Perayaan Unik Idul Fitri di Ponorogo, Warga Justru Tidur dan Lakukan Kenduri
Merdeka.com - Masyarakat muslim di berbagai daerah memiliki tradisi-tradisi khusus menyambut Hari Raya Idul Fitri. Hal ini pula yang terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Bahkan meskipun satu kabupaten, masyarakat di Ponorogo memiliki tradisi yang berbeda-beda menyambut hari lebaran.
Salah satu tradisi unik ada di Masjid Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Jemaah masjid tersebut menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan melakukan tidur. Selain tidur, masyarakat sekitar masjid juga melakukan kenduri buceng (tumpeng) encek.
Konon, kedua tradisi itu sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang mereka. Hingga kini tradisi-tradisi tersebut masih terus dilestarikan oleh masyarakat karena selain warisan para pendahulu, makna tradisi tersebut juga selaras dengan nilai-nilai sosial dalam hidup bermasyarakat.
-
Apa yang menjadi ciri khas Masjid Agung Ponorogo? Masjid ini memiliki sembilan kubah berwarna hijau, semuanya berada di bagian atas depan masjid. Kubah tersebut melambangkan Walisongo, ulama yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Ciri khas lainnya ialah adanya deretan pohon sawo di sepanjang jalan antara masjid dan menara.
-
Tradisi unik apa yang dilakukan di Masjid Saka Tunggal saat Ramadan? Salah satunya adalah tradisi mematikan lampu saat zikir setelah melaksanakan Salat Tarawih. Pada momen itu, lampu masjid dimatikan selama lima menit, setelah itu kembali dinyalakan.
-
Apa yang dilakukan Masjid Jogokariyan saat Iduladha? Pada Iduladha tahun 2024 ini, Masjid Jogokariyan melakukan penyembelihan 62 ekor sapi dan 43 ekor kambing. Rinciannya adalah 48 sapi kolektif, 7 sapi pribadi, 6 kolektif sapi super, dan satu kolektif sapi duper super.
-
Bagaimana umat Islam di Jateng merayakan 1 Muharram? Peringatan 1 Muharram bukan hanya sekadar pergantian tahun dalam kalender Islam, tetapi juga momen untuk refleksi spiritual dan introspeksi diri bagi umat Muslim.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
-
Apa yang menjadi ciri khas ritual Idulfitri di komunitas Islam Aboge? Sama seperti komunitas Islam Aboge di Cikakak, komunitas Adat Banokeling di Desa Pakuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas juga melaksanakan Lebaran lebih lambat dari ketetapan pemerintah.
Tradisi Tidur
©2020 Merdeka.com/pngwing.com
Tradisi tidur di Masjid Tegalsari Ponorogo bukan tidur dalam arti sebenarnya. Tradisi tidur adalah memukul bedug masjid selepas salat Idul Fitri selama 15 hingga 30 menit.
“Sejak saya kecil tradisi ini sudah ada, jadi penanda kalau sudah Idul Fitri,” terang takmir Majid Tegalsari, Riyono, takmir Masjid Tegalsari Ponorogo, dikutip dari liputan6.com.
Pukulan bedug dilakukan secara rancak, namun menghasilkan nada yang indah dan enak didengar. Pemukulannya dilakukan secara bergantian oleh para jemaah masjid setempat.
Kenduri Buceng
Selain tidur, jemaah Masjid Tegalsari memiliki satu tradisi lagi untuk menyambut Idul Fitri, yakni kenduri buceng (tumpeng) encek. Encek adalah wadah kenduri yang berasal dari pelepah pisang berbentuk persegi yang di tengahnya diletakkan anyaman bambu untuk menopang makanan. Di dalam encek ada tumpeng lengkap dengan lauk-pauk.
Imam Masjid Tegalsari Kiai Qomaruddin mengungkapkan, tradisi tidur dan buceng encek adalah ekspresi rasa syukur warisan para pendahulu, termasuk para wali.
Masjid Tegalsari
Masjid Tegalsari Ponorogo merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini didirikan oleh Kyai Ageng Hasan Besari sekitar aba ke-18. Di masjid ini, tersimpan kitab yang berumur sekitar 150-170 tahun yang ditulis Ranggawarsito.
Pada masa itu, Masjid Tegalsari menjadi pusat penyiaran agama Islam terbesar di wilayah Ponorogo. Setelah keberadaan masjid, didirikan pula Pondok Pesantren Tegalsari yang kemudian memiliki ribuan santri dari berbagai daerah. Dua santrinya yang terkenal ada Ranggawarsita, pujangga Jawa yang masyhur dan tokoh pergerakan nasional H.O.S Cokroaminoto, seperti dikutip dari Wikipedia.
Masjid berarsitektur jawa ini memiliki 36 tiang dan atap berbentuk kerucut. Jumlah tiang mengandung arti jumlah wali/wali songo (3+6=9), sementara atap berbentuk kerucut merepresentasikan keagungan Allah Swt.
Komplek Masjid Tegalsari terdiri dari tiga bagian yaitu, pertama yaitu Dalem Gede kerajaan kecil yang dulunya merupakan pusat pemerintahan. Kedua, bangunan utama masjid yang digunakan untuk beribadah. Ketiga, komplek makam Kyai Ageng Hasan Besari. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaMemperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, hampir di seluruh desa di Banyuwangi menggelar tradisi endhog-endhogan.
Baca SelengkapnyaTradisi Lebaran bukan cuma soal mudik dan makan ketupat. Di berbagai daerah banyak sekali tradisi dilakukan secara turun temurun dan hanya ada saat Lebaran.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaDi berbagai daerah, perayaan hari raya Idul Adha disambut meriah dengan berbagai tradisi.
Baca SelengkapnyaDengan beragam budaya yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaSaat dzikir, mereka mematikan lampu masjid agar prosesi ibadah itu berjalan lebih khusyuk
Baca SelengkapnyaTradisi warga Karundang Tengah, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten ini terbilang unik.
Baca SelengkapnyaTradisi patroli Ramadan di Malang viral di media sosial. Rombongan warga bernyanyi bangunkan sahur.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sangatlah mirip seperti Kenduri yang berisi lantunan doa-doa yang sekarang sudah mulai ditinggalkan bahkan sejak tahun 1980-an silam.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.
Baca SelengkapnyaPerbedaan hari Lebaran tidak pernah mereka permasalahkan.
Baca Selengkapnya