Sapi dan Kerbau di Jatim Terserang Virus LSD, Masyarakat Diminta Waspada
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku genap atau belah seperti kerbau, sapi, dan kambing menggegerkan masyarakat. Bahkan, hingga kini wabah tersebut belum sepenuhnya usai.
Kini masyarakat kembali dikhawatirkan oleh penyakit baru yang mengancam hewan ternak terutama sapi dan kerbau, yakni Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit yang mengintai hewan ternak ini merupakan penyakit kulit infeksius bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Hewan yang terserang LSD mengalami kerusakan kulit yang ditunjukkan dengan banyaknya benjolan.
Hingga kini, keberadaan hewan ternak yang terserang virus penyebab LSD terdeteksi di dua daerah di Provinsi Jawa Timur, yakni Kabupaten Blitar dan Sidoarjo.
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
-
Apa itu zoonosis? Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
-
Apa penyebab wabah penyakit beri-beri? Wabah penyakit sudah bermunculan sejak pendudukan Belanda di Bumi Nusantara. Masalah ini membuat para pakar ahli di bidang kesehatan memutar otak untuk menemukan ramuan yang tepat untuk mengatasi wabah tersebut.
-
Kenapa sapi di TPA Putri Cempo berbahaya? Sapi-sapi tersebut dinilai tidak layak konsumsi karena dagingnya mengandung timbal di atas ambang batas.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Kenapa zoonosis berbahaya? Beberapa penyakit zoonosis memiliki potensi untuk menyebabkan wabah dan pandemi global, mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Langkah Pencegahan
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Gerard Koudenburg
Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan pun mulai menyiapkan langkah-langkah pencegahan infeksi virus LSD. Walaupun saat ini Kabupaten Bangkalan nol kasus hewan ternak terinfeksi LSD, pemkab setempat mengambil langkah antisipatif agar penyakit tersebut tidak masuk ke wilayah setempat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnak Bangkalan Ali Makki menuturkan, pihaknya bertekad memperketat lalu lintas pengiriman hewan dari dan menuju Kabupaten Bangkalan.
“Insya Allah Madura kemungkinan terinfeksi virus LSD kecil, karena Madura merupakan daerah terpisah,” tuturnya, Selasa (27/12/2022).
Ali menjelaskan, meskipun LSD disebabkan oleh virus, namun masa inkubasinya berbeda dengan virus PMK. Masa inkubasi virus penyebab LSD mencapai 28 hari, sedangkan PMK hanya 14 hari.
Penularan LSD
©2022 Merdeka.com/Dok. Balai Besar Veteriner Wates
Proses penularan virus penyebab LSD dan PMK pun berbeda. LSD bisa menular melalui perantara seperti jarum suntik, lalat, hingga nyamuk.
“Jadi penyebarannya melalui vektor (perantara), kontak langsung tidak,” ungkap Ali, dikutip dari akun Instagram @wecarebangkalanmadura.
Lebih lanjut, dia mengimbau para peternak dan pedagang untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar hewan ternak mudah terinfeksi LSD.
“Kita sudah sediakan desinfektan, para peternak bisa meminta ke sini,” pungkas Ali. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaProvinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca Selengkapnyasituasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat waspada terhadap antraks. Masyarakat perlu mengenali ciri-ciri hewan terjangkit antraks.
Baca Selengkapnya