Mengunjungi Masjid Pesucinan di Gresik, Peninggalan Tertua Walisongo di Pulau Jawa
Merdeka.com - Masjid Pesucinan di Gresik, Jawa Timur diyakini sebagai masjid tertua di Pulau Jawa. Klaim tersebut didukung oleh sejarah lisan penduduk setempat dan beberapa bukti sejarah lainnya. Kendatipun dalam sejarah tertulis, cerita mengenai keberadaan Masjid Pesucinan ini tidak banyak ditemukan.
Masjid ini terletak di Dusun Pesucinan, Desa Leren, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Masjid tersebut merupakan peninggalan anggota Wali Songo yang tertua, yakni Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Dakwah Islam Pertama di Pulau Jawa
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Dimana masjid tertua di Bekasi berada? Bukti lain dari Lemah Abang sebagai gerbang agama Islam bisa dilihat dari keberadaan Masjid Syiarul Islam yang berdiri di Jalan Raya Lemahabang.
-
Siapa yang menemukan masjid tertua ini? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Dimana masjid kuno itu ditemukan? Situs arkeologi Alto da Vigia, di dekat Praia das Maçãs di garis pantai Sintra, mengungkap keberadaan masjid kedua yang berasal dari abad ke-11 dan ke-12 ini.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Kenapa temuan masjid tertua ini penting? Pejabat Otoritas Kepurbakalaan (IAA) mengatakan temuan itu memberi petunjuk tentang bagaimana wilayah itu yang tadinya memeluk Kristen berpindah menjadi Islam.
2020 Merdeka.com/romadecade.org
Dikutip dari nu.or.id, daerah yang kini bernama Desa Leran di Gresik merupakan daerah pertama di Pulau Jawa yang dikunjungi Syekh Maulana Malik Ibrahim. Pada zaman dahulu daerah tersebut bernama Desa Sembalo dan masih berada dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit. Letaknya sekitar 9 kilometer dari pusat Kabupaten Gresik.
Kenyataan itu dijadikan acuan untuk menyebut Masjid Pesucinan sebagai masjid tertua di Pulau Jawa. Dalam sejarah Wali Songo, Maulana Malik Ibrahim yang kemudian dikenal sebagai Sunan Gresik merupakan wali tertua dari sembilan wali yang ada.
Asal Mula Nama Masjid Pesucinan
2020 Merdeka.com/gresiksuara.blogspot.com
Kedatangan Sunan Gresik di Desa Leran diperkirakan sekitar tahun 1389 masehi. Diceritakan, beliau langsung mendirikan masjid dengan nama Pesucinan. Nama itu dipilih karena pendirian masjid bertujuan untuk menyucikan masyarakat yang hendak masuk Islam.
Sebelumnya, masyarakat setempat mayoritas beragama Hindu-Budha. Berkat pendirian masjid tersebut, daerah itu kemudian diberi nama Dusun Pesucinan. Dikutip dari nu.or.id, salah satu cara untuk menyucikan calon muslim ialah dengan membasuh wajah dengan air kolam di samping masjid.
Kolam dengan Rasa Air Berbeda
2020 Merdeka.com/gresiknews.co
Kolam berukuran 3 x 3 meter yang berada di samping Masjid Pesucinan Kediri itu konon dibuat sendiri oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim. Sampai sekarang kolam bersejarah itu masih bisa dijumpai. Penduduk setempat percaya bahwa kolam itu memiliki khasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Kolam itu memiliki rasa air yang berbeda dengan beberapa kolam lain di kiri dan kanan masjid atau sumur baru yang dibuat warga desa. Kendatipun sisi kiri dan kanan Masjid Pesucinan terdiri dari lahan tambak, air kolam peninggalan Maulana Malik Ibrahim itu memiliki rasa tawar. Sementara kolam-kolam lain memiliki rasa air asin.
Sudah Banyak Mengalami Perubahan
2020 Merdeka.com/nu.or.id
Selain kolam yang memiliki air tawar, peninggalan Maulana Malik Ibrahim yang masih tersisa di Masjid Pesucinan adalah pucuk kubah masjid dan mimbar penceramah. Dikutip dari nu.or.id, Takmir Masjid Pesucinan, Abdul Rouf mengatakan konstruksi mimbar penceramah dipercaya masih seperti aslinya, meskipun ada bagian tertentu yang ditambal karena keropos.
Sementara itu, pucuk kubah peninggalan Sunan Gresik masih terpasang di atas masjid. Menurut penjelasan Rouf, secara keseluruhan bangunan masjid telah mengalami perubahan. Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2005. Kini, Masjid Pesucinan tampak seperti masjid baru pada umumnya. Beberapa ornamen modern tampak dalam ukiran arab di gapura masjid.
Sebelum direnovasi, dulu lantai masjid terbuat dari kayu. Kini sudah berubah menjadi keramik dengan ditutupi karpet.
Menjadi Koleksi Museum
2020 Merdeka.com/Abdul Azis Rasjid
Beberapa peninggalan Maulana Malik Ibrahim di Masjid Pesucinan Gresik sudah menjadi koleksi museum. Misalnya kayu-kayu yang dulu digunakan sebagai lantai masjid, kini berada di Museum Gresik. Tim Arkeologi dan Purbakala dari Trowulan mengamankan sejumlah barang peninggalan masjid untuk kepentingan penelitian. Salah satunya barang yang dibawa dan dimuseumkan ialah bedug masjid.
Tim Arkeologi dan Purbakala dari Trowulan itu juga memberikan sertifikat tanah masjid sebagai peninggalan sejarah. Lokasi masjid diakui sebagai tempat bersejarah, meskipun bangunan masjid sebagian besar sudah dipugar. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon. Inisiator pembangunan adalah Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran.
Baca SelengkapnyaMustaka tua itu merupakan bentuk dari akulturasi budaya Hindu-Islam pada masanya
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaMasjid ini ditemukan oleh pendeta tahun 1648 lokasinya terpencil di dalam gang, ini potretnya.
Baca SelengkapnyaDi dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati
Baca SelengkapnyaMasjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca SelengkapnyaDesa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia
Baca SelengkapnyaDi Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati
Baca SelengkapnyaMasjid ini merupakan cikal bakal berdirinya Kota Pontianak pada tahun 1771.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaSaat pembangunan bandara di Kediri, ditemukan sebuah situs bersejarah yang dahulu diyakini sebagai sebuah petirtaan.
Baca SelengkapnyaPada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.
Baca Selengkapnya