Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rajin Ikut Pelatihan, UMKM Ini Sukses Kembangkan Usaha Keripik Bayam

Rajin Ikut Pelatihan, UMKM Ini Sukses Kembangkan Usaha Keripik Bayam Keripik Bayam AADS. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Ada banyak jalan dalam merintis usaha. Hal itu yang selalu tertanam di benak Susi Harini (49). Pengalaman Susi merintis usaha sudah dimulai dari sejak ia duduk di bangku sekolah. Saat itu ia berjualan gantungan kunci untuk menambah uang jajannya. Mulai dari sana ia ingin suatu saat nanti bisa berwirausaha.

Namun Susi merasa perlu membekali diri dengan ilmu sebelum melangkah lebih jauh. Pada suatu hari di tahun 2008, ia bersama adiknya, Susilo, melihat brosur yang tertempel pada majalah dinding masjid. Brosur itu berisi tentang pelatihan entrepreneurship. Karena keinginan belajarnya kuat, Susi dan adiknya mendaftar pelatihan itu walaupun biayanya mahal.

“Dari brosur tersebut sebenarnya muncul pertanyaan, entrepreneurship itu nanti diajarin apa ya? Lha itu Mbak Marto buta huruf saja bisa punya toko dan sukses. Sesempit itu pengetahuanku,” kata Susi saat dihubungi Merdeka.com melalui pesan WhatsApp pada Senin (8/5).

Ikut Pelatihan UMKM

keripik bayam aads

Susi Harini, Owner Keripik Bayam AADS

©2023 Merdeka.com

Sejak pelatihan itu, kedua kakak beradik tersebut makin haus akan pelatihan-pelatihan berikutnya. Setahun aktif mengikuti berbagai kelas entrepreneurship, mereka mulai punya keberanian untuk membuat produk. Pada akhirnya mereka memilih membuat kripik bayam. Usaha kecilnya ia beri nama “Anugrah Anak Desa Sleman” disingkat jadi AADS.

“Kenapa keripik bayam? Karena yang pertama kami sudah tahu cara produksinya. Kedua, ini adalah makanan paling favorit di keluarga kami. Terbukti ketika lebaran keripik bayam buatan emak pasti jadi buruan utama semua tamu, baik tetangga maupun saudara yang tinggal di luar kota,” ujar Susi.

Susi menjual produknya dengan cara konsinyasi. Susilo bertugas sebagai sales, menawarkan dan mengantar produk keripik bayam dari toko ke toko. Sementara Susi bertugas di rumah untuk memproduksi keripik bayam.

Pada tahun 2017, Susi mulai mengenal Rumah BUMN Yogyakarta. Waktu itu ia diajak salah satu mentornya yang kebetulan ikut mengelola Rumah BUMN. Berbeda dengan kelas seminar entrepreneurship yang sebelumnya Susi ikuti, semua kelas yang diadakan di Rumah BUMN gratis dan materinya banyak. Selama kelas gratis itu, ia juga mendapat dukungan ikut bazar internasional sehingga produk buatannya bisa terkenal hingga ke luar negeri.

“Sampai detik ini saya masih merasa banyak mendapat dukungan dari RuBY (singkatan dari Rumah BUMN Yogyakarta). Puasa kemarin saya dapat dukungan promo video. Prinsip saya saat ikut pelatihan, pembicara harus kenal saya. Jadi saat kelas sudah selesai, saya masih bisa menghubungi mereka dan belajar di luar kelas,” imbuhnya.

Saat pandemi COVID-19 kemarin, usaha kripik bayam milik Susi anjlok. Apalagi produk yang ia jual bukanlah kebutuhan pokok. Saking sulitnya situasi itu ia sampai sempat berpikir untuk menutup usahanya. Namun pada akhirnya ia tetap menjalankan usaha walau produksinya sedikit.

Kini Sukses

keripik bayam aads

©Instagram/@kabar_aads

Dengan berbagai strategi pemasaran serta penerapan ilmu-ilmu dari berbagai pelatihan, termasuk pelatihan dari RuBY, Susi bisa melewati masa-masa sulit. Kini produknya tak hanya keripik bayam, namun juga tempe mendoan, sambal pecel, kacang sangrai, pepes telur asin, dan buntil.

“Pepes telur asin dan buntil lahir karena pandemi. Dan saat ini sedang proses untuk produk dalam kaleng,” ujarnya.

Kini omzet Susi per bulan masih di bawah Rp20 juta dan memiliki dua karyawan untuk membantunya membuat produk. Ia berharap usahanya bisa berkembang sehingga bisa digunakan untuk membangun toko yang lebih besar untuk menjual berbagai produknya.

“Usaha ini kami namakan AADS, yang artinya Anugrah Anak Desa Sleman. Dulu semua mentor minta ganti nama itu, lagi pula susah diucap. Tapi kami sekarang berjuang bagaimana caranya mereka susah melupakan AADS. Karena kami terlanjur cinta dengan nama yang penuh makna bagi kami, jadi kami perjuangkan,” ujar Susi.

subkhi rifa039i ceo muda rumah bumn yogyakarta

Subkhi Rifa'i, CEO Muda Rumah BUMN Yogyakarta

©2023 Merdeka.com

Seperti diketahui, Rumah BUMN Yogyakarta punya banyak program pelatihan bagi para UMKM yang dibinanya. Beberapa contoh pelatihan itu di antaranya pelatihan pemasaran digital, pelatihan menentukan target pasar, pelatihan mengelola keuangan, pelatihan membuat hampers, pelatihan branding, dan masih banyak lagi pelatihan lainnya.

CEO Muda Rumah BUMN Yogyakarta, Subkhi Rifa’i mengatakan bahwa segala pelatihan itu sebenarnya hanya sebagian kecil dari kontribusi bagi kesuksesan UMKM yang dibina oleh Rumah BUMN. Apalagi banyak lembaga yang punya perhatian pada para UMKM.

“Tapi walau peran kita kecil, kita setidaknya bisa jadi bagian cerita dari kesuksesan mereka. Bagaimana kita hadir dan mencari sesuatu hal yang belum ada di tempat lain,” kata Subkhi saat diwawancarai Merdeka.com pada Jumat (5/5). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keripik Tempe Sagu Bisa Masuk Retail Modern, Intip 'Resep' Dewi Rahayu Kembangkan Usaha
Keripik Tempe Sagu Bisa Masuk Retail Modern, Intip 'Resep' Dewi Rahayu Kembangkan Usaha

Dewi Rahayu adalah pelaku usaha keripik tempe sagu yang berbasis di Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR
Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR

Keluarga ini punya semangat tinggi untuk belajar dan berjejaring

Baca Selengkapnya
UMKM di Acara PRS Sukses Jadi Produsen Snack Setelah Mendapat Modal & Inkubasi Bisnis dari BRI
UMKM di Acara PRS Sukses Jadi Produsen Snack Setelah Mendapat Modal & Inkubasi Bisnis dari BRI

Tidak hanya diberi kemudahan pinjaman modal usaha, UMKM snack Super Heru ini juga diikutkan program BRI Inkubator.

Baca Selengkapnya
Berawal Dititip di Warung Kopi, Intip Strategi Penjualan Keripik Ubi Ungu Bisa Tembus Pasar Hongkong
Berawal Dititip di Warung Kopi, Intip Strategi Penjualan Keripik Ubi Ungu Bisa Tembus Pasar Hongkong

Sukamdi menceritakan awal mula dia merintis usaha keripik.

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal

Konsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.

Baca Selengkapnya
Bisnis Belut dengan Modal Awal Cuma Rp250.000, Ibu Ini Sukses Sekolahkan Anak Hingga Jadi TNI
Bisnis Belut dengan Modal Awal Cuma Rp250.000, Ibu Ini Sukses Sekolahkan Anak Hingga Jadi TNI

Fitri dan suami memulai usaha peyek belut pada tahun 2005. Saat itu mereka hanya memiliki modal awal sekitar Rp250.000.

Baca Selengkapnya
Pernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali
Pernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali

Ia memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya

Baca Selengkapnya
Sempat Ingin Jadi ASN, Perempuan Muda Asal Banyuwangi Kini Justru Ketagihan Jadi Petani Jamur
Sempat Ingin Jadi ASN, Perempuan Muda Asal Banyuwangi Kini Justru Ketagihan Jadi Petani Jamur

Jamur membuat Anggi jatuh cinta berkali-kali dan membuatnya melupakan cita-citanya menjadi guru.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan
Pria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan

Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.

Baca Selengkapnya
Rini Handayani Bikin Salak Merapi Mantap Unjuk Gigi
Rini Handayani Bikin Salak Merapi Mantap Unjuk Gigi

Rini bergerak bersama Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum Sleman menyulap salak agar mantap unjuk gigi jadi oleh-oleh khas

Baca Selengkapnya
Pria Ini Gagal PNS Kini Sukses Jadi Pengusaha dengan Omzet Rp2,5 M per Bulan, Begini Kisah Bisnisnya
Pria Ini Gagal PNS Kini Sukses Jadi Pengusaha dengan Omzet Rp2,5 M per Bulan, Begini Kisah Bisnisnya

Kisah pria yang gagal jadi PNS hingga pernah ditipu temannya. Kini menjadi pengusaha sukses dengan omzet RpRp2,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Menparekraf Sandiaga Uno Bagikan Tips Jitu jadi Pengusaha Sukses
Menparekraf Sandiaga Uno Bagikan Tips Jitu jadi Pengusaha Sukses

Dalam pelatihan ini semua peserta terlibat dalam proses pembuatan untuk mendapatkan ide-ide berwirausaha.

Baca Selengkapnya