Perlakukan Hewan Bak Manusia, Begini Serunya Tradisi Lebaran Sapi di Boyolali
Merdeka.com - Warga lereng Merapi khususnya di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali bekerja sebagai peternak sapi. Sapi adalah sumber kehidupan mereka, baik susunya maupun dagingnya.
Sebagai bentuk rasa syukur, mereka memperlakukan sapi seperti halnya mereka memperlakukan sesama manusia. Mereka tidak akan tidur nyenyak dan makan enak sebelum sapi-sapi mereka mendapatkan makanan yang cukup kenyang.
Saat pemiliknya gembira, sapi juga harus ikut merasakan kegembiraan mereka. Saat pemiliknya sedih, sapinya juga ikut murung.
-
Kenapa warga Desa Sruni merayakan Lebaran Sapi? Bagi warga Desa Seruni, tradisi seperti ini dipercaya bisa memperlancar rezeki. Tradisi ini juga merupakan wujud syukur dari Tuhan yang maha Kuasa karena telah memberi rezeki berupa sapi yang mereka pelihara.
-
Bagaimana tradisi Lebaran Sapi dilakukan di Desa Sruni? Tradisi Lebaran ketupat sendiri digelar rutin oleh warga sepekan setelah Idulfitri dengan cara mengarak sapi berkeliling dusun. Sebelum diarak sapi dimandikan, diberi wewangian, dan kemudian diberi kalung ketupat. Acara semakin meriah karena arak-arakan diawali dengan gunungan hasil bumi dan berbagai kesenian. Tak ketinggalan, ratusan warga ikut serta dalam acara tersebut dengan membawa ketupat.
-
Bagaimana cara warga lereng Merbabu menyambut panen raya kopi? Tradisi ini dilakukan sebagai perasaan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa,'
-
Kapan tradisi Lebaran Sapi di Desa Sruni dirayakan? Tradisi Lebaran ketupat sendiri digelar rutin oleh warga sepekan setelah Idulfitri dengan cara mengarak sapi berkeliling dusun.
-
Bagaimana cara warga Kampung Stabelan memanfaatkan lahan di sekitar Merapi? Pak Suwandi, salah seorang warga Desa Stabelan, menerangkan kalau aktivitas sehari-hari warga adalah pertanian. Terlihat di sepanjang jalan warga bersiap menuju ke ladang.
-
Bagaimana cara berkurban dengan sapi? Qurban satu ekor sapi ternyata bisa dilakukan secara berserikat atau lebih dari satu orang. Satu ekor sapi atau kerbau bisa maksimal untuk tujuh orang shohibul qurban.
Wujud dari perasaan itu adalah tradisi lebaran sapi yang diadakan pada hari ke-8 Idul Fitri. Lalu seperti apa keseruan acara itu? Berikut selengkapnya:
Keseruan Tradisi Lebaran Sapi
©YouTube/Nekat tv
Tradisi lebaran sapi merupakan wujud rasa syukur warga Dukuh Mlambong terhadap rezeki yang diberikan Tuhan pada mereka.
Pada acara itu, sapi-sapi dikeluarkan dari kandang dengan diberi kalung ketupat. Sebelum diarak, sapi dikasih makan yang enak-enak. Sebelum mengarak sapi, warga lebih dulu berkumpul untuk syukuran dan makan ketupat bersama.
Tradisi ini diikuti ratusan orang. Setelah itu, mereka mulai mengarak sapi milik masing-masing. Pada lebaran kali ini, keseluruhan sapi berjumlah 500 ekor. Setelah itu, sapi dimandikan dan diberi minyak wangi. Sapi dimasukkan kembali ke dalam kandang setelah seluruh rangkaian tradisi selesai.
Bentuk Pelestarian Budaya
©YouTube/Nekat tv
Tradisi lebaran sapi mulai diadakan secara massal sejak tahun 2006. Darmaji, salah seorang tokoh masyarakat setempat, mengatakan bahwa tradisi itu diadakan sebagai bentuk pelestarian budaya.
Dia mengatakan, di Dukuh Mlambong, ada 200 keluarga yang setiap keluarga memiliki 2-10 ekor sapi. Baginya, sapi-sapi itu layak dimanjakan pemiliknya karena warga bisa makan hingga menyekolahkan anak dari hasil berternak sapi.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan bahwa sapi sudah menjadi bagian dari kehidupan warga Dukuh Mlambong.
“Tradisi arak-arakan sapi merupakan budaya yang baik. Kami punya tugas untuk membina dan melestarikan budaya itu,” kata Darmanto dikutip dari ANTARA pada Sabtu (29/4). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi ini digelar sebagai bentuk doa agar terhindar dari bencana dan selalu diberi hasil alam melimpah.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaTradisi itu diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap hewan ternak sapi sebagai makhluk Tuhan
Baca SelengkapnyaJika bibit sapi biasanya dibandrol sekitar Rp 9.000.000 per ekor, bibit Sapi Gerumbungan bisa sampai Rp 11.000.000 per ekor.
Baca SelengkapnyaTradisi warisan nenek moyang ini masih dipertahankan oleh masyarakat nelayan Jepara.
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaTradisi turun-temurun ini sudah dilakukan sejak tahun 1989 silam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa sapi lepas terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah hingga membuat panik warga. Begini momen selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMelihat tradisi unik kebo-keboan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya60 Hewan kurban tersebut terdiri atas 20 ekor sapi dan 40 ekor kambing ke masjid dan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaSuasana hangat terasa di salah satu desa di Gunungkidul saat Iduladha.
Baca SelengkapnyaMomen "Iduladha Core" di Jawa Barat benar-benar sulit tertebak.
Baca Selengkapnya