Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah Ada Sejak Zaman Mataram, Ini 3 Fakta Sejarah Kerajinan Perak Kotagede

Sudah Ada Sejak Zaman Mataram, Ini 3 Fakta Sejarah Kerajinan Perak Kotagede Kerajinan Perak Kotagede. ©Bumn.go.id

Merdeka.com - Kawasan Kotagede, Kota Yogyakarta, selama ini dikenal sebagai sentra industri perak. Di sana berdiri banyak toko-toko penjualan perak yang sudah dikenal hingga ke penjuru negeri.

Berdasarkan sejarahnya, kerajinan perak di Kotagede sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam berdiri pada abad ke-16. Pada waktu itu, abdi dalem kriya diperintahkan Panembahan Senopati untuk membuat perhiasan untuk kebutuhan kraton.

Tradisi pembuatan kerajinan perak itu terus berlanjut hingga masa pemerintahan Sultan HB VIII. Seiring waktu, kerajinan perak di Kotagede mulai dikenal dunia. Lalu bagaimana sejarah perkembangan industri kerajinan perak di sana?

Orang lain juga bertanya?

Mulai Dikenal Dunia

kerajinan perak kotagede

©panduanwisata.id

Dilansir dari kanal YouTube BPNP DIY, industri perak Kotagede mulai berkembang dan dikenal pasaran dunia ketika para pengrajin perak di sana mulai berinteraksi dengan para pedagang dari bangsa Belanda. Waktu itu, para pedagang dari negeri kincir aingin itu memesan kebutuhan rumah tangga untuk orang-orang Eropa dengan bahan perak seperti sendok, garpu, sendok nasi, panci, piring, dan cangkir.

“Ukiran perak Kotagede terinspirasi dari ukiran bangunan-bangunan kuno yang ada di Jawa seperti di Candi Mantingan, Candi Prambanan, dan lain-lain. Inilah keunikan Kotagede yang tak dimiliki daerah lain, yaitu seni ukir perak. Dari sinilah kemudian Kotagede mengalami masa keemasan,” terang Priyo Salim, pengusaha dan pengrajin perak Kotagede.

Masa Keemasan

kerajinan perak kotagede

©panduanwisata.id

Dalam periode selanjutnya, kerajinan perak di Kotagede mengalami masa keemasan, tepatnya antara tahun 1930-1940-an. Waktu itu muncul perusahaan-perusahaan baru pengrajin perak. Berbagai motif baru ukiran perak kemudian diciptakan. Bahkan kualitas hasil kerajinan perak ditingkatkan.

Seiring berkembangnya perusahaan-perusahaan perak tersebut, mereka kemudian berhasil mengembangkan kerja sama dengan pihak luar negeri. Secara umum, kerajinan perak di Kotagede terbagi atas beberapa jenis seperti kalung, gelang, cincin dan anting, miniatur, dekorasi atau hiasan dinding, serta aneka kerajinan lainnya.

Mulai Luntur

kerajinan perak kotagede

©panduanwisata.id

Kini, kerajinan perak di Kotagede mulai luntur. Kerajinan itu kini sedang mengalami surut dalam produksi. Kini, para pengrajin tak bisa menjadikan perak sebagai tumpuan hidup keluarga.

Bahkan, terjun ke industri perak dijadikan pilihan terakhir ketika mereka tidak mendapatkan pekerjaan yang lain. Tapi para pengrajin perak di sana tetap optimis kerajinan perak di sana akan kembali ke masa kejayaannya seperti di masa lalu.

“Sekarang yang mau beli siapa? Harus mampu bersaing. Yang penting pemasaran harus dikembangkan,” kata Budi Harjono, Abdi Dalem Kotagede dikutip dari YouTube BNPB. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Kerajinan Perak di Koto Gadang, Terkenal sejak Zaman Penjajahan Belanda
Sejarah Kerajinan Perak di Koto Gadang, Terkenal sejak Zaman Penjajahan Belanda

Kerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau

Baca Selengkapnya
Sejarah Bregada Prajurit, Sudah Ada sejak Zaman Mataram dan Terus Dilestarikan hingga Kini
Sejarah Bregada Prajurit, Sudah Ada sejak Zaman Mataram dan Terus Dilestarikan hingga Kini

Dalam sejarahnya, bregada Kraton Yogyakarta telah mengikuti beragam peperangan.

Baca Selengkapnya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta

Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadi yang Terbesar di Semarang, Ini Fakta Menarik Kelenteng Tay Kak Sie
Jadi yang Terbesar di Semarang, Ini Fakta Menarik Kelenteng Tay Kak Sie

Kelenteng itu dibangun pada tahun 1746. Nama “Tay Kak Sie” sendiri memiliki makna “Kuil Kesadaran Agung”.

Baca Selengkapnya
Sejarah Rumah Pesik Kotagede, Bangunan Eksotis Berwarna Hijau yang Tersembunyi di Kawasan Padat Penduduk
Sejarah Rumah Pesik Kotagede, Bangunan Eksotis Berwarna Hijau yang Tersembunyi di Kawasan Padat Penduduk

Bangunan mewah ini memiliki arsitektur perpaduan Jawa-Eropa dan dibangun pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya
Sejarah Warteg yang Dilarang  di IKN Nusantara
Sejarah Warteg yang Dilarang di IKN Nusantara

Warteg menjadi pilihan banyak orang lantaran harganya ramah kantung para pekerja di kota-kota besar.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya

Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita
Mengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita

Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.

Baca Selengkapnya
Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini
Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini

Gambaran eksekusi saat itu sangat menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di atas sana mayatnya dibiarkan mengering

Baca Selengkapnya