Tak Ada Kata Menyerah, Ini Kisah Pemberdayaan Ibu-Ibu Lansia Lewat Ecoprint
Merdeka.com - Eka Senja (40) pada awalnya ditugaskan oleh Lembaga Rumah Zakat untuk bertugas meningkatkan ekonomi ibu-ibu di Kampung Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.Di kampung tersebut, banyak ibu-ibu lansia yang berasal dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu. Belum lagi beberapa dari mereka tinggal sendiri karena suaminya telah meninggal dan ditinggal anaknya merantau.
Saat itu, Eka Senja membekali ibu-ibu dengan berbagai pelatihan, mulai dari menjahit, membuat kain sibori menggunakan bahan sintetis. Namun karena kesulitan bahan, mereka beralih ke Ecoprint.
“Selain itu kebanyakan dari mereka juga ibu-ibu lansia yang kesulitan di sibori karena mereka harus menarik-narik benang. Apalagi prosesnya harus diinjak-injak, dan ini tentu susah bagi para lansia karena perlu mengeluarkan tenaga,” kata Eka saat dihubungi Merdeka.com pada Senin (26/6).
-
Bagaimana cara Pemkab Banyuwangi membantu lansia di Banyuwangi? Karena, Pemkab Banyuwangi memiliki program layanan 'Jemput Bola Rawat Warga' di mana puskesmas melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga secara rutin, khususnya ke lansia dan mereka yang tidak bisa berobat ke luar rumah.
-
Bagaimana cara Kelana membantu warga Bontang? Harapannya, Kelana ini dapat memberikan edukasi yang lebih baik terhadap lingkungan sekitarnya,' imbuhnya.
-
Siapa yang memberi modal usaha kepada emak-emak? Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka memberikan modal usaha kepada para emak-emak.
-
Dimana pembangunan Kota Medan melibatkan lansia? “Jadi, kita ingin pembangunan yang dilakukan bisa dinikmati semua kalangan sehingga baik kita, kaum lansia maupun difabel dapat merasakan pembangunan ini secara bersama-sama,“ imbuhnya.
-
Bagaimana lansia mendapatkan penghasilan? 'Nanti buat orang yang tidak mampu mendaki, biar istirahat di sini. Atau buat yang capek, sebelum lanjut mendaki bisa istirahat di sini dulu. Jadi dari para pendaki itu kami mendapat penghasilan,' kata Pak Wiarji dikutip dari kanal YouTube Tedhong Telu.
-
Siapa yang bisa membantu ibu di usia 30-an? Berbagi pengalaman dengan sesama ibu juga dapat memberikan perspektif baru dan solusi untuk tantangan yang dihadapi. Dalam kondisi yang sulit, memiliki orang-orang di sekitar yang mampu memahami dan mendukung Moms sangatlah penting.
Pelatihan membuat pakaian ecoprint dimulai pada tahun 2018. Pada tahun 2019, produk mereka diajukan ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Produk mereka kemudian dinamai SEEJ, singkatan dari “Sibori Ecoprint Eng Jogja”.
Mulai dari sana, Eka Senja dan kelompok ibu-ibu lainnya memperkenalkan produk SEEJ melalui berbagai pameran. Salah satu pameran yang mereka ikuti adalah dari Dinas UMKM Kota yang diselenggarakan di Malioboro Plaza.
Setelah dari sana, SEEJ berkenalan dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Oleh karena itu mereka bisa mengikuti Bazar UMKM yang diadakan di halaman Kantor BRI Yogyakarta, Jalan Cik Di Tiro No.3 Kota Yogyakarta pada Jumat (16/6) lalu.
“Harapan untuk BRI, kami bisa kerja sama kalau ada pameran. Sedangkan untuk pemerintah, semoga bisa bantu di bagian pemasaran. Apalagi di Kota Jogja ada hari di mana PNS menggunakan produk siboru atau ecoprint,” ujarnya.
Tantangan yang Dihadapi
Sementara itu Erna (37), salah satu anggota yang ikut memberdayakan ibu-ibu lansia dalam membuat kain ecoprint mengatakan bahwa dalam proses produksi mereka menghadapi banyak tantangan. Apalagi banyak bahan-bahan pembuatannya yang tidak bisa dicari di tempat mereka.
“Kalau di kota kan daun-daun susah, jadi kita harus ke Bantul dulu, kadang sampai ke Wonosari. Kami tanya yang punya teman di sana siapa,” kata Erna.
Erna menambahkan, untuk proses penjahitan, kelompok ibu-ibu tersebut belum bisa melakukannya. Oleh karena itu mereka harus mencari tukang jahit di luar agar produk mereka bisa jadi.
Walaupun banyak kendala yang menghadang, namun Erna, Eka, dan teman-teman lainnya tetap bertekad untuk terus memberdayakan ibu-ibu lansia di Kampung Klitren.
“Kami ingin membuat sesuatu yang bermanfaat. Niat awalnya itu, bagaimana ilmu yang kita punya bermanfaat dan bisa menghasilkan sesuatu,” pungkasnya. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran BRI turut membantu kebangkitan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Jaya dalam program Klasterku Hidupku.
Baca SelengkapnyaProgram Klasterku Hidupku sudah dirasakan manfaatnya bagi anggota KUB Berkah Jaya.
Baca SelengkapnyaSosok Mardiah bukan sekadar pelaku usaha camilan ringan. Dia seperti duta pengentasan kemiskinan perkotaan dari Cipedak.
Baca SelengkapnyaMardiah adalah sosok penggerak ibu-ibu untuk maju dan berkembang bersama lewat usaha rumahan yang menjanjikan.
Baca SelengkapnyaTekad yang kuat dan kerja keras mampu membuat yang tak mungkin jadi mungkin.
Baca SelengkapnyaSemangat emak-emak tersebut bisa membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehat di tengah harga pangan yang mahal.
Baca SelengkapnyaSejak 2022, program ini secara bertahap telah dilaksanakan di delapan belas (18) kota di Indonesia dan telah memberikan dampak bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Edi, penjual kerupuk Palembang yang tetap bekerja meski sakit.
Baca SelengkapnyaDi tiap gelaran Bunga Desa Ipuk selalu menyempatkan untuk mengunjungi sekolah untuk memberikan workshop
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan kain lurik khas Klaten ini, ada semangat memanusiakan manusia
Baca SelengkapnyaProgram ini muncul dari permasalahan utama di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi terkait kehidupan warga binaan pasca-hukuman.
Baca SelengkapnyaPasangan tersebut tinggal di rumah yang terbuat dari tiang kayu dan berdinding bambu dengan kondisi yang sudah rapuh.
Baca Selengkapnya