Selengkapnya
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin

Masjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Megahnya Masjid Agung Banten yang Berusia Hampir 5 Abad, Dikerjakan Arsitek dari Tiga Negara
Kisah di Balik Megahnya Masjid Agung Banten yang Berusia Hampir 5 Abad, Dikerjakan Arsitek dari Tiga Negara

Di balik keindahan bangunan berusia hampir lima abad itu, siapa sangka jika perancangnya berasal dari tiga negara.

Baca Selengkapnya
Miliki Desain Khas Hindu, Masjid Pusaka Baiturrahmah Jadi Titik Awal Peradaban Islam di Indramayu
Miliki Desain Khas Hindu, Masjid Pusaka Baiturrahmah Jadi Titik Awal Peradaban Islam di Indramayu

Konon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4

Masjid kuno ini jadi salah satu wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat di Cirebon

Baca Selengkapnya
Masjid di Jakarta Ini Ditemukan Oleh Pendeta Tahun 1648, Lokasinya Ada di Dalam Gang
Masjid di Jakarta Ini Ditemukan Oleh Pendeta Tahun 1648, Lokasinya Ada di Dalam Gang

Masjid ini ditemukan oleh pendeta tahun 1648 lokasinya terpencil di dalam gang, ini potretnya.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit

Pesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik
Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik

Begini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno

Baca Selengkapnya