Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sapi dan Kerbau di Jatim Terserang Virus LSD, Masyarakat Diminta Waspada

Sapi dan Kerbau di Jatim Terserang Virus LSD, Masyarakat Diminta Waspada Penyakit LSD mengintai sapi dan kerbau. ©2022 Merdeka.com/Dok. Balai Besar Veteriner Wates

Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku genap atau belah seperti kerbau, sapi, dan kambing menggegerkan masyarakat. Bahkan, hingga kini wabah tersebut belum sepenuhnya usai.

Kini masyarakat kembali dikhawatirkan oleh penyakit baru yang mengancam hewan ternak terutama sapi dan kerbau, yakni Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit yang mengintai hewan ternak ini merupakan penyakit kulit infeksius bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Hewan yang terserang LSD mengalami kerusakan kulit yang ditunjukkan dengan banyaknya benjolan.

Hingga kini, keberadaan hewan ternak yang terserang virus penyebab LSD terdeteksi di dua daerah di Provinsi Jawa Timur, yakni Kabupaten Blitar dan Sidoarjo.

Langkah Pencegahan

ilustrasi sapi

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Gerard Koudenburg

Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan pun mulai menyiapkan langkah-langkah pencegahan infeksi virus LSD. Walaupun saat ini Kabupaten Bangkalan nol kasus hewan ternak terinfeksi LSD, pemkab setempat mengambil langkah antisipatif agar penyakit tersebut tidak masuk ke wilayah setempat.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnak Bangkalan Ali Makki menuturkan, pihaknya bertekad memperketat lalu lintas pengiriman hewan dari dan menuju Kabupaten Bangkalan.

“Insya Allah Madura kemungkinan terinfeksi virus LSD kecil, karena Madura merupakan daerah terpisah,” tuturnya, Selasa (27/12/2022).

Ali menjelaskan, meskipun LSD disebabkan oleh virus, namun masa inkubasinya berbeda dengan virus PMK. Masa inkubasi virus penyebab LSD mencapai 28 hari, sedangkan PMK hanya 14 hari.

Penularan LSD

penyakit lsd mengintai sapi dan kerbau

©2022 Merdeka.com/Dok. Balai Besar Veteriner Wates

Proses penularan virus penyebab LSD dan PMK pun berbeda. LSD bisa menular melalui perantara seperti jarum suntik, lalat, hingga nyamuk.

 “Jadi penyebarannya melalui vektor (perantara), kontak langsung tidak,” ungkap Ali, dikutip dari akun Instagram @wecarebangkalanmadura.

Lebih lanjut, dia mengimbau para peternak dan pedagang untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar hewan ternak mudah terinfeksi LSD.

 “Kita sudah sediakan desinfektan, para peternak bisa meminta ke sini,” pungkas Ali. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas

Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa

Provinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.

Baca Selengkapnya
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul

Upaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan

Hingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?

Masyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi

Meski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.

Baca Selengkapnya
Begini Ciri-Ciri Sapi Kena Antraks, Dagingnya Jangan Dikonsumsi
Begini Ciri-Ciri Sapi Kena Antraks, Dagingnya Jangan Dikonsumsi

Kemenkes mengimbau masyarakat waspada terhadap antraks. Masyarakat perlu mengenali ciri-ciri hewan terjangkit antraks.

Baca Selengkapnya