Suasana Blora Jelang Pilkades Serentak, Pemkab Antisipasi Serangan Fajar
Pelaksanaan pilkades berada di bawah ancaman serangan fajar.
Pelaksanaan pilkades berada di bawah ancaman serangan fajar.
Suasana Blora Jelang Pilkades Serentak, Pemkab Antisipasi Serangan Fajar
Sebanyak 27 desa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menggelar hajat pilkades serentak pada tanggal 8 Juli 2023 mendatang. Para pemangku kepentingan bersiap diri. Apalagi penyelenggaraannya kerap kali dihadapkan pada ancaman serangan fajar atau politik uang.
-
Apa yang Fajar lakukan? Berkat keberadaan kabel optik semrawut di area Plaza Ciputat, Jalan Ir H.Juanda, Tangerang Selatan, Fajar (30), selamat dari maut usai percobaan bunuh diri yang dia lakukan Senin (14/10).
-
Kapan film "Serangan Fajar" dirilis? Serangan fajar adalah film semi-dokumenter drama perang Indonesia pada tahun 1982.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Mengapa Pasar Ngawen Blora terbakar? Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat lilin yang menyala di salah satu kios sembako lupa dimatikan pemiliknya.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Kenapa patroli ditingkatkan menjelang pilkada? 'Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi masyarakat, terutama menjelang pemilihan umum yang dapat meningkatkan aktivitas masyarakat di luar rumah,' ujar Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Kaban, Senin (4/11).
Salah seorang warga Blora yang tak ingin disebutkan namanya bercerita, beberapa tahun lalu dia mendapatkan uang saku untuk nyoblos jelang momen pilkades tersebut. “Saya dapat sangu Rp250 ribu biar nyoblos dia. Tim suksesnya calon kades. Seluruh keluargaku ada empat orang ya dapat semua,” katanya dalam bahasa Jawa.
Ia melanjutkan, calon kades yang dulu memberinya uang pada akhirnya gagal menjadi kades. Hal ini dikarenakan uang yang diberikan pihak lawan kepada pemilih lain lebih besar. “Kalah. Lha uang Rp250 ribu saja masih tinggi lawannya. Kabarnya kemarin uangnya Rp500 ribu. Yang dapat uang dobel ya ada,” kata warga tersebut dikutip dari Liputan6.com.
Tidak Harus Waktu Fajar
Saat disinggung mengenai kapan waktu uang itu diberikan, ia mengatakan kalau momen tersebut tidak tentu. Namun biasanya sehari sebelum coblosan datang. “Bisa siang, malam, atau pagi-pagi sebelum berangkat coblosan,” kata warga itu.
Menurutnya, pihak pemangku kepentingan sendiri sebenarnya sudah mengetahui kalau serangan fajar menjelang waktu nyoblos kerap terjadi. Namun karena sudah menjadi tradisi, hal tersebut sulit dihindari.
Ia menganggap kebiasaan pengawas yang dulu tidak mengawasi 24 jam jelang coblosan. Selain itu ia merasa di kampungnya tidak ada pengawas yang jemput bola secara totalitas. “Jarang banget. Kalau misal jemput bola sampai pengawas menginap 24 jam terus pasang mata, pasang telinga, dan pasang badan mengawasi, pastinya banyak yang ketahuan. Lha kebiasaannya pada menunggu laporan dulu, susah kalau pengen nyari pelanggaran,” ungkapnya.
Anggaran untuk Pilkades
Seperti diketahui, Pemkab Blora menggelontorkan bantuan keuangan untuk menyukseskan Pilkades serentak sebesar Rp700 juta untuk 27 desa yang menggelar coblosan. Jika anggarannya dirasa kurang, Pemkab Blora memperbolehkan pihak ketiga jika ingin membantu. Namun panitia penyelenggara harus memasukan anggaran tersebut ke APBDes. “Saya ingin meluruskan terkait sumbangan pihak ketiga kepada panitia yang masuk ke APBDes, sebagai bagian dari penyelenggaraan Pilkades yang apabila dana dari bankeu dan PAD tidak cukup, itu bukan money politik,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windarti, dikutip dari Liputan6.com
Yayuk mengatakan pihaknya mendukung kalau ada calon Kades yang berkomitmen menyalonkan diri tanpa menggunakan politik uang. Jika ditemukan ada calon Kades di Blora yang melakukan serangan fajar melalui para tim sukses atau relawannya, proses pemilihan tetap jalan. Hanya saja akan ada proses hukum bagi yang kedapatan melakukan pelanggaran tersebut.