Pria Magelang Rintis Usaha Anggrek saat Pandemi, Warisi Hobi Sang Ayah
Merdeka.com - Rakhi Pradana (29) mulai bertani anggrek sejak pandemi COVID-19 merebak. Krisis akibat pandemi membuatnya berhenti dari pekerjaannya sebagai desainer interior. Keputusannya untuk bertani anggrek tak lepas dari ayahnya yang hobi memelihara anggrek.
Begitu beralih profesi, Rakhi langsung mendatangkan bibit anggrek dari berbagai tempat. Dari sana ia mulai belajar menanam anggrek. Pada awal-awal masa mencoba menanam anggrek, ia mengalami banyak kegagalan.
“Dulu awal-awal beli bibit yang masih dalam botol itu sekitar 20 botol mati semua. Rugi banyak. Tapi habis itu dulu nyoba lagi main bibit dari Taiwan ternyata memang sulit sekali. Kemudian kita ambil yang jenis dendrobium ini. Alhamdulillah bisa hidup,” kata Rakhi saat ditemui Merdeka.com pada Jumat (16/6).
-
Mengapa Rusli memilih budidaya anggrek? 'Awalnya saya kan di bunga biasa, anggrek ini punya pengetahuan khusus dalam memeliharanya. Tapi saya berpikir tidak ada ilmu yang tidak bisa dipelajari (budi daya tanaman anggrek),' ucap Rusli.
-
Dimana Rusli membudidayakan anggrek? Rusli Tarigan hanya memiliki modal lahan seluas 20 meter di Jalan Lintas Barat, Kota Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal. Di lahan yang tidak terlalu besar ini, ia bisa berhasil membudidayakan tanaman anggrek.
-
Di mana Fathoni budidaya anggrek? Sore itu, Khabib Fathoni baru rampung berolahraga bulu tangkis. Di tengah cuaca Sabtu (9/3) petang yang rintik, ia berbagi pengalamannya berbudidaya bunga anggrek dari berbagai jenis di rumahnya yakni Kawetan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Apa yang dilakukan AKM Garden untuk mengenalkan anggrek? Keluarga ini kompak memasyarakatkan anggrek, agar keindahannya bisa turut dinikmati semua kalangan.
-
Siapa yang membantu AKM Garden dalam budidaya anggrek? Dalam mengembangkan usaha dan edukasinya, AKM Garden juga dibantu oleh pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Kenapa Angga minta Prabowo cuti? Angga melihat posisi Teddy serba salah. Karena status Prabowo sebagai menteri pertahanan tidak cuti dan tetap berkampanye pada Pemilu 2024.
Pada saat awal mula bertani anggrek, Rakhi merasa diuntungkan dengan efek pandemi. Banyak orang yang beraktivitas di rumah membuat banyak barang-barang hobi yang laris. Anggrek jenis dendrobiumnya laris manis.
“Kalau waktu COVID-19 kemarin banyak yang ambil di tempat kita karena satu kampung banyak petani anggreknya. Jadi iklimnya sudah mendukung,” kata Rakhi.
Di kampung halamannya di daerah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, banyak warga yang hidup sebagai petani anggrek. Ia berkata pada awalnya ayahnya-lah yang mengajarkan warga di kampungnya untuk menanam anggrek. Namun karena punya profesi sebagai PNS, ayahnya tidak punya waktu banyak untuk menekuni hobi itu.
“Tetangga saya yang dulu diajari bapak kini jadi petani besar. Mereka waktu COVID-19 bahkan bisa hidup dari anggrek. Saya melihat itu jadi mulai terjun,” ungkapnya.
Sebagai petani anggrek, dalam sebulan Rakhi bisa menghasilkan omzet hingga Rp15-20 juta. Bahkan sewaktu COVID-19 kemarin, ia bisa menghasilkan Rp80-90 juta dalam sebulan. Ia berkata, waktu pandemi kemarin, banyak pengusaha yang bergerak di bidang hobi justru omzetnya meningkat. Namun seiring kembalinya kondisi ke normal, tren tersebut justru menurun.
Dalam menekuni dunia usaha, Rakhi sudah tiga tahun menjalin relasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Awalnya pihak BRI masuk ke kampungnya untuk menawarkan bantuan pinjaman modal. Namun waktu itu banyak petani yang masih berpikir ulang untuk menerima bantuan itu. Sementara Rakhi tak perlu berpikir panjang untuk menerimanya.
“Kami langsung mengiyakan. Jadi nggak tahu nanti seperti apa yang penting iya dulu,” imbuhnya.
Rakhi mengaku banyak sekali keuntungan yang ia peroleh setelah bekerja sama dengan BRI. Selain mendapat bantuan permodalan, ia jadi bisa membangun relasi dengan orang-orang perbankan secara personal. Tak jarang mereka juga memesan anggrek darinya.
Sebagai seorang petani anggrek, Rakhi mengatakan yang paling penting dari menekuni usaha tersebut adalah rasa suka. Apalagi dalam membudidaya anggrek butuh ilmu serta ketelatenan. Banyak hal yang harus dipikirkan.
“Soal pemupukan saja kita harus punya SOP, seberapa banyak takarannya, kapan jadwal pemupukannya, dan sebagainya. Kita juga perlu memikirkan kebutuhan cahaya untuk setiap jenis anggrek. Sirkulasi udara kita perlu pikirkan juga,” ungkap Rakhi. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkadang, hobi bisa dijadikan sebagai sumber untuk mendatangkan keuntungan.
Baca SelengkapnyaAnggrek seolah menjadi sahabat Khabib Fathoni. Pria 59 tahun itu kemudian melihat peluang rezeki di sana.
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Mandailing Natal berhasil meraup cuan dari budi daya tanaman anggrek yang ia rintis dari hobi merawat bunga.
Baca SelengkapnyaKeputusannya menjadi petani justru memberikan pendapatan lebih dibanding menjadi karyawan dengan upah minimum.
Baca SelengkapnyaIa memilih kembali ke desa untuk tujuan yang tak terduga. Ternyata keputusannya benar-benar mengubah nasibnya.
Baca SelengkapnyaSetelah resign dari BUMN, pria ini menjalankan bisnisnya hanya dengan modal Rp300.000.
Baca SelengkapnyaRagawi, pria asal Sleman, rela keluar dari dunia pendidikan untuk menjalankan usahanya sebagai seorang peternak ayam.
Baca SelengkapnyaLulusan pascasarjana UGM ini rela lepaskan peluang berkarier di perkotaan demi menemani orang tuanya di rumah
Baca SelengkapnyaBanyak pengusaha yang gulung tikar dan mengalami stres.
Baca SelengkapnyaKisah inspirasi seorang pemuda yang memutuskan pulang ke kampung halaman untuk memajukan petani di desanya.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaBudidaya ikan hias bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan.
Baca Selengkapnya