Tsunami adalah Gelombang Laut Besar, Berikut Penyebab dan Tanda-Tandanya
Merdeka.com - Tsunami adalah gelombang air besar yang timbul karena adanya pergeseran di laut. Gelombang tsunami bergerak keluar dari sumbernya ke segala arah. Gelombangnya bisa sangat panjang hingga menyeberangi lautan.
Kecepatan gelombang tsunami bisa mencapai 600-900 km/jam. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu bencana alam yang paling ditakuti manusia. Sebab, waktu untuk memprediksi datangnya tsunami begitu cepat sehingga kadang kesulitan saat mengevakuasi diri.
Tsunami adalah bencana alam yang acap terjadi di Indonesia. Maka dari itu, setiap orang perlu memahami penyebab dan cara menyelamatkan diri dari tsunami. Berikut penyebab tsunami dan cara menyelamatkan diri yang merdeka.com lansir dari Liputan6.com:
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Bagaimana gelombang raksasa bisa terbentuk? Dalam sebuah dokumenter Channel 5 berjudul 'The Bermuda Triangle Enigma,' ilmuwan dari University of Southampton, Simon Boxall, menjelaskan bahwa kondisi di Segitiga Bermuda memungkinkan terbentuknya gelombang raksasa setinggi 30 meter, mirip dengan tsunami setinggi 100 kaki yang terjadi di Teluk Lituya, Alaska pada tahun 1958.
-
Dimana gelombang tinggi terjadi? Terdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca di perairan Selat Sunda sedang tidak stabil.
-
Bagaimana batuan jumbo itu sampai ke sungai? Mungkin saja batu-batu itu dulunya merupakan muntahan material yang berasal dari dalam kawah Merapi.
-
Bagaimana gempa megathrust terjadi? Proses terjadinya gempa megathrust melibatkan interaksi kompleks antara lempeng tektonik di zona subduksi. Berikut penjelasan mengenai mekanisme dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya gempa ini: 1. Interaksi Lempeng Tektonik Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
Penyebab Tsunami
©2022 Merdeka.com/Freepik
Kata tsunami dalam bahasa Jepang berarti “gelombang pelabuhan”. Penyebab tsunami penting diketahui setiap orang. Ada sejumlah penyebab yang biasanya menimbulkan bencana tsunami, antara lain:
Gempa Bumi
Salah satu penyebab tsunami adalah gempa bumi. Tsunami terjadi karena adanya gempa bumi. Namun, tidak semua gempa bumi bisa mengakibatkan terbentuknya tsunami.
Gempa bumi bisa diikuti oleh gelombang tsunami jika pusat gempa berada di dasar laut dan kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km. Hal ini yang kemudian bisa menimbulkan gelombang air laut yang besar.
Letusan Gunung Berapi
Penyebab tsunami selanjutnya adalah letusan gunung berapi. Letusan gunung api bisa menyebabkan terjadinya gempa vulkanik hingga tsunami yang dahsyat.
Sebagai contoh letusan Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883 silam, yang menimbulkan gelombang tsunami hingga 35 meter dan menewaskan lebih dari 36.000 orang.
Jatuhnya Benda Langit
Jatuhnya benda di langit juga bisa menjadi salah satu penyebab tsunami. Hantaman benda langit seperti meteor yang jatuh ke permukaan laut bisa memicu ketidakseimbangan lempeng laut. Hal ini mengakibatkan gempa dan tsunami yang sangat besar.
Tsunami yang disebabkan oleh meteor atau asteroid yang tercatat dalam sejarah baru-baru ini, para ilmuwan menyadari bahwa jika benda langit menabrak lautan, bisa memicu gelombang air laut yang besar.
Longsor Bawah Tanah Laut
Penyebab tsunami selanjutnya adalah longsor bawah tanah laut. Fenomena longsor bawah tanah laut dinamakan Tsunamic Submarine Landslide. Gempa bumi tektonik atau letusan gunung bawah laut bisa memicu terjadinya gelombang air laut yang dahsyat. Getaran kuat yang dihasilkan oleh longsor berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Tanda-Tanda Tsunami
©2022 Merdeka.com/Freepik
Tsunami adalah salah satu bencana yang paling ditakutkan oleh setiap orang. Sebab, peristiwa ini selalu memakan korban banyak. Sebab, waktu untuk memprediksi bencana ini sangat sempit. Adapun beberapa tanda tsunami adalah sebagai berikut:
Gempa Besar
Salah satu tanda tsunami adalah gempa besar. Tsunami yang diakibatkan reaksi teknik akan diawali dengan gempa besar yang biasanya bermagnitudo lebih dari 7. Umumnya, di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar dan susut laut.
Surutnya Air Laut
Tanda-tanda tsunami berikutnya adalah surutnya air laut. Setelah gempa bumi besar terjadi, tsunami akan ditandai dengan surutnya air laut. Biasanya, ikan dan karang akan tampak di permukaan.
Surutnya air laut bisa terjadi secara tiba-tiba setelah gempa terjadi. Ini disebabkan terbukanya lempeng bumi di bawah laut, lalu otomatis air laut akan mengisi ruang yang dibuat oleh lempeng bumi yang terbuka.
Suara Gemuruh
Suara gemuruh menjadi salah satu tanda akan terjadi tsunami. Suara gemuruh seperti suara deru kereta atau pesawat jet melintas bisa menandai gelombang tsunami akan datang. Bila mendengar suara gemuruh tiba-tiba, perlu diwaspadai akan ada bahaya tsunami yang mungkin terjadi.
Perilaku Hewan Sekitar
Tanda tsunami selanjutnya adalah hewan yang tidak lazim dari biasanya. Umumnya, burung-burung akan muncul di area laut. Binatang akan cenderung menjauhi laut karena insting tajam mereka akan bahaya yang terjadi.
Tips Menyelamatkan Diri dari Tsunami
Ada sejumlah tips yang bisa dilakukan saat menyelamatkan diri dari tsunami, di antaranya:
1. Bila Anda berada di pantai saat tsunami terlihat, segera lari menjauhi laut dan cari tiang atau pohon terdekat yang bisa dipanjat.
2. Bila Anda berada di tengah laut saat tsunami terjadi, arahkan perahu menjauhi pantai. Alasannya, semakin dekat dengan daratan, gelombang akan semakin tinggi.
3. Hindari sungai dan jembatan saat sungai menerjang, karena aliran tsunami akan lebih deras dan kuat di sungai.
4. Jangan menggunakan kendaraan khususnya mobil saat evakuasi. Sebab, mobil akan sulit menembus kerumunan orang yang memadati jalan.
5. Tinggalkan harta benda saat evakuasi. Sebab, membawa harta benda akan memperlambat dan mempersulit diri sendiri. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gelombang 'rogue' adalah fenomena langka yang dapat menimbulkan kehancuran besar. Para ilmuwan khawatir dampaknya yang makin parah akibat perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaSebuah pulau terpencil di Greenland tahun lau dihantam gelombang tsunami raksasa.
Baca SelengkapnyaMengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Baca SelengkapnyaPenelitian mengungkapkan peningkatan risiko megatsunami di Greenland akibat pencairan gletser. Gelombang setinggi lebih dari 100 meter.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin adalah banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai aliran lahar dingin.
Baca SelengkapnyaBanjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaKetahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaTsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca Selengkapnya